Anak muda dipersiapkan membangun bangsa dan anak cucunya

Hasto.jpg

Kepala BKKBN Pusat, dr . H. Hasto Wardoyo SpOG (K), pada awal bulan ini mengeluarkan pengumuman di kembangkannya logo baru untuk Program KB menambah beberapa logo yang telah terkenal sebelumnya. Ada logo awal dengan gambar dua orang anak yang diapit penuh kasih saying oleh kedua orang tuanya. Ada logo Lingkaran Biro dan Lingkaran Emas untuk menandai mulai di kembangkannya KB Mandiri. Ada Logo Keluarga Sejahtera yang menandai di mulainya gerakan Keluarga Sejahtera di tahun 1990-an. Ada Logo yang menggambarkan dua anak yang saling mau lari memisahkan diri dari kedua orang tuanya, yang biarpun dimaksud sebagai logo baru yang dinamis tetapi mengesankan bahwa Program KB tidak disukai karena anak-anak pisah dari orang tuanya. Logo baru yang diumumkan oleh Kepala BKKBN Dr dr Hasto Wardoyo SPOG dimaksud menyambut anak muda abad Milleniun, yang bagi Gerakan KB bisa dianggap sebagai sambutan sukses yang meledaknya anak muda sebagai Bonus Demografi karena keberhasilan program KB menurunkan tingkat kelahiran.

Soedijono.jpg

Seperti diketahui, Bonus Demografi karena keberhasilan program KB mulai di DKI Jakarta, Yogyakarta, Sulut dan Jatim sejak tahun 1990-an. Disusul di Bali, Jatim dan sebagian Jateng pada tahun 2000-an yang menjalar ke Kabupaten lain di berbagai provinsi. Seterusnya akan menjalar ke banyak kabupaten yang leboh banyak dengan kecepatan yang makin tinggi dimana jumlah anak muda yang menjadi bagian bonus demografi secara kumulatif makin tinggi, utamanya di pulau Jawa, sehingga sejak tahun 1990-an kita resmikan sebagai pembangunan keluarga sejahtera secara besar-besaran dengan mengembangkan program keluarga sejahtera. Program itu menggerakkan pembangunan keluarga dengan meningkatkan delapan fungsi keluarga secara luas beyond fungsi reproduksinya yang menjadi acuan utama sebelumnya.

Pada tahun 2000-an kita mulai mengajak Perguruan Tinggi, salah satunya adalah Perguruan Tinggi yang memiliki sejarah sebagai pendidik guru, yaitu yang dulunya bernama IKIP. Salah satu Perguruan tinggi, bekas IKIP, dengan jumlah mahasiswa puluhan ribu yaitu UNES di Semarang, dibawah Rektor Prof. Dr. Soedijono Sastroatmojo yang dibantu oleh Ketua LPPM Dr. Bambang Budi Rahardjo, sekarang gurubesar, dan Srikandinya Ibu Prastiti Kusuma. Selama bertahun-tahun perguruan tinggi ini kita ajak membantu anak-anak muda hasil bonus demografi, yaitu anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA) mempersiapkan diri untuk ikut ujian masuk Perguruan Tinggi dengan memberikan pelajaran tambahan Bahasa Inggris dan Matematika. Pemberian pelajaran Bahasa dan Matematika itu kemudian dibantu oleh bekas Kepala Sekolah dari Sumatra Selatan di Palemang, yang karena pensiun kembali ke tanah kelahirannya di Semarang, Ibu Dra. Win Sukarsi, yang secara suka rela bergabung ddengan Tim LPPM UNES di Semarang memberikan pelajaran tambahan kepada murid-murid SMA di Semarang atau daerah lain di Jawa Tengah. Upaya itu sebagian dibantu oleh Yayasan Damandiri yang pada waktu itu dipimpin Prof. Dr. Haryono Suyono. Seperti di ketahui, Yayasan ini didirikan oleh Almarhum mantan Presiden HM Soeharto, Sudwikatmono, Om Liem Soei Liong dan Haryono Suyono membantu anak-anak keluarga prasejahtera dan sejahtera I agar bisa mengikuti pendidikan tinggi dan membebaskan keluarganya dari kemiskinan. Kegiatan membantu krida anak muda di UNNES itu dilanjutkan oleh Prof. Dr. Fathurohman SH MHum Rektornya yang sekarang.

Gerakan itu kemudian di lanjutkan dengan mengajak keluarga desa, utamanya keluarga muda untuk disegarkan kepekaannya hidup gotong royong dengan membentuk Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) dan anggotanya diajak membangun kegiatan bersama sebagai wujud nyata gotong royong dalam kerja bersama mengentaskan tetangganya dari lembah kemiskinan menjadi keluarga sejahtera. Keluarga muda dan anak-anak muda itu, dalam konteks gotong royong, dianjurkan mendidik anak-anaknya hidup sehat, menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin, melatih dirinya menjadi pekerja dengan orientasi hidup sebagai pengusaha, mencintai lingkungannya serta mewariskan sumber daya alam dan kekayaan hayati untuk anak cucunya. Gerakan itu yang dimaksud sebagai gerakan hidup bahagia dan sejahtera sehingga moto dua anak cukup, hidup bahagia dan sejahtera yang menjadi cita-cita bersama dapat diwujudkan.

Gerakan itu pada tahun 2015 dilanjutkan oleh Presiden Jokowi dan kabinetnya dengan gegap gempita melalui pembangunan dari desa dan daerah pinggiran dengan kuncuran dana desa langsung ke setiap desa di Indonesia guna memperbaiki infrastruktur dan membangun masyarakat desa melalui prioritas pembangunan Bumdes, Prukades, Embung Desa dan Sarana Olah Raga di desa disertai upaya menghilangkan stunting di antara warga desa. Tahun 2020 program ini diharapkan menangani penngkatan mutu dari sumber daya manusia yang melimpah di desa dan di kota.

Ajakan Kepala BKKBN yang disimbulkan melalui logo barunya untuk generasi muda menyiapkan diri menjadi generasi millennia yang sehat, berpendidikan tinggi, terampil, siap bekerja dengan baik dan mencintai lingkungan serta siap mewariskan sumber daya alam kepada cucu dan cicitnya sungguh cocok dan perlu segera diwujudkan dengan program nyata dan hasil konkrit bagi generasi muda menyiapkan diri membangun bangsa dan anak-cucunya. Semoga berhasil !

delapan fungsi.png
Haryono SuyonoComment