Pantai Pasir Putih Desa Adat Bugbug
Gedhe Nusantara dan kawan-kawan dari Kementerian Desa PDTT menulis laporan yang menarik tentang Desa Adat Bugbug yang mampu mengelola objek wisata pantai pasir putih menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Karangasem. Pantai Pasir Putih dikelola oleh krama Desa Adat Bugbug. Kegiatan itu mampu menyumbang pendapatan kas desa adat setempat hingga Rp 75 juta perbulan. Pendapatan ini hanya dari penjualan tiket masuk objek, untuk wisatawan asing Rp 10.000/orang dan wisatawan lokal Rp 5.000.
Desa Adat Bugbug berada di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali. Untuk membangun Objek Wisata Pasir Putih, Krama Desa Adat Bugbug mengawalinya dengan membangun akses jalan menuju titik objek. Mulai dari membuka jalan sepanjang 2,7 kilometer, berlanjut pengerasan, mengaspal, dan betonisasi. Selain itu, ada pembangunan areal parkir seluas 1,5 hektare di Pantai Pasir Putih. Areal parkir dibangun menggunakan paving blok yang ramah lingkungan. Pembangunan akses jalan menelan dana hingga ratusan juta rupiah. Semua dilakukan secara swadaya oleh masyarakat Desa Adat Bugbug.
Inovasi krama desa adat itu mendongkrak perkembangan industri pariwisata di Desa Bugbug. Pantai Pasir Putih dan Perkemahan Taman Harmoni Bali Bukit Asah telah meningkatkan pendapatan desa adat dari Rp 20 juta pertahun menjadi Rp 75 juta perbulan. Besarnya pemasukan dari pengelolaan dua objek wisata itu membuat masyarakat desa menikmati hasil pembangunan desa. Krama desa adat tidak lagi perlu kena paturunan (iuran) ke desa adat, baik untuk pembangunan fisik di desa maupun untuk keperluan beragam upacara.
Desa Adat Bugbug berpenduduk 13.017 jiwa dan mewilayahi 12 banjar adat, yakni Banjar Geria, Puseh, Bancingah, Madya, Dharma Laksana, Segaa, Celuk Kangin, Celuk Kauh, Dukuh Tengah, Baruna, Samuh, dan Asah. Sedangkan banjar dinas terbagi tujuh, yakni Banjar Bugbug Kaler, Banjar Bugbug Kaleran, Banjar Bugbug Kelod, Banjar Bugbug Kelodan, Banjar Samuh, Banjar Tengah dan Banjar Bugbug Tengahan, Desa Adat Bugbug memiliki sejumlah upacara besar, seperti Usaba Manggung, Usaba Kelod, Usaba Bukit Gundul, Usaba Gumang, Usaba Pengalapan, Usaba Pasujan, dan Usaba Kaja.
Desa Adat Bugbug sendiri masih memiliki potensi wisata alam lainnya yang belum digarap dengan serius. Ada Pantai Pasih Kelod dan Objek Wisata Candidasa yang akan dikembangkan sebagai objek wisata Bukit Gumang yang dihuni banyak monyet.