wisata Gua Rangko di Desa Tanjung Boleng

gua.jpg

Gedhe Nusantara dari Kementerian Desa PDTT melaporkan obyek wisata Gua Rangko di Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) sebagai salah satu kegiatan Sadar Wisata dan aksi Sapta Pesona dalam rangka gerakan sadar wisata di destinasi pariwisata prioritas Labuan Bajo.

Sekertaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Theresia Asmon, Senin (25/2) mengatakan Desa Tanjung Boleng ditetapkan sebagai desa wisata. Sehingga sangat penting mengikutkan seluruh masyarakat di desa yang menjadi tujuan wisata untuk menjaga kebersihan. Apalagi Desa Tanjung Boleng memiliki lokasi obyek wisata yang setiap harinya ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan nusantara.

Dijelaskan tujuan dari pentingnya masyarakat Desa Tanjung Boleng menjaga kebersihan adalah untuk menjadikan pesona 7 unsur yakni Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan, agar menjadikan kebiasaan sehari-hari masyarakat. Sehingga sangat penting kedepannya sebagai desa wisata harus ditata dan dibenahi, baik infrastruktur maupun tempat usaha untuk meningkatan ekonomi masyarakat di desa tujuan wisata di Labuan Bajo.

Kepala Desa Tanjung Boleng, Hamzah Daud mengaku selama ini kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan masih rendah. Apalagi kondisi Desa Tanjung Boleng selama ini relatif jauh dari Labuan Bajo,  tidak ada tempat penampung sampah, sehingga masyarakat membuang sampah di pantai. Dia mengaku baru mengetahui desanya menjadi desa wisata berapa hari lalu. Sehingga kelompok masyarakat di Rangko belum memahami maksud Desa Wisata. Baik cara pengelolahan sampah, masyarakat Desa Tanjung Boleng belum siap berpartisipasi secara penuh.

Kepala Desa berterima kasih kepada Pemerintah Pusat yang telah memperhatikan Desa Tanjung Boleng. Harapannya dengan ditetapkan desa Tanjung Boleng sebagai desa sadar wisata dapat meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat. Daud meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan agar pengelolahan obyek Wisata Gua Rangko diserahkan ke Pemerintah Desa (Pemdes). Apalagi di Desa Tanjung Boleng telah mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BumDes).

Dengan dikelolah oleh BumDes obyek wisata Gua Rangko diharapkan akan ada pendapatan desa dengan hadirnya obyek wisata. Serta warga Desa merasa beruntung dengan adanya obyek wisata Gua Rangko untuk penyerapan tenaga kerja.

Warga Dusun Rangko, Semain mengaku selama ini Desa Tanjung Boleng tidak diperhatikan oleh Pemkab Mabar. Dimana di Desa Tanjung Boleng tidak memiliki Pos kesehatan. Sehingga masyarakat ketika mengalami gangguan kesehatan terpaksa harus ke Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Mabar. Dia mengatakan jauhnya fasilitas kesehatan membuat masyarakat Desa Tanjung Boleng harus mengeluarkan biaya besar untuk menyewa kendaraan guna mengangkut pasien untuk dapat merawat di Puskesmas Labuan Bajo. Dirinya sangat berharap dengan Desa Tanjung Boleng ditetapkan sebagai Desa Wisata,Pemkab Mabar harus memperhatikan fasilitas kesehatan dengan membangun Pos kesehatan di Desa Tanjung Boleng.

Masyarakat desa sejak lama berharap agar di desa Tanjung Boleng ada Pos Kesehatan. Biaya transportasi ke Labuan Bajo cukup mahal. Kasian kami masyarakat kecil.  Warga Rangko, Ismail mengatakan masyarakat selama ini membuang sampah dilaut lantaran tidak adanya tempat sampah. Diharapankan agar pemerintah menyiapkan tempat sampah untuk disimpan pada sejumlah titik di Desa Tanjung Boleng. Sehingga kedepannya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan semakin tinggi dan Dusun Rangko akan bebas dari masalah Sampah. Setiap hari ada puluhan wisatawan yang datang di Kampung Rangko untuk berwisata di Gua Rangko. Sangat disayangkan wisatawan itu melihat banyak sampah.

Haryono SuyonoComment