Paving Blok, Inovasi BUMDes Doplang, Boyolali, Atasi Pencemaran Sampah

sampahD.png

Laporan Gedhe Nusantara minggu lalu dari Boyolali sungguh sangat menarik Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Prof. Dr. Haryono Suyono. Laporan didasarkan pengamatan dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bareng Nyawiji tentang kegiatan yang mampu mengatasi sampah di Desa Doplang. Kegiatan yang mereka lakukan adalah mengolah aneka ragam sampah warga menjadi aneka barang berguna. Tidak hanya hiasan bunga, tetapi juga tempat tisu, tas dan barang kerajinan lainnya.

Desa Doplang terletak di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang disulap menjadi batako, bata cantik dan paving, khususnya sampah plastik keresek dan plastik pembungkus makanan. Sedangkan untuk sampah organik, dimanfaatkan menjadi kompos untuk pupuk tanaman.

Lokasi pengolahan sampah yang dikelola BUMDes Bareng Nyawiji menjadi jujugan masyarakat untuk belajar tentang pengolahan sampah. Bahkan, baru-baru ini, BUMDes juga mendapat penghargaan sebagai juara pertama lomba inovasi sampah menjadi bahan bangunan.

Keberhasilan tersebut menjadi kado terindah bagi seluruh masyarakat yang telah bersusah payah bersama-sama mengelola sampah. Sehingga, kini sampah tidak lagi menjadi bahan buangan. Dicontohkan, bahan sampah plastik yang tak bisa diurai oleh bakteri di dalam tanah kini diolah menjadi bahan bangunan. Selain bata cantik sebagai pengganti batu candi alam, juga ada paving. Bahkan, pihaknya memberikan garansi jika paving tersebut pecah.

Pembuatan batako sampah sangat sederhana. Sebelumnya, sampah dibakar sehingga menjadi cair. Lalu cairan plastik dimasukkan ke dalam mesin cetak pres manual dan dibiarkan beberapa saat. Kemudian, mesin pres dimasukkan ke dalam kolam berisi air agar cairan cepat mengeras. Lalu batako dikeluarkan dari mesin cetak dan dibersihkan.

Hasilnya, sebuah batako berwarna hitam mengkilap dan tahan pecah. Saat ini, pihaknya mengaku sedang menyelesaikan pesanan 10.000 paving. Dalam sehari, BUMDes mampu memproduksi paving sekitar 110 buah paving yang digarap dua orang. Untuk satu buah paving dibutuhkan sampah plastik 3 kg. Harga paving ditetapkan sebesar Rp 6.000/buah untuk pembelian kurang dari 3.000 buah. Suatu inovasi yang menurut pengalaman termasuk baru dan bisa segera meluas ke desa lainnya, utamanya desa yang tidak jauh dari kota dimana masyarakat membuang sampah plastik di sebarang tempat.  Semoga membawa manfaat untuk semua.

Haryono SuyonoComment