Wakil Presiden Apresiasi Gerakan Baru Program KKB

Wapres1.png

Hari Rabu pagi ini, Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, SPOG didampingi jajaran Deputi secara emglap diterima oleh Wakil Presiden RI Kyai Dr. Moh. Amin di Kantor Wapres di Jakarta. Begitu Kepala BKKBN duduk nyaman, Wakil Presiden RI 0upanya teringat masa muda tatkala bersama dan membantu Gus Dur sebagai Ketua Umum NU, mendukung jajaran BKKBN di masa itu, yaitu bersama-sama mengunjungi pesantren dan mengadakan berbagai kegiatan Kampanye KB dan pembangunan dengan judul “Bintang Sembilan” kepada para santri dan pasangan usia  subur di sekitar pesantren. Kegiatan Kampanye Bintang Sembilan oleh para ulama pada waktu itu sangat marak, biasanya dihadiri ribuan peserta karena dibantu oleh ibu-ibu kelompok wanita NU dan masyarakat desa secara ikhlas dengan mengajak seluruh anggotanya untuk ikut hadir pada acara yang langsung di hadiri tokoh-tokoh seperti Gus Dur atau Kiyai Moh Amin, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

Oleh karena itu, tatkala itu Kiyai Moh. Amin masih sangat muda sehingga tidak mustahil masih ingat kepada Deputy dan Kepala BKKBN pada waktu itu, Haryono Suyono, yang selalu mendampingi beliau memberikan Pidato tentang dukungan alim ulama dan posisi Agama Islam terhadap upaya mengatur kelahiran, membantu ibu hamil, maupun pemeliharaan kehamilan dan anak balita.

Setelah Kepala BKKBN menjelaskan langkah-langkah baru BKKBN dewasa ini, yang akan menyasar sasaran generasi muda, generasi Milenia, secara spontan Menurut Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, SPOG, mantan Bupati Kulon PROGO itu, Wapres mendorong agar BKKBN bisa sukses dan populer lagi di masyarakat seperti jaman Prof Haryono dengan melibatkan para ulama.

Wapre2.png

Beliau juga berharap agar Kualitas keluarga dan anak-anak harus baik dengan mencegah stunting, jarak anak minimal 30 minggu seperti diajarkan dalam AlQur'an, menyusui selama 24 bulan dan perlu diyakinkan kepada setiap keluarga tidak diperkenankan tidak menyusui tanpa alasan. BKKBN juga kampanye mencegah kawin atau menikah pada usia muda agar menghasilkan keturunan yang sehat, juga sehat orang tuanya, khususnya ibu yang mengandung bisa menjamin kelahiran anak-anaknya dalam keadaan sehat dan tingkat kematian ibu di Indonesia menjadi sangat rendah.

Ini berarti bahwa Wakil Presiden memberi petunjuk agar masyarakat desa mulai dari pesantren yang memiliki generasi muda dilibatkan dalam mengajak generasi muda lain di desa guna memahami sikap dan tingkah laku generasi muda terhadap masalah pernikahan, jarak kehamilan, pemeliharaan anak, masalah gizi dan bagaimana mencegah stunting, sehingga kita bersama-sama memelihara dan meningkatkan kualitas generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa. Ini artinya, menurut Wakil Presiden generasi muda perlu memahami masalah keluarga dan cinta kasih terhadap sesama anggota dalam keluarganya sejak saat yang sangat dini. Sekaligus keluarga perlu diingatkan akan penghayatan terhadap Agama yang dianutnya dengan membawakan sikap dan tingkah laku yang selalu berharap pada Ridho Allah, Tuhan Yan Maha Esa. Wakil Presiden memberi pesan agar kepada setiap keluarga, BKKBN berusaha meningkatkan pemahaman dan tingkah laku yang menghargai kesehatan dan gizi yang memiliki dukungan pada tumbuh kembang anak-anak Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan bangsa guna melanjutkan pembangunan dan kejayaan yang kita perjuangkan dengan sungguh-sungguh. Suatu pertemuan yang memberikan dukungan moril yang sangat tinggi bagi BKKBN yang sedang bersiap maju dengan kecepatan tinggi untuk mengulang sukses luar biasa di masa lalu dengan prestasi yang lebih gemilang. Amin.

 

Haryono SuyonoComment