Strategi Kedua bagian Pelayanan Masyarakat
Pada tulisan yang lalu telah kita bahas strategi kedua pada bagian sasaran, yaitu masyarakat dan keluarga yang terkena dampak serangan Virus Corona atau Covid-19. Pada tulisan ini kita membahas bagaimana peran tenaga pelayanan untuk mengatasi serangan Virus Corona tersebut secara massal dan efektif. Suatu bagian yang sangat penting mendapatkan dukungan “roh atau nyawa” agar Unit-unit Pelayanan yang sangat vital dan harus tersedia di berbagai tempat di mana masyarakat bermukim mendapat dukungan semua anggota masyarakat, yang terkena serangan atau tidak sehingga semua anggota masyarakat dapat di selamatkan nyawanya. Tenaga yang melayani sasaran tersebut perlu dibantu dukungan tenaga masyarakat sasaran yang terkena dampak Virus dengan harapan secara aktif sasaran langsung menjadi “mitra dari unit pelayanan” yang profesional dan bertugas menjaga dan melayani sasaran yang terkena dampak lebih lancar dan merasa mendapat kehormatan.
Tulisan ini adalah kelengkapan Strategi Kedua yang membahas bagaimana unit-pelayanan bisa berhasil dalam suatu kancah “pertempuran” yang sangat dahsyat di mana pasukan “musuh” membaur secara luas dengan sasaran yang menjadi target serangannya. Sasaran dan masyarakat luas harus bersedia bekerja sama yang erat dengan unit pelayanan. Musuh yang menyerang harus diketahui kelemahannya agar dengan kekuatan penuh unit pelayanan bekerja sama dengan sasaran bertambah ringan tugasnya menghadapi musuh bersama yang diketahui kelemahannya.
Ada tiga komponen penting, yang pertama dari sudut “jajaran pelayanan”, yaitu para dokter, perawat dan seluruh jajaran pembantunya, seperti yang sekarang banyak ditunjukkan, perlu memiliki sikap dan tingkah laku yang terpuji yang dengan segala kerendahan hati selalu siap melayani tanpa pamrih tetapi semata-mata sebagai amal ibadah yang biasanya di manifestasikan dalam janji pada waktu lulus ujian sebagai dokter atau tenaga medis lainnya. Kesediaan untuk ikhlas dan mengabdi itu selalu ditunjukkan oleh mayoritas tenaga dokter dan tenaga pembantu lain, hanya sebagian kecil atau sedikit saja yang menunjukkan sikap atau tingkah laku kurang matang, tetapi biarpun sedikit biasanya malah kelihatan menonjol dan menjadi alasan rasa kurang pas dari khalayak lain di luar lingkungannya.
Contoh kecil adalah kelompok yang merasa terganggu apabila keahlian yang dimilikinya terganggu oleh informasi dari fihak lain yang dianggap tidak memiliki ilmu atau keahlian seperti yang dimilikinya. Sedikit dari kelompok ini bereaksi negatif terhadap “partisipasi” kelompok lain yang dianggap tidak profesional tersebut. Biasanya kelompok kecil itu, dengan menunjukkan rasa tidak senang yang berlebihan terhadap pihak lain yang dianggap mencampuri “wewenangnya” dalam pelayanan. Kalau ini terjadi, akibatnya fihak lain itu segan melanjutkan partisipasi dukungan yang ikhlas kepada kelompok ahli tersebut. Akibatnya, pihak yang kerjanya bisa menjadi lebih ringan, terlibat dalam debat berkepanjangan karena masing-masing merasa tersinggung. Padahal kalau komentar itu dibiarkan, akhirnya kalangan luas akan kembali kepada sumber informasi yang datang dari kalangan yang memang benar-benar profesional.
Komponen kedua dari sudut lingkaran luar yang tidak ada sangkut pautnya dengan pelayanan tetapi memiliki keterkaitan erat dengan masalah yang dihadapi, yaitu yang bersangkutan ikut aktif dalam “pertempuran” besar melawan Virus Corona. Kelompok ini biasanya merasa memiliki hak untuk bicara dan mengkaitkan informasinya kepada hal-hal tehnis yang tidak dikuasai secara mendalam. Keterangan yang diberikannya bisa sangat salah, atau minimum ada salahnya. Kesalahan itu bisa tidak disengaja, bisa juga karena memang masalah yang disinggungnya tidak dikuasainya. Karena itu ada baiknya petugas seperti ini tidak terlibat dalam masalah yang tidak dikuasainya. Kalau terlibat dan mendapat kritik, segera saja menghindar dan tidak perlu menjawab kritik berkepanjangan karena akan berakibat fatal. Kalau dibiarkan, atau kalau perlu secara santai meminta maaf, masalahnya akan hilang dari peredaran dan tidak perlu kita merasa malu berkepanjangan.
Kelompok yang ketiga adalah masyarakat umum yang perlu memberikan hormat dan terima kasih kepada kelompok jajaran yang memiliki tugas khusus sebagai tenaga pelayanan penyelamat anak bangsa dalam melawan Virus Corona untuk bekerja dengan tenang dan mendapat dukungan doa, moril dan materiel agar segala yang dikerjakannya membawa berkah sebagai amal ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan memberi manfaat yang besar kepada kita semua. Kita harus memberikan doa dan dukungan moril materiel sebesar-besarnya serta melalui kemudahan yang ada wewenang kita masing-masing, kita berikan dukungan [ada pekerjaan besar yang dilaksanakannya dengan risiko tinggi sehingga tenaga pelayanan itu bertambah ringan melaksanakan tugas ibadahnya, mudah dan lancar, sehingga dengan Ridho dari Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa membawa hasil yang maksimal. Aamiin YRA.