Strategi Kelima Bekerja Di Sekitar Rumah
Dalam pengertian “Work From Home” yang dicanangkan banyak kalangan, kita perlu memahami bahwa anjuran bekerja dari rumah dirasa sangat tepat bagi mereka yang biasa bekerja di kantor. Tetapi yang bekerjanya tidak di kantor, misalnya melayani rumah makan, maka bisa berarti bahwa makanan yang disajikannya “diantar” ke rumah. Karena itu istilah work from home bisa diartikan berbeda-beda menurut macam pekerjaan yang dikerjakan oleh keluarga atau penduduk yang bersangkutan.
Work from home bisa dikembangkan menjadi “bekerja di sekitar rumah” yang bagi banyak keluarga di Indonesia bisa di artikan bahwa keluarga petani bisa tetap bekerja di sawah tidak jauh dari rumahnya, juga berati bekerja di sawah yang ada di sekitar rumahnya dengan pengertian bahwa yang bekerja di sawah tidak mendatangkan jumlah pekerja banyak yang berasal berbagai desa dasn kedatangannya menempuh jarak jauh atau harus menggunakan berbagai media transportasi umum sehingga bisa membahayakan pekerja lainnya. Untuk mengurangi risiko keluarga bekerja bersama-sama itu, setiap pekerja harus memelihara jarak, memakai masker agar mengurangi bahaya kalau di sekitar sawahnya lewat penduduk yang mengidap Virus. Berjaga karena menurut WHO, Virus bisa ditularkan lewat udara.
Dengan pembatasan satu keluarga bekerja di sawah atau di kebun masing-masing, sesungguhnya bekerja di sawah atau kebun sekitar rumah akan aman dan menghasilkan olahan pertanian yang menguntungkan serta tidak harus sebuah keluarga tergantung menerima bantuan dari pemerintah atau lembaga sosial lainnya. Bekerja bersama anggota keluarganya, misalnya adiknya, anaknya dan kerabat yang tinggal bersama dalam satu rumah, dalam lingkungan yang terbatas akan menolong rakyat banyak tidak mengambil “cuti menganggur” di rumah atau tidak produktif, tetapi seluruh keluarga yang bekerja di sekitar rumahnya tetap memberikan kontribusi positif.
Bekerja di rumah bisa diperluas “Work Around the House”, “bekerja di sekitar rumah” sehingga berarti mengajak keluarga Indonesia yang pulang kampung untuk mengolah halaman rumah yang di desa biasanya cukup luas, dijadikan Kebun Bergizi diisi tanaman sayur dan atau tanaman lain yang bisa menghasilkan untuk jangka panjang. Kalau ini dianjurkan maka dengan sendirinya nilai gizi penduduk desa dan tamunya dalam waktu singkat bisa bertambah baik dan akhirnya akan meningkatkan daya tahan keluarga yang bersangkutan, atau tetap memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas.
Gerakan bekerja di sekitar rumah itu patut di sebar luaskan oleh berbagai Kementerian seperti Kementerian Pertanian, Perindustrian, Perdagangan dan Kementerian Desa PDTT melalui media sosial, atau TVRI sebagai public service agar keluarga yang tinggal di rumah tidak frustasi tetapi bekerja di sekitar rumah, di sawah di sekitar rumah, atau melakukan “perdagangan terbatas” melayani keluarga di dekat rumahnya dengan keperluan sehari-hari dengan tetap memperhatikan keamanan yang tinggi melalui penjagaan jarak dan kebersihan yang disyaratkan guna menjaga kontaminasi atau penularan Virus Corona.
Bagian lain dari usaha mengurangi keluarga meninggalkan rumah adalah dalam kelompok dasa atau panca wisma keluarga-keluarga yang berdekatan dan sehat, saling menitip belanja secara bergiliran kalau ingin ke pasar sehingga pasar tidak terlalu padat agar risiko setiap keluarga di kurangi karena bepergian mereka ke pasar juga berkurang. Keluarga yang “mewakili belanja” membawa daftar titipan keluarga lainnya sehingga setiap keluarga selalu memperoleh apa yang dipesankan.
Dengan memahami dan melaksanakan bagian-bagian penting dari Strategi Pertama, Kedua dan Ketiga yang keutuhannya sangat luas, dari awal, dalam proses dan pada bagian akhir sebagai dukungan konsolidasi, marilah kita bergerak dengan cepat dan terarah. Strategi Kelima ini merupakan usaha untuk meningkatkan dinamisasi keluarga yang tinggal di rumah dalam batas-batas pelaksanaan seluruh strategi yaitu menjamin masyarakat tetap maju, sehat dan ceria. Bagian penting dari Strategi Kelima adalah kesiapan keluarga menghindari serangan Virus Corona atau Covid-19 tetapi tetap produktif memelihara keluarganya maju dan mandiri. Yang utama adalah tinggal di rumah tetapi tetap produktif dengan perlindungan diri yang baik.
Pelaksanaan Strategi Kelima ini adalah bahwa setiap keluarga sehat akan tetap sehat dan tidak dihantui rasa takut atau cemas karena secara pribadi tetap melindungi dirinya, bekerja secara wajar tanpa harus bergaul dengan keluarga atau orang asing yang tidak diketahui latar belakang keadaan sebelumnya. Dukungan tetap sehat datang dari keluarga yang diajak bekerja bersama karena berasal dari keluarganya sendiri yang sama-sama tinggal satu rumah dan tidak pergi ke mana-mana sebelumnya, serta tetap menjaga jarak, juga dengan orang asing, keamanan pribadinya tetap terjaga penuh. Pedoman utamanya sekali sehat tetap sehat, suatu komitmen seluruh keluarga dan kita semua. Semoga dengan Ridho Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa kita semua berhasil dengan baik. Aamiin YRA.