Tiga Bidadari Bumdes menarik 1811 Penonton Plengkung Gading

IMG_4652.JPG

Selama satu jam Acara Dialog Plengkung Gading yang disutradarai oleh Sari Nainggolan pada TVRI Yogyakarta pada hari Rabu, 25 September 2019, berupa Diskusi Pembangunan Desa dan masyarakat Desa yang menampilkan tiga “Srikandi Bumdes” Ivu-ibu Pengurus Bumdes dari tiga desa, mewakili puluhan desa di Kabupaten Kulon Progo, ternyata mampu menarik tidak kurang dari 1811 penonton yang mengirim jawaban benar pada pertanyaan Quis yang diajukan. Ketiga “Drikandi Bumdes” itu adalah Ibu Tristi Sintawati, Direktur Bumdes Jatirejo Lendah, Ibu Samiyati, SE, direktur bBmdes Ngentakrejo, Lendah,  Ibu Sri Hardani SE, Direktur Bumdes Pagerharjo, didampingi oleh Wakil BKKBN Provinsi DIY, Ibu Rohdiana sumiarti ssos msc , Kepala Dinas Pemberdayaan Kabupaten Kulon Progo, sudarmanto, Wakil Rektor Universitas Murcu Buana, Dr Ir Bayu Kanetro MP dan Ketua LPPM Universitas Mercu Buana, Dr. Awan Santoso, SE, MSc serta puluhan mahasiswa Perguruan Tinggi Mercu Buana yang baru saja melaksanakan kegiatan KKN di Kulon Progo dan daerah lain.

IMG_4616.JPG

Hadir juga Kades jatirejo Lendah Rustipin, Kades Ngentakrejo Lendah, Sumardi, Kades Kalirejo Kokap lana dan Pengawas Bumdes Jatiunggul Jatirejo Sutiyono serta Punggawa Desa dan para penggiat pemberdayaan masyarakat dari beberapa desa di Kulon Progo itu. Kehadiran mereka menyaksikan dialog yang sangat menarik bersama para pelaku pemberdayaan masyarakt yang disimak juga oleh ribuan penonton dari wilayah Yogya dan daerah sekitar yang bisa dijangkau oleh siaran TVRI Yogyakarta yang menarik itu. Para penonton berasal dari DI Yogyakarta dan wilayah lainnya karena ternyata pemenang yang ditarik secara acak dari nomor tilpon yang masuk ke TVRI Yogya berasal dari Karang Anyar di Jawa Tengah.

Acara Plengkung Gading yang terkenal itu dibawakan oleh tiga presenter yang salama lebih dari tiga tahun ini selalu menjadi idola penonton, yaitu Haryono Suyono, mbak Siwi Lungit yang cantik dan mas Sudibyo yang pandai melucu, ketiganya memakai pakaian ala Yogyakartga dalam warna menyolok, dikawal oleh Dr. Mulyono Daniprawiro dari Damandiri serta Yudha dari Kementerian Desa PDTT membawakan acara dengan gaya santai dan sangat informastif membuat kejutan yang berarti karena yang memberikan jawaban spontan terhadap Quis mencetak rekor baru dengan jumlah penjawab lebih dari 1811 jawaban benar yang terpaksa di hentikan karena waktu siaran mendakati akhir. Rekor lama tercatat 1600 penjawab benar beberapa bulan lalu. Pemenangnya berasal dari suatu desa di Karang Anyar, Jateng, jauh dari Yogykarta yang berhasil dihubungi dengan telpon yang digunakannya untuk mengirim jawaban yang menguntungkan itu sehingga esok harinya dijanjikan dikirim satu set handphone baru oleh TVRI Yogyakrta sumbangan simpatisan pembangunan desa dan KB yang baik hati.

IMG_4675.JPG

Ketiga Ibu Penguerus Bumdes itu daintar oleh Kepala Desa dan beberapa Punggawa Desa yang duduk manis diantara penonton dan menjawab pertanyaan dengan tegas bahwa setelah adanya dana desa yang mengalir ke desanya, gairah rakyat membangun desa dan masyarakat desa sangat tinggi. Menurut Wakil Rektor Mercu Buana, adanya dana desa memungkinkan KKN dengan penemuannya di kemudian hari, seperti olahan singkong menjadi bermacam makanan pokok rakyat dan makanan selingan bisa meningkatkan nilai singkong sampai sepuluh duapuluh kali lipat sehingga bisa menjadi komoditas yang bisa mengantar ekyat bertamah sejahtera. Karena nilai singkong masih rendah, inovasi mengolah singkong dewasa ini masih harus mendatangkan bahan baku dari luar daerah karena menanam singkong belum dianggap menguntungkan. Harapannya apabila pengolahan singkong bisa dikembangkan sebagai usaha menguntungkan, atau Bumdes yang maju, diharapkan rakyat bisa tertarik menanam singkong sebagai bahan bakunya.

Ibu Rohdiana dari BKKBN sangat menyetujui bahwa usaha dari ibu-ibu Akseptor KB yang bersatu dalam UPPKS dengan berbagai usaha ekonomi produkstif dapat menjadi pelopor Unit Bumdes di desanya sehingga di kemudian hari lebih banyak Unit Bumdes yang dapat dikembangkan agar keluarga desa miskin atau prasejahtera yang masih ada dengan segera bisa berkembang menjadi keluarga yang lebih sajahtera dan tidak miskin lagi.

IMG_4699.JPG

Drs. Sudarmmanto sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Kabupaten, yang ditugasi mawakili Bupati karena sedang berada di Jakarta, menegaskan bahwa Dinasnya bertugas memfasilitasi agar berbagai usaha pemberdayaan rakyat dan keluarga di banyak desa dapat disinergikan dengan pengembangan Bumdes sehingga ekonomi kerakyatan yang dikelola bersama oleh keluarga desa dapat membangun ekonomi yang maju dan mandiri. Kelompok Tani, Kelompok Belajar, UPPK asuhan PKK dan UPPKS asuhan BKKBN serta usaha Posdaya dan masyarakat desa lain atau Koperasi asuhan berbagai lembaga lain, dengan dukungan ribuan mahasiswa KKN dari berbagai Perguruan Tinggi, dianjurkan secara sinergis bergabung dalam suatu kelompok Bumdes yang maju atau Bumdes bersama yang mandiri serta mengangkat keluarga miskin menjadi keluarga mandiri yang sejahtera.

Topik bahasan malam itu tentang pembangunan desa dan masyarakat desa sungguh menjadi sangat menarik sehingga tdak satupun yang mengira bahwa TVRI masih memiliki penggemar yang tinggi serta memberi perhatian terhadap dialog pembangunan yang actual. Perhatian itu juga memberi sinyal kepada TVRI bahwa dialog pembangunan dan informasi pembangunan perlu disebar luaskan melalui TV RI agar segera menjadi perhatian public dan mendorong partisipasi aktif masyarakat luas. Semoga.

Haryono SuyonoComment