Desa Cingkrong Kembangkan Wahana Wisata dan Edukasi

bale.jpg

Tim Kementerian Desa PDTT melaporkan bahwa Pemerintah Desa Cingkrong mengembangkan destinasi edukasi dan wisata (eduwisata) yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Wahana bernama De Bale Cingkrong dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat. Pembangunan wahana eduwisata ini menghabiskan anggaran Rp 500 juta dari pos Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

De Bale Cingkrong terletak di Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Wahana ini diresmikan langsung oleh Bupati Grobogan pada 10 April 2019. Bupati Grobogan sangat mengapresiasi inovasi Desa Cingkrong untuk pengembangan usaha BUMDes dan wisata desa.

Lokasi De Bale Cingkrong berada di belakang komplek Balai Desa Cingkrong. Objek wisata baru di Kabupaten Grobongan ini disambut antusiasme oleh para wisatawan, terutama saat akhir pekan dan hari libur. Pengunjung yang datang dipastikan membludak. Sebagai wahana eduwisata, De Bale Cingkrong menyediakan sejumlah wahana edukasi, seperti taman lalu lintas dan pembuatan batik tulis. Ada juga sejumlah fasilitas permainan, baik permainan tradisional dan permainan air. Spot selfie juga tersedia di dalam lokasi wisata. Di area wisata terdapat fasilitas gerai kuliner yang beraneka ragam. Fasilitas itu dikelola masyarakat untuk menawarkan makanan dan minuman. De Bale Cingkrong sangat cocok untuk wisata keluarga dan reuni.

Taman edukasi dan wisata itu dibangun pada lahan seluas 3.000 meter persegi. Di mana, lahan 1.500 meter persegi merupakan tanah desa dan sisanya merupakan lahan warga yang dipakai untuk lokasi outbond, mulai dari permainan tali, jembatan gantung, dan fly fox. Wahana outbond dapat melatih kemampuan ketangkasan serta fisik. Suasana alam De Bale Cingkrong sangat sejuk dan penuh dengan pepohonan rindang. Pemerintah Desa Cingkrong menekankan masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam agar destinasi wisata tidak rusak.

Keberadaan unit usaha ini diharapkan mampu memberikan income bagi BUMDes ataupun PADes (Pendapatan Asli Desa) dan menyerap tenaga kerja dari masyarakat setempat.

Haryono SuyonoComment