Mahasiswa KKN Membangun Masyarakat Desa Maju dan Mandiri.
(gemari.id) Jakarta - Rabu pagi 31 Juli 2019 pagi Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Prof Dr Haryono Suyono memberikan pengarahan kepada para peserta Seminar Nasional Bidang Pengabdian Masyarakat di Universitas YARSI, Jakarta. Tampak hadir dalam acara ini Rektor Universitas YARSI, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, para pejabat pemerintah provinsi dan kabupaten, para dosen, mahasiswa dan mitra kerja Universitas YARSI.
Dalam arahannya, Guru Besar Universitas Airlangga ini mengajak para mahasiswa dan dosen untuk melakukan KKN ke desa guna merangsang motivasi dan partisipasi masyarakat desa agar rakyat desa bisa maju dan mandiri. Para mahasiswa diajak memabur dengan masyarakat luas dan mengajak mereka menggunakan berbagai fasilitas yang di bangun debgan dana desa, sekaliugus memelihara fasilitas itu agar awet dan sapat digunalan oleh rakyat banyak untuk waktu yang sama. Mereka diajak memeilihara fasilitas umum seperti lapangan olah raga, embung desa, pasar, PAUD, Posyandu dasn klinik agar masayarakat dapat memanfaatkan secara maksimal.
Para penggawa desa diajak sesegera mungkin memembangkitkan masyarakat terjun membangun Bumdes dan kegiatan ekonomi lainnya agar tingkat partisipasi angkatan kerja meningkat tajam. Ketersediaan sumber daya alam dipelihara dengan baik agar anak cucu dapat menikmatinya di masa depan
Dalam hal pendidikan diajnjurkan agar anak balita segera dikirim ke PAUD, uatamnya pendidikan anak perempuan mendapat pehatian di desa, Kemungkinan adanya obyek wisata mendapat perhatian karena sangat menguntungkan rakyat dan popularitas desa serta ikut menghargai keindahan suatu desa.
Menko Kesra dan Taskin era Presiden HM Soeharto dan BJ Habibie ini juga meminta agar desa dijadikan sebagai pusat pelatihan usaha dan mahasiswa diajak untuk belajar produksi dan magang melalui kerja sama dan saling bantu membantu. “Ajaklah anak muda desa untuk belajar dengan sistem belajar jarak jauh dan sehingga diharapkan siap untuk membangun desanya. Selain itu, ajak juga anak muda di desa untuk mengikuti kursus-kursus keterampilan,” tutur pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur, 6 Mei 1938 ini seraya menambahkan perlunya mahasiswa maupun dosen untuk ikut serta sebagai motivator desa yang handal.
Di hadapan peserta seminar, Prof Haryono, mengimbau bila ada desa yang berhasil maka diusahakan untuk ditonjolkan dan diangkat kepermukaan, terutama yang memiliki inovasi yang dinamik dalam membangun keluarga. Langkah itu sangat penting, sehingga berharap bisa ditiru dan dijadikan contoh untuk desa lainnya. Semoga! ADS