Setelah dua Minggu Makin Tenang dan Tambah Tetangga

ku1.jpg
ku2.jpg

Setelah dua minggu beristirahat di Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, Ibu Astuty Haryono tampak makin tenang, hampir setiap hari selalu memanggil Kijang untuk bersama-sama menikmati kiriman kembang mawar yang dibawa oleh para tamu yang berziarah, sungguh luar biasa. Bunga mawar di kuburan sebelah satu saja tidak dijamah oleh kijang yang datang, tetapi bunga mawar di pusara Ibu Astuty selama beberapa hari ini, setiap pagi, selalu tersisa batangnya saja. Di tepi dan di tengah pusara Ibu selalu ada bekas kaki yang terperosok, jelas adalah bekas kaki kijang yang menikmati bunga mawar dan mengembalikan batangnya ke atas pusara, boleh percaya atau tidak, tetapi batang bunga mawar selalu kembali tertata rapi dan bunga mawarnya, bukan bunga melati, selalu habis tuntas dinikmati oleh sahabat ibu yang tentunya setiap malam datang bermain dengan almarhumah. Sungguh sangat mengharukan Ibunda tercinta masih tetap di temani oleh sahabat-sahabat tercinta. Di sebelah kanan pusara Ibu di kosongkan untuk Pak Haryono, tetapi di sebelahnya lagi telah diisi dengan tetangga baru, dua orang Jendral yang kemarin meninggal dunia karena sakit dan sepuh.

ku3.jpg

Hari ini pak Haryono ditemani oleh dr. Rina, Keling dan mas Bibit secara sengaja membawa bunga mawar lebih banyak agar pada hari minggu, sebagai kenangan dua minggu lalu, ibu mulai kembali ke hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, malam ini bisa bermain lebih akrab dengan sahabat-sahabatnya bermain dalam perjalanan yang menyenangkan menghadap Sang Khalik memenuhi panggilannya.

UTj.jpg

Saudara adik Mas Rudi juga datang memanjatkan doa untuk Ibu tercinta. Tadi malam kita bersama merayakan ulang tahun cicit tercita terasa sangat sepi karena nenek yang biasanya selalu menyediakan kesukaannya, malam tadi tidak ada ciuman atau kado dari neneknya yang setiap hari selalu menyediakan susu atau makanan kesukaannya. Suatu cara yang unik bagaimana embah buyut melimpahkan cinta kasihnya melalui penyediaan makanan, baju bertumpuk untuk cucu dan cicitnya tercinta. Bagi embah buyut bukan pelukan dan ciuman saja yang penting, tetapi makanan, pakaian  dan  keperluan sekolah atau uang kuliah jauh lebih penting, seakan tidak mau kalah, atau di dahului oleh  kedua orang tuanya. Sungguh merupakan kebanggaan dan rasa syukur yang sangat mendalam. Semoga istri tercinta, ibu anak-anak dan nenek Astuty dilancarkan jalannya menghadap Tuhan Yan Maha Kuasa dan ditempatkan di tempat yang terhormat di sisi-Nya. Aamiin YRA.

Haryono SuyonoComment