Wisuda daring STIKES, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra RIA Husada sukses
Wisuda yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi STIKES, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Mitra RIA Husada di Jakarta dengan sistem daring pada tanggal 14 Oktober 2020 berlangsung sangat meriah. Sistem Zoom yang mulai dibuka sejak pukul 7.30 pagi bisa dilihat para mahasiswa yan mayoritas perempuan sudah berdandan di rumah masing-masing, ada yang membetulkan konde, ada yang membetulkan letak bos dan ada yang melihat cermin sambil memasang toga. Biarpun mereka tahu bahwa komputer atau hape sudah on dan tersambung serta disiarkan secara luas, kelihatan setiap mahasiswa tidak sadar bahwa gerak geriknya sudah disiarkan secara luas, suatu budaya baru yang belum biasa dikuasai. Untung saja komputer dan hapenya tidak dipajang di dalam kamar pada waktu yang bersangkutan berganti baju.
Panitia wisuda memilih wakil-wakil mahasiswa untuk secara fisik hadir dengan protokol kesehatan pada tempat upacara bersama Senat Dosen yang memimpin upacara dengan Panitia yang terbatas tetap dalam disiplin kesehatan yang ketat. Mahasiswa lainnya satu demi satu muncul dilayar yang setiap mahasiswa bisa melihat wajah masing-masing di rumahnya. Suatu tontonan gaya baru yang tidak terjadi sebelumnya karena di masa lalu setiap mahasiswa yang berdandan dengan toga tidak bisa melihat dirinya sendiri, gaya berpakaian dengan toko hanya dilihat oleh orang tua atau wakilnya atau pacar atau suami atau istri dan keluarganya. Sekarang melalui sistem daring setiap langkah bisa dilihat dan direkam untuk dilihat kembali atau disimpan untuk anak dan cucunya kelak. Suatu kemajuan yang luar bisa.
Seperti upacara biasa, acara pertama adalah Pembukaan Sidang Wisuda oleh Ketua Senat Dosen, dilanjutkan dengan Pidato Ketua Perguruan Tinggi, Dr. Sri Danti Anwar MA serta disusul Sambutan dari Pembina yang disampaikan oleh Prof. Dr. Haryono Suyono. Seperti pada upacara Wisuda Sambutan Ketua diisi dengan Laporan Lengkap tentang kemajuan Perguruan Tinggi dan rincian dari mahasiswa yang di wisuda pada hari itu. Sambutan Pembina kali ini agak berbeda. Melalui paparan slide singkat para mahasiswa diminta menjadi pelopor pengembangan budaya baru dengan norma baru yang sekarang diserukan dalam bentuk pergaulan di dalam masyarakat, sistem bersalaman, kedekatan satu sama yang lain serta batasan sistem berkumpul dalam banyak orang. Secara khusus karena para wisudawan akan terjun bekerja, maka secara terperinci diberikan petunjuk teknis apabila mau berangkat kerja, setiba di kantor atau tempat kerja dan pada waktu pulang kerja. Suatu tatanan baru dalam budaya baru yang sangat berbeda dengan norma hidup yang lama. Prof. Dr. Haryono Suyono memberi pesan kepada Panitia agar pidato itu dibagikan kepada peserta atau kalangan lain yang lebih luas karena mengandung petunjuk praktis tatanan tingkah laku pada norma baru yang sedang dilembagakan.
Setelah itu dilakukan upacara pemberian ijazah seperti dalam upacara biasa. Kemudian dilakukan pengumuman mahasiswa yang lulus dengan pujian atau memiliki nilai akademis mengagumkan. Suatu kehormatan yang selalu dipuji dalam upacara wisuda biasa dan menjadi sangat menarik dalam upacara daring karena wajah yang mendapat pujian disiarkan secara luas, akan dimuat dalam You Tube dan disiarkan secara global, suatu keuntungan dalam jaman 4.0 yang serba elektronik dewasa ini.
Upacara yang sangat meriah dan mengesankan itu ditutup oleh Ketua Senat setelah diberikan kesempatan kepada wakil mahasiswa yang lulus memberikan sambutan dan segala sesuatunya, termasuk pemberian penghargaan diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi selesai diberikan. Perguruan Tinggi Mitra RIA Husada membaut terobosan karena wisuda tahun 2020 disiarkan secara global dengan penuh kehormatan. Para ahli Kesehatan Masyarakat dan Bidan yang lulus sudah harus siap membangun kesehatan anak bangsa, membangun budaya baru dengan normanya yang baru