Melalui Posyandu Desa Tinggarjaya Atasi Stunting
Program pelayanan Posyandu untuk penanganan kasus stunting di Desa Tinggarjaya yang memiliki jumlah Pos Pelayanan Terpadu Bawah Lima Tahun (Posyandu Balita) paling banyak di Kecamatan Sidareja berjalan cukup bagus. Ada sepuluh Posyandu yang melayani warga desa. Setiap tahun pemerintah desa mengalokasikan anggaran khusus, baik untuk operasional kader Posyandu maupun pemberian makanan tambahan untuk Balita dan Lansia. Pada 2019, anggaran Posyandu mencapai Rp 53 juta dari Dana Desa (DD).
Desa Tinggarjaya merupakan salah satu desa di Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Desa ini dipimpin oleh kepala desa perempuan, Suwarni. Program revitalisasi Posyandu menjadi salah satu prioritas desa untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di tingkat desa. Hal itu terlihat dari peningkatan alokasi anggaran untuk program-program kesehatan masyarakat seperti Posyandu. Pelayanan kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh para kader Posyandu dibantu oleh dua bidan desa. Salah satu fokus layanan Posyandu adalah pemantauan tumbuh kembang balita. Para Kader Posyandu dan Bidan Desa bekerja keras menyadarkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif memeriksakan tumbuh kembang anaknya di Posyandu. Hasilnya, angka partisipasi masyarakat Desa Tinggarjaya untuk datang ke Posyandu termasuk peringkat atas di Kecamatan Sidareja.
Selain menyasar Balita, Posyandu Desa Tinggarjaya memiliki Program Bina Keluarga Balita (BKB) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran ibu serta anggota keluarga dalam membina tumbuh kembang balitanya. Sehingga dalam menunaikan hak tumbuh kembang anak, tidak hanya memeriksa anaknya akan tetapi juga memperbaiki pola asuh keluarganya. Keluarga diharapkan mempunyai kesadaran akan pentingnya kesehatan balitanya.
Posyandu Tinggarjaya mempunyai program survei deteksi dini tumbuh kembang anak, sehingga jika ada kasus gizi buruk atau stunting akan diketahui. Ada satu kasus stunting yang ditemukan pada 2018 yakni di Posyandu Melati V Dusun Kedungwringin. Anak tersebut pada usia 33 bulan belum bisa berjalan dan beraktivitas normal layaknya anak seusianya. Penanganan pun dilakukan oleh para kader di Posyandu Melati V Dusun Kedungwringin Desa Tinggarjaya. Posyandu Melati V merupakan salah satu posyandu yang angka partisipasi masyarakatnya paling tinggi. Kadernya juga aktif. Tingkat kehadiran bayinya mencapai 85–90 prosen setiap bulan. Posyandu Melati V belum mempunyai gedung sendiri sehingga pelaksanaan pelayanan menumpang di rumah Ketua Posyandu Melati V, sekaligus istri Kepala Dusun Kedungwringin.
Untuk mendorong partisipasi aktif warga membutuhkan strategi. Penanganan stunting pun butuh strategi. Kader posyandu menggandeng organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat untuk memberikan sosialisasi kepada warga. Selain itu kader selalu dor to dor menjemput warga ke rumah-rumah, mengajak ibu-ibu ke Posyandu ataupun memantau kesehatan balita secara langsung di rumah warga tersebut. Strategi itulah warga menjadi aktif dan jika ada kasus bisa sedini mungkin ditangani. Contohnya adalah kasus stunting yang ditemukan. Kasus tsunting ditemukan setelah ada survei deteksi dini. Setelah itu, kader bersama bidan desa mengunjungi rumah anak stunting tersebut. Tim segera melihat kondisi anaknya, kondisi lingkungan dan keluarganya, agar bisa di intervensi sesuai kebutuhan.
Setelah itu, korban diberi makanan tambahan secara terus-menerus dan dipantau secara terus-menerus. Makanan tambahan yang diberikan berupa biskuit, susu, dan makanan lokal yang mendukung kebutuhan gizi. Hasilnya, pada usia 41 bulan, korban sudah bisa jalan dan beraktivitas normal.
Selain pemberian anggaran, Pemerintah Desa Tinggarjaya memberikan dukungan ke Posyandu dalam bentuk peningkaan kapasitas kader. Setiap bulan, kader Posyandu diberi penyuluhan tentang kesehatan dan dibantu sosialisasi program posyandu bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat. Masyarakat merasakan betul manfaat Posyandu Melati V ini. Mereka semakin mudah untuk memantau tumbuh kembang anak, memantau kesehatan anak, berat badan, pemberian vitamin dan imunisasi. Apalagi lokasinya dekat dengan rumah sehingga dalam memantau kesehatan anak lebih optimal. Selain itu, Posyandu memberikan kesempatan untuk sharing dengan teman-temannya terkait kesehatan dan tumbuh kembang anak.