Akreditasi Untuk Perguruan Tinggi Kesehatan

IMG_5083.JPG

Selama dua hari tanggal 24 - 25 Februari 2020, suatu Tim Asesor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terdiri dari Ibu Emy Suryani, MMid,  Ismarwati SKM, SST, MPh, Siti Nur Endah Handayai SST, SKM, MKes telah diterima oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra RIA Husada di Cibubur Dra. Sri Danti Anwar, MA Ketua Yayasan Ibu Milangoni Subiakto, dan Pembina Prof Dr. Haryono suyono di Kampus STIKes MRH di Cibubur guna melakukan kunjungan Penelitian atas Perguruan Tinggi ternama tersebut. Pada kunjungan itu hadir para Dekan dan dosen Perguruan Tinggi tersebut secara lengkap, termasuk para pendukung di belakang layar di tingkat lapangan. Kedatangan para anggota Tim Asesor  itu direncakan untuk meneliti dan memberikan penilaian secara khusus untuk Program Studi Pendidikan Bidan dan Profesi Bidan dari STIKes.

IMG_5089.JPG

Rombongan hadir guna membantu Perguruan Tinggi yang menghasilkan bidan ini melaksanakan penelitian tentang kualitas pendidikan dan pengajaran pada Sekolah Tinggi Bidan ini agar selalu ditingkatkan mutu dan pengabdiannya pada masyarakat luas, khususnya dalam rangka mencegah kematian Ibu Hamil dan melahirkan di Indonesia, secara khusus untuk Profesi Bidan dan Sarjana Terapan Kebidanan yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi yang berkualitas ini.

Rombongan yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi ini relatif terkejut datang di Jakarta disambut dengan hujan deras disertai banjir di mana-mana tetapi tetap disambut oleh Pimpinan Sekolah Tinggi ini, para dosen dan pembinanya. Sekaligus tidak kelihatan rasa kesal karena bagi penghuni Pusat Pelatihan dan Perguruan Tinggi ini,  hujan dan banjir bagi Jakarta sudah menjadi langganan yang menarik. Setelah bertemu dan bersalaman dengan akrab Acara segera di mulai dengan Sambutan Selamat Datang dari Ketua STIKes MRH, Dra Sri Danti Anwar, MA kemudian dilanjutkan oleh Ketua Pembina Prof. Dr. Haryono Suyono yang secara singkat menguraikan sejarah berdirinya STIKes MRH yang diprakarsai oleh Ibu Tien Soeharto yang prihatin mendengar keluhan yang diterima oleh masyarakat akan tingkat kematian Ibu hamil dan melahirkan yang sangat tinggi. Utamanya disebabkan kurang adanya bidan dan ketergantungan yang sangat tinggi pada Dukun Bayi.

Haryono lebih lanjut menjelaskan kebutuhan bidan yang melonjak karena kegiatan KB yang berorientasi untuk memberikan pelayanan kepada pasangan usia subur berdasarkan wilayah desa sehingga sejak tahun 1980-an di lakukan Inpres Bidan Desa dengan mendirikan banyak sekali sekolah bidan untuk melengkapi setiap desa dengan satu bidan desa bagi setiap desa. Kegiatan itu sekaligus mengisi bidan untuk Posyandu di dibentuk di setiap desa oleh kalangan BKKBN dan jajaran PKK di setiap desa.

IMG_5061.JPG

Setelah diakhiri dengan doa bersama dan foto kenangan, maka Tim Asesor langsung bekerja dengan seluruh jajaran pimpinan dan para dosen melakukan penelitian terhadap keadaan STIKes MRH khususnya para penyelenggara pendidikan bidan yang secara khusus dinilai selama dua hari mendatang ini. Di samping itu sesungguhnya STIKes MRH memiliki program studi untuk Kesehatan Masyarakat yang menawarkan beberapa jurusan melengkapi pelayanan untuk ibu hamil dan melahirkan. Semoga STIKes MRH makin maju dan dapat menjamin kesehatan ibu dan anak serta masyarakat pada umumnya.

IMG_5078.JPG

Haryono SuyonoComment