Tujuh Yayasan Pak Harto Siap Mengisi Ulang Tahun Kemerdekaan RI 75 Tahun

IMG_3769.JPG

Dalam Rapat Koordinasi tujuh Yayasan yang dibentuk pak Harto selama memangku jabatan Presiden RI lebih dari 30 tahun, yang bertujuan untuk keperluan Sosial Kemanusiaan mendampingi kegiatan Negara memberdayakan dan melayani masyarakat luas telah diambil beberapa keputusan bersama yang menarik. Seperti diketahui, kegiatan Yayasan yang dibentuk itu pada masanya adalah merancang dan menyelenggarakan kegiatan yang belum sempat atau belum bisa di laksanakan oleh  program yang di kelola oleh Negara, Pak Harto biasanya mencari solusi dengan membentuk Yayasan guna menampung partisipasi masyarakat mengambil langkah-langkah awal atau melaksanakan program-program untuk melayani masyarakat luas tersebut.

Ada tujuh Yayasan yang menonjol, yaitu Yayasan Trikora yang melayani para pejuang dan veteran dengan bantuan sederhana kepada para veteran, janda atau anak-anaknya dengan bea siswa sederhana apabila anak-anak itu tidak berhak mendapatkan beasiswa Negara. Yayasan Dharmais yang dimasa lalu ikut membentuk Rumah Sakit Kanker dan telah diserahkan kepada Negara. Yayasan ini masih berjalan memberi bantuan kepada Panti Asuhan dan banyak kegiatan lain seperti operasi sumbing bibir, katarak dan lainnya bagi masyarakat kurang mampu. Yayasan Super Semar di masa lalu sebelum Pemerintah memberikan beasiswa kepada banyak siswa dan mahasiswa, memiliki peran membantu anak dan pemuda menonjol dengan beasiswa sehingga sebagian Pemimpin Bangsa yang sekarang bekerja pada Pemerintah, semasa mudanya pernah mendapat beasiswa Supersemar. Yayasan YAMP, Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila yang berhasil membantu masyarakat membangun 999 Masjid YAMP yang tersebar di seluruh Nusantara. Yayasan Dakab membantu koperasi dan kegiatan ekonomi sosial di desa. Yayasan Gotong Royong membantu daerah yang terkena Musibah Banjir, Tanah Longsor dan lainnya. Dan Yayasan Damandiri yang membantu pembangunan Sumber Daya Manusia dan Pengentasan Kemiskinan, utamanya sebelum pemerintah secara besar-besaran mengerahkan Dana Desa di seluruh Desa di Indonesia,  yang antara lain ikut menghasilkan Penghargaan PBB pada tahun 1997.

IMG_3767.JPG

Biarpun tidak terlalu ditonjolkan, kegiatan berbagai Yayasan itu selama ini, ke tujuh Yayasan ini tetap melakukan kegiatan dengan Dana Abadi yang simpan dan dipelihara dengan baik oleh Pengurus yang bekerja dengan sangat baik dalam koordinasi dan kerja sama dengan Keluarga Almarhum Bapak HM Soeharto yang tetap memberi perhatian penuh terhadap gagasan dan langkah-langkah sosial kemasyarakatan yang ditinggalkan almarhum. Sekali tiap tiga bulan ke tujuh Yayasan tersebut mengadakan Rapat Koordinasi guna menghimpun Laporan serta merancang langkah-langkah bersama atau sendiri-sendiri tetapi terpadu agar upaya dalam bidang sosial kemasyarakatan yang dilakukan memberi manfaat yang berarti untuk masyarakat luas di desa.

Dalam Rapat Koordinasi minggu ini, sekaligus salam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke 75, yang selama lebih dari 30 Tahun Bapak HM Soeharto almarhum telah memimpin bangsa ini membangun secara gegap gempita, Rapat memutuskan bahwa ke tujuh Yayasan akan ikut bersama masyarakat luas dan pemerintah memperingati Hari Ulang Tahun yang sangat membanggakan tersebut. Untuk itu disepakati oleh Pembina dari Keluarga Cendana Ibu Titiek Soeharto bahwa Pimpinan Panitianya dipercayakan kepada Prof. Dr. Haryono Suyono yang dimasa lalu pernah bersama Pak Harto sebagai pendiri Yayasan Damandiri dengan Wakil Ketua Subagyo SH, Ketua Yayasan Supersemar dan Sekretaris Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, MM, Mantan Rektor Universitas Mercu Buana Jakarta. Rapat itu dilanjutkan kemarin membahas gagasan langkah-langkah yang akan diambil menjelang tanggal 17 Agustus 2020 sekaligus disepakati untuk bertemu dengan Dr. Subiakto Tjakrawerdaja dari Yayasan Damandiri yang memimpin Tim seperti ini tahun lalu guna mendapatkan pengalaman beliau.

IMG_3771.JPG

Disepakati bahwa Tim tidak mengadakan acara gemerlapan tetapi memberi tahukan kepada publik langkah-langkah gemilang semasa pak Harto membangun bangsa agar bangsa ini dengan kumulasi pembangunan selama 75 tahun, makin bersatu dan hidup gotong royong, percaya dirinya makin tinggi  serta berbekal persatuan dan kesatuan, dalam era 4.0 yang serba praktis dan cepat dewasa ini, disertai saling menghargai sumbangan setiap generasi, kita bersama sama menjadi bangsa besar, yang bersatu, damai dan maju pesat sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa maju lainnya serta mendapat penghargaan dunia secara wajar. Semoga kita semua saling bersatu dan maju bersama. Amin.

Haryono SuyonoComment