WEBINAR Perpustakaan Nasional, “Stake Holder Meeting”, berlangsung lancar
Hari ini tanggal 4 November 2020, sejak di dahului dengan presentasi pengalaman Kegiatan membangun dan menyegarkan Perpustakaan Desa oleh dr. Erlyn Sulistyaningsih sebagai Konsultan dan penggerak Perpustakaan Desa menerangkan kemajuan pengembangan Perpustakaan Desa disertai dengan pernyataan langsung oleh para penggerak di pedesaan yang tidak saja membaca buku, meningkatkan kepekaan literasi, tetapi mengikuti petunjuk yang dibacanya dari buku-buku yang dibaca dalam wujud karya-karya nyata di Desanya. Masyarakat berhasil meningkatkan pengetahuan dan karya nyata di desanya. Webinar yang diikuti oleh empat regional mulai dari Medan, Makassar, Surabaya dan Bali berjalan sangat lancar. Sejak pukul 7.00 pagi Panitia telah melakukan testing sistem Zoom yang digunakan untuk melakukan kombinasi Pertemuan dengan kehadiran fisik di empat Pusat itu dengan kombinasi pertemuan Virtual yang diikuti oleh 32 Provinsi dan 100 Kabupaten Kota itu sungguh sangat menarik.
Dengan di ikuti upacara Pembukaan dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, disusul lagi Perpustaan dengan penuh semangat, Kemdian Kepala Perpustaan Nasioan, Bapak Drs. Syarif Bando, MM membuka Pertemuan secara resmi dengan Pidato singkat menceritakan rancangan dan hasil yang dicapai, menambah semangat para peserta dari seluruh Indonesia dengan semangat rancangan dan prospek masa depan yang lebih cerah. Semangat Kepala Perpustaan Nasional rupanya telah merasuk kepada para Pustakawan dari seluruh Indonesia yang berhasil mendapatkan komitmen Politik yang sangat tinggi, tidak saja dari para Menteri dan pejabat eselon I dari berbagai Stake Holder di tingkat pusat, tetapi para Pustakawan Kabupenten Kota berhasil meyakinkan para Walikota dan Bupati untuk memberikan komitmen yang sangat tinggi, sehingga Perpustakaan tidak lagi dipandang dengan sebelah mata, tetapi menjadi bagian yang penting untuk pemberdayaan masyarakat dan keluarga sehingga pembangunan SDM bisa menjadi andalan yang makin mampu membangun Desa dan masyarakatnya.
Kemudian Dr. Ir. Subandi dari Bappenas memberikan gambaran Rancangan arah Pengembangan Perpustakaan guna memberikan dukungan pada upaya pemulihan bidang ekonomi, industri, kesehatan, Jaring Pengaman sosial serta pariwisata yang dianggap memiliki prospek yang tinggi untuk membantu pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian yang tinggi.
Selanjutnya Prof. Dr. Haryono Suyono diundang untuk memaparkan strategi membangun perpustakaan dan SDMnya yang diharapkan menjadikan Perpustakaan idola sumber ilmu pengetahuan dan ketrampilan, yang dalam tataran dunia mengacu pada Sustainable Delopmnet Goals (SDGs) sebagai pedoman pembangunan PBB meliputi bidang kesehatan sehingga penduduk bisa berumur panjang, memiliki tingkat pendidikan dan ketrampilan tinggi serta mampu menjadi sumber daya manusia yang bekerja dan mampu mengubah bahan baku yang melimpah di tanah air menjadi produk laku jual dan menguntungkan serta mengantar setiap keluarga menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Prof. Dr. Haryono mengingatkan bahwa sejak kemerdekaan, dewasa ini telah banyak Stake Holder di kalangan pedesaan, termasuk tidak kurang dari 5.000.000 pensiunan pegawai negeri dan pegawai BUMN yang memiliki pengalaman sangat luas di kalangan pembangunan yang bisa menjadi kekuatan pembangunan desa dan masyarakatnya. Banyak sekali anggota PKK dan berbagai tenaga pendamping dari berbagai instansi vertikal maupun dari kalangan pegawai Pemda yang siap menjadi penyalur ilmu dan ketrampilan yang berasal dari Perpustakaan kepada masyarakat di desa. Dalam keadaan pandemi, diingatkan bahwa tidak semua penduduk akan berbondong ke Perpustakaan sehingga para pustakawan agar menambah kegiatannya membawa bahan-bahan yang relevan kepada setiap Stake Holder sebagai bais ilmu dan ketrampilan, suatu Bahan yang dibawa oleh “Pustakawan menjemput dan mengantar Bola” kepada keluarga dan penduduk yang membutuhkan sesuai keperluannya untuk berkarya, bukan semata kepentingan para Pustakawan semata