Desa Sidomulyo membangun Desa modern dan mandiri
Kepala Desa baru, seorang pensiunan TNI, Tanggono, yang setelah tinggal di kota untuk sementara waktu, kembali ke Desanya di Sidomulyo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Pacitan, yang selama ini di Jakarta ikut menghimpun teman-temanya dan bersama mengembangkan usaha binatu yang berhasil dengan bantuan BPD Jatim di Jakarta, setelah kembali ke Desanya berhasil mengajak anggota masyarakatnya membangun desa modern yang makin mandiri. Di masa perjuangannya di Jakarta, mellui fasilitasi Yayasan Anugerah Kencana Buana di belakang layar di Jakarta, dihubungkan melalui kredit BPD Jatim di kantor cabang Jakarta berhasil mengembangkan usaha binatu sehingga hampir semua usaha binatu di Jakarta, sekitar 80 - 90 persen, di lakukan oleh masyarakat asal Pacitan yang berhasil.
Ingat masa lalunya membangun komunitas Pacitan di Jakarta, dengan dukungan sesepuhnya, pada hari Senin 8 Juli hari ini Pak Lurah Tanggono mengadakan silaturahmi diantar rekan-rekannya warga Pacitan yang telah sukses di Jakarta, antara lain pak Didi Widarto dan para pengusaha binatu binaannya yang telah menjadi juragan binatu di Jakarta menceritakan pembangunan desanya yang di mulai segera setelah terpilih dan diangkat sebagai Kepala Desa di Sidomulyo. Berbekal semangat dan pengalaman dari desa lain yang maju dan informasi yang selalu dibaca melalui situs gemari.id, Kepala Desa Tanggono berhasil membangun industri keperluan sehari-hari dengan mendatangkan bahan baku dari luar kota, dari Jakarta dan lainnya. Keperluan sehari-hari itu antara lain sabun cuci, cairan pembersih lantai, carian pembersih MCK, dan cairan pembersih minyak setelah memasuk serta cairan untuk kepentingan rakyat banyak lainnya. Kepala Desa Tanggono seperti halnya Bupati Kulon Ptogo juga menglolah air minum yang sumbernya melimpah ruah di desanya sehingga untuk keperluan air minum desanya bebas tidak lagi membeli aqua yang harganya lebih mahal dari air minum yang diolah dalam wadah Bumdes di desanya.
Kepala Desa Tanggota bercita cita apabila modal Bumdes segera ditambah, keperluan sehati-hari di Desanya akan bisa dengan segera diatur oleh Bumdes seperti misalnya menghidupkan kembali tambak udang yang relatif agak terbengkelai karena semula belum ada Bumdes yang yang membantu biaya pengolahan dan operasionalnya. Kekayaan alam berupa laut yang telah dilengkapi dengan Restoran terapung dan kerumbu karang buatan akan menjadi totontan turis yang mernaik. Kegiatan taman laut dengan adanya karang buatan itu belum sempat disentuh desa yang semula belum memiliki Bumdes Wisata di desanya. Kemungkinan pengembangan Desa Wisata sangat besar karena rakyatnya siap membangun Home Stay untuk menikmati kehidupan penyu yang ada di pantai yang indah tersebut sehingga turis dengan obyek yang melimpah, termasuk tontonan seni, di desanya akan membuat para turis tinggal lebih lama. Semoga.