Rektor IPB Melepas Pensiunan dengan Sangat Mengesankan dan Penuh Kehormatan
Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria hari ini dengan anggun melepas beberapa Guru Besar, Dosen, Karyawan Bidang Kependidikan dan lainnya memasuki masa pensiun di Gedung Convention Center yang Megah di Bogor. Pelepasan yang penuh kehormatan itu dilakukan dalam kombinasi Pertemuan yang terhormat di Bogor serta mengundang beberapa tamu lainnya melalui sistem Zoom yang berjalan dengan sangat baik sehingga suasana bertambah marak. Kombinasi pertemuan tersebut mengikuti protokol kesehatan yang ketat sehingga para tamu terbatas yang memenuhi standar protokol kesehatan, memakai Masker, menjaga jarak dan saling tidak bersalaman. Tamu yang berjarak jauh dalam hubungan sistem Zoom tetap tinggal di rumah masing-masing menghadapi komputer, laptop atau hand phone masing-masing saling bisa melihat dan memberikan perhatian yang tinggi.
Pertemuan yang dipersiapkan dengan rapi itu dibuka oleh Ketua Panitia Dr. Hety Mulyani yang melaporkan bahwa pertemuan ini secara lengkap dihadiri oleh para Guru Besar yang memasuki masa pensiun, para Dosen dan tenaga akademis lain, tenaga Kependidikan dan pegawai yang selama bertahun mengabdi dengan baik pada IPB University dan banyak menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk membina dan memajukan Perguruan Tinggi yang ternama tersebut.
Selanjutnya Rektor, Prof. Dr. Arif Satria, yang simpatik itu memberikan sambutan dengan mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para pensiunan Guru Besar, Dosen, Tenaga Kependidikan dan pegawai lainnya yang telah menyumbangkan waktu, tenaga dan pikirannya selama ini untuk memelihara dan memajukan IPB dengan penuh dedikasi. Rektor tidak lupa meminta maaf kalau sebagai Pimpinan kadang kurang tanggap dengan apa yang dikehendaki oleh aparat dalam lingkungan IPB. Selanjutnya Rektor minta agar para pensiunan memberikan teladan dan berbagi pengalaman kepada para junior atas tiga hal penting, utamanya memberi tekanan pada upaya “menciptakan kesempatan”, tidak bersifat menunggu apalagi tidak peduli pada kepentingan masyarakat luas.
Rektor berharap bahwa para pensiunan tetap akrab dan menganggap IPB dan seluruh keluarga tetap merupakan keluarga besar biarpun sudah pensiun, sehingga kekeluargaan tetap dipelihara melalui silaturahmi yang akrab dan saling berbagi masukan dan bantuan yang saling menguntungkan keluarga besar IPB dan masyarakat luas.
Selanjutnya Ketua Umum PB PWRI, Prof. Dr. Haryono Suyono, yang dalam kesempatan hadir sebagai tamu melalui jejaring Zoom di temani oleh beberapa anggota Pengurus Pusat PWRI, Dr. Muhammad Sudarmadi, mantan SesMenko Kesra dan Taskin, Dr. Tjepi Aluwie, mnatan Sekjen dan Dirjen dalam Lingkungan Kementerian Tenaga Kerja, Dr. Sudibyo Alimuso, mantan Sestama dan Deputy BKKBN, Dr. Mulyono Dani Prawiro, mantan staf senior Kantor Menko Kesra, serta para Pengurus Daerah yang menyimak upacara terhormat ini melalui sistem jarak jauh, diminta sebagai Pembicara Kunci sekaligus menerima keanggotaan pensiunan IPB sebagai anggota organisasi pensiunan yang diharapkan tetap memberikan sumbangan pada pembangunan bangsa dan keluarga.
Ketua umum Haryono pertama-tama mengucapkan selamat kepada para pensiunan IPB yang dengan rasa bangga mengakhiri tugas mulianya sebagai pegawai negeri yang menjadi pilihan mengabdi kepada Nusa dan Bangsa selama puluhan tahun dengan selamat dan penuh kebanggaan. Selanjutnya para pensiunan baru, disebutnya sebagai lanjut usia muda, diharapkan turun terjun ke desa karena dilihatnya bahwa tidak seluruhnya berasal dari Bogor, tetapi ada yang dari Jatim, Malang, Surabaya dan kota lainnya, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Diajaknya para pensiunan kembali ke Desa. Kalau memiliki rumah di Bogor di harap dikontrakkan dan membeli rumah baru di Desa, ikut membantu pembangunan Desa dan masyarakat Desa yang dewasa ini mendapat dana bantuan dari pemerintah yang cukup besar. Kalau perlu “seakan-akan mendirikan Kampus Desa” seperti dewasa ini dikerjakan oleh tenaga dosen sukarela yang masih aktif dengan bergilir berbagi dengan masyarakat desa melalui dukungan pemberdayaan kepada masyarakat dan tenaga muda dari Desa.
Tenaga yang sangat kaya dengan pengalaman dan pensiun diberikan kebebasan memilih “kantor baru” dan “jam kerja baru” serta pilihan obyek pengabdian dalam pembangunan tidak harus ikut pilihan kepala kantornya, sehingga kebebasan itu, sepanjang tidak bertentangan dengan UU dan membantu meningkatkan mutu sumber daya manusia akan sangat dihargai dan sangat diperlukan oleh bangsa ini, utamanya oleh masyarakat desa yang sedang bangkit dewasa ini. Selama dua puluh tahun ini, Haryono menambahkan, angka “Human Development Indeks, HDI” atau “Indeks Pembangunan Manusia, IPM” Indonesia merosot ke urutan nomor 111, bukan tidak bertambah maju, tetapi banyak negara lain yang biasanya berada jauh tertinggal mengalami lompatan kemajuan yang jauh lebih tinggi dari kecepatan kemajuan kita.
Selanjutnya Ketua Paguyuban Pensiunan IPB, Prof. Dr. Kurnia Sofyan, menyambut para pensiunan baru sebagai anggota lansia muda, anggota Paguyuban baru. Beliau mengajak para anggota baru untuk segera bergabung, mengadakan silaturahmi dengan para anggota yang pensiun terlebih dulu sehingga masa pensiun tetap menarik dan menyenangkan.
Acara yang penuh rasa haru diakhiri dengan penghormatan dari Rektor yang secara sabar satu demi satu menyerahkan penghargaan dan kenangan kepada para pensiunan di atas panggung. Dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat, para pensiunan yang menerima tanda kehormatan dan kenang-kenangan semua mengenakan Masker dan tidak bersalaman dengan Rektor yang dibantu staf yang membawakan tanda penghargaan ke atas panggung. Tidak itu saja, dari jarak jauh kelihatan bahwa setiap penerima, termasuk Rektor, mengenakan sarung tangan menjamin bahwa protokol kesehatan di pegang teguh guna mencegah kemungkinan penularan Virus Covid-19 yang masih berkeliaran. Semoga upacara pelepasan pensiunan IPB yang berjalan dengan lancar itu menjadi kenangan yang tidak terlupakan bagi pengabdi yang setia pada Universitas IPB dan upaya memajukan bangsa yang dilakukan dengan dedikasi sangat tinggi oleh setiap pensiunan tersebut. Aamiin YRA.