Taman Makam Pahlawan Kalibata pada hari Natal penuh Keluarga Berziarah

Natalm1.jpg

Tidak seperti biasa, hari ini sejak pagi Taman Makam Kalibata penuh keluarga yang berziarah mengunjungi makam berdoa bagi anggota keluarga yang di semayamkan di Makam Pahlawan yang terhormat ini. Pada hari Raya Natal yang di hormati oleh mereka yang beragama Kristiani, pengunjung tidak hanya berkunjung ke Kompleks Makam dengan tanda salib, tetapi juga ke makam berderet yang memakai tanda kijing biasa yang pada ujung bagian Kepala di hiasi dengan helm sebagai simbol kebanggaan bahwa yang ada di dalam makam diakui jasa-jasanya oleh bangsa dan negara. Suatu simbol yang membuat rasa bangga bagi keluarga yang berkunjung untuk mendoakan agar almarhum atau almarhumah yang di ada dalam makam mendapat anugerah sama dengan kehormatan yang diberikan oleh pemerintah dan bangsanya, amal ibadahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan yang wafat diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya. Aamiin.

Dalam suasana haru melihat pengunjung yang melimpah itu salah satu dari kami., dr. Rina Mardiana, mewakili rombongan mendaftar seperti biasa kepada Pos Jaga guna memelihara tertib bagi pengunjung makam. Kalau biasanya tidak perlu antri, hari ini dengan mematuhi Protokol Kesehatan, dr. Rina dan kami semua tetap patuh menggunakan Masker dan antri menjaga jarak untuk mendaftar dan setelah terdaftar menuju ke arah makam menunggu mobil untuk membawa rombongan menuju Makam Ibu dan nenek Astuty yang terletak agar jauh di belakang.

natalm2.jpg

Tidak seperti biasa, di sebelah kompleks Makam Ibu Astuty, terletak Makam untuk mereka yang beragama Kristiani, penuh dengan keluarga yang dalam kegembiraan Hari Natal, seperti kita juga pada peristiwa Idul Fitri, banyak menyempatkan datang ziarah ke Makam menaburkan bunga dan berdoa agar keluarga yang telah terlebih dulu di panggil Tuhan Yang Maha Kuasa di terima amal ibadahnya dengan baik dan di tempatkan di sisi-Nya dengan sebaik-baiknya. Pemandangan yang menimbulkan rasa haru yang sangat dalam bahwa akhirnya kita semua akan menyusul menghadap kepada-Nya.

Sejalan dengan itu, kami melihat bahwa di sebelah bawah makam Ibu, penggali kubur sedang menggali kubur karena siang nanti ada seseorang yang baru meninggal dunia akan dikuburkan. Kami terharu bahwa dalam situasi liburan Natal ada seseorang yang di panggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa karena ternyata panggilan itu bukan kita yang menentukan, itu semua wewenang dari Tuhan Yang Maha Kuasa..

natalm3.jpg

Disertai rasa haru itu secara perlahan kita tunrun dari kendaraan dan dengan hati-hati menapakkan kaki menuju ke Makam Ibu tercinta, Ibu Astuty, diiringi rombongan yang hari ini ada Mas Fajar, Mas Rudi, mas Bima, keluarga Kampung Melayu mbak Ii, mbak Tini, mbak Yati, Keling, Bibit  dan anak-anak serta keponakan yang cukup ramai. Seperti biasa dr. Rina, Mas Fajar dan anak-anak sibuk mengatur bunga di atas pusara ibu Astuty dan segera duduk di kursi yang disediakan oleh penjaga makam untuk kita semua. Langsung membacakan surat Yasin dan doa untuk istri, ibunda dan nenek tercinta dengan khusuk. Kami bersyukur bahwa hari ini kami berada di Makam Pahlawan Kalibata bersama dengan Saudara kita yang merayakan Natal dan ingat pada kerabatnya yang mendahului menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Biarpun peristiwa ini tidak diliput media masa, rasa syukur itu tetap menghiasi dan memperkuat kepercayaan dan rasa syukur yang mendalam kita kepada-Nya. Aamiin.

Haryono SuyonoComment