Desa Pinge Kembangkan Paket Wisata Agraris dan Budaya Khas Bali

pinge.jpg

Tim Kementerian Desa PDTT telaha lama melaporkan bahwa Desa Wisata Pinge merupakan destinasi wisata agraris dan budaya di Desa Baru. Para wisatawan diajak menjadi orang desa, melakukan aktivitas layaknya orang desa, tinggal bersama, dan hidup sebagai orang desa, termasuk mengenal sistem pertanian bali (misalnya: diajak untuk metekap). Kini, Desa Wisata Pinge telah menjelma sebagai lokawisata yang diminati oleh para wisatawan lokal dan mancanegara. Desa Baru merupakan satu dari 16 desa di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Lokasi desa terletak di sebelah utara Kota Tabanan. Jarak tempuh dari pusat Kota Tabanan sekitar 18 Km. Desa Baru terdiri dari 5 Banjar Dinas, yaitu Banjar Dinas Baru, Banjar Dinas Raden, Banjar Dinas Susut, dan Banjar Dinas Pinge. Desa Baru layak mengusung brand desa wisata, khususnya Banjar Dinas Pinge. Tak hanya menawarkan keindahan alam, Desa Wisata Pinge menyajikan pariwisata lain seperti budaya, makanan khas, serta kearifan lokal warganya.

 Antusiasme masyarakat desa untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan desa wisata diwujudkan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Bahkan, Desa Pakraman Pinge telah membuat Perarem untuk menjaga dan memelihara keteraturan dan kebersihan di area Desa Wisata Pinge ini. Dalam sehari wisatawan yang berkunjung ke desa ini bisa mencapai 200 orang. Para wisatawan tersebut dari berbagai kalangan dan berbagai daerah, bahkan sampai wisatawan domestik maupun nondomestik. Di Desa Wisata Penge, para wisatawan diajak untuk mempelajari budaya dan seni Bali, seperti belajar menari Bali, belajar membuat banten, megambel Bali, dan sebagainya. Paket wisata lainnya, wisatawan dapat belajar membuat jajanan dan masakan Bali melalui kelas memasak.

 Bagi yang menyukai tracking, mereka dapat berjalan kaki atau bersepeda berkeliling desa. Mereka dapat menikmati area pertanian yang subur dan hijau, alam yang bersih dan menakjubkan. Bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan kedamaian atau wisata spiritual juga disediakan area meditasi dan penginapan yang tenang serta dekat dengan alam. Bagi warga yang rumahnya dipergunakan sebagai tempat menginap tamu akan mendapatkan pemasukan sebesar seratus ribu perwisatawan. Mereka akan mendapat tambahan bila terlibat dalam pengembangan paket wisata lainnya, seperti paket pertanian dan budaya.

Pada 2017, pengembangan objek wisata mendapat dukungan pembiayaan dari APBDesa Baru, seperti pembangunan sarana pendukung wisata (pembangunan air terjun buatan, pembuatan jembatan kecil, dan pembuatan kamar mandi umum untuk wisatawan).

 Aktivitas wisata desa telah berkontribusi pada peningkatan pendapatan Desa Pakraman Pinge, khususnya untuk meringankan pepeson kegiatan keagamaan dan mendukung kegiatan Upacara dan Upakara. Sayang, BUMDesa di Desa Baru masih seumur jagung sehingga belum memiliki kecakapan dalam menggelola potensi desa wisata ini. Pengelolaan objek wisata dan jasa akomodasi masih dikelola oleh kelompok dan individu sehingga kondisi ini rentan terjadi konflik akibat persaingan antarkelompok dan pribadi. Ke depan, Desa Baru berencana mengembangkan desa wisata terpadu sebagai wadah kolaborasi antarpihak di bidang pariwisata.

 

Haryono SuyonoComment