Dokter Ahli Kandungan Muda Mengagumi Pendekatan Masyarakat

IMG_0964.JPG

Dokter ahli Ilmu kandungan muda, ahli ilmu kandungan sosial, Dr. Ardian yang baru-baru ini ikut menjadi salah satu Pimpinan Panitia Seminar atau Simposium para dokter ahli kandungan sosial di Surabaya yang bertujuan ikut mengatasi masalah kematian ibu hamil dan melahirkan yang masih tinggi, menyempatkan diri berkunjung bersilaturahmi di kediaman kami di Jakarta. Kedatangan beliau yang mengejutkan di temani oleh istri beliau, Doktor dr. Anissa MSc, yang baru saja di wisuda sebagai Doktor dari Universitas Airlangga dengan predikat Cumlaude dan dewasa ini mengajar pada salah satu perguruan tinggi ternama di Surabaya.

Secara kebetulan pilihan topik Disertasi Dr. dr. Anissa sangat berhubungan dengan penanganan peserta KB di Jawa Timur dalam penggunaan kontrasepsi mantab sehingga Rektor Unair memberi kepercayaan kepada saya sebagai Guru Besar UNAIR, sebagai salah satu pembimbingnya. Dr. dr. Anissa melakukan penelitian yang mendalam membandingkan reaksi tiga kelompok budaya di Jawa Timur, mencari kekurangan dan kelebihan masing-masing budaya dalam memberikan dukungan pada masyarakatnya terhadap penerimaan dan kemantapan penggunaan kontrasepsi mantab tersebut. Penemuannya akan menjadi bahan yang menarik untuk para petugas KB, bukan hanya di Jawa Timur, tetapi juga di seluruh Indonesia lainnya karena masyarakat yang makin modern, yang pengaruh budaya dan makin membaurnya masyarakat dari berbagai suku dan latar belakang budaya mengharuskan sikap yang hati-hati untuk hanya berpegang pada vatiabel budaya guna mengajak pasangan usia subur menjadi peserta KB yang lestari.

IMG_0958.JPG

Kunjungan dokter Ardian yang dilahirkan pada saat saya menamatkan Pendidikan Doktor pada Universitas Chicago yang bersifat silaturahmi rupanya tergelitik pada keinginan menggali pengalaman panjang yang menghiasi hidup saya, utamanya bagaimana saya dan kawan-kawan di BKKBN di masa lalu memperkaya pendekatan medis untuk program KB dengan pendekatan kemasyarakatan dan sosial yang kemudian menonjol dan mendapatkan penghargaan dunia dari kalangan masyarakat desa, intelektual Akademisi di berbagai perguruan tinggi, para ahli KB dunia di Amerika Serikat, Eropa dan negara berkembang, para politisi dan Presiden berbagai Negara sampai akhirnya dari PBB di New York.

Haryono Suyono secara jujur mengaku bahwa pahlawannya di Indonesia sesungguhnya banyak sekali tetapi utamanya adalah komitmen Presiden Soeharto yang melalui pandangannya yang jauh ke depan menempatkan program KB sebagai dasar utama untuk memperkuat keluarga agar dengan mudah meramu setidaknya delapan fungsi keluarga untuk bisa mengantar setiap keluarga menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera.

IMG_0952.JPG

Seperti perubahan sosial lainnya, tidak mudah mengajak Pimpinan Negara atau para ahli untuk menentukan titik awal atau fokus penggarapan pada fungsi utama dari berbagai fungsi keluarga yang penting lainnya agar sebanyak mungkin kalangan bisa ikut berpartisipasi secara aktif dan merasa ikut andil dalam keberhasilan usaha bersama, menjadi pahlawan penggerak pembangunan dan secara bersama ikut melanjutkan perjuangan yang sesungguhnya sangat berat karena melawan suatu sistem atau nilai budaya yang berlaku dan bisa disebut baku dengan penerimaan pada sistem budaya baru yang dikembangkan tanpa ada garansi apakah sistem baru itu sanggup bertahan seperti sistem lama yang telah bertahan lebih lama sebelumnya. Komitmen dan kegigihan untuk bertahan dari serangan kritik tidak percaya itu ditepis ke samping, dan yang baru di dukung komitmen yang luar biasa oleh Presiden Almarhum HM Soeharto yang memberi kepercayaan luar biasa bahwa sistem baru yang diperkenalkan adalah budaya ideal yang akan membawa seluruh bangsa maju pesat mengusung sumber daya yang bermutu serta keluarga yang bahagia dan sejahtera. Dokter Ardian dan Dokttor Anissa yang sempat melihat Kebun Bergizi di atap HSC itu bertanya, apakah mungkin penurunan kematian ibu hamil bisa ditangani dengan model sosial budaya seperti KB. Saya jawab pertanyaan dengan tegas sangat bisa. Dokter Ardian tidak bertamu tetapi mendengarkan kuliah dari Guru Besar yang tidak mau berhenti bicara biarpun honornya tidak kunjung dibayar. Maaf dokter yang baik hati dan jangan kapok mendengarkan kuliah lanjutan. Selamat tahun baru.

Haryono Suyono1 Comment