PWRI Berkiprah Bangun Desa dan Berdayakan Keluarga

Ketua Tim Pakar Kementerian Desa PDTT Prof Dr Haryono Suyono saat memberikan pengarahan kepada para peserta Rapat Kerja Daerah (Rekerda) Persatuan Wredatama Republik Indinesia (PWRI) Jawa Tengah di Solo, Jateng.

Ketua Tim Pakar Kementerian Desa PDTT Prof Dr Haryono Suyono saat memberikan pengarahan kepada para peserta Rapat Kerja Daerah (Rekerda) Persatuan Wredatama Republik Indinesia (PWRI) Jawa Tengah di Solo, Jateng.

(GEMARI.ID) Solo - Jum'at pagi 28 Juni 2019 ini Ketua Tim Pakar Kementerian Desa PDTT Prof Dr Haryono Suyono memberikan pengarahan kepada para peserta Rapat Kerja Daerah (Rekerda) Persatuan Wredatama Republik Indinesia (PWRI) Jawa Tengah di Solo, Jateng.

Ketua Umum PB PWRI Prof Dr Haryono Suyono disaksikan para pengurus PWRI Jawa Tengah saat memberikan pengarahan kepada para peserta Rekerda PWRI Jawa Tengah di Solo. Jateng.

Ketua Umum PB PWRI Prof Dr Haryono Suyono disaksikan para pengurus PWRI Jawa Tengah saat memberikan pengarahan kepada para peserta Rekerda PWRI Jawa Tengah di Solo. Jateng.

Dalam arahannya Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PWRI ini mengajak seluruh anggota PWRI agar berkiprah membangun desa dan memberdayakan keluarga di desa serta menghidupkan kembali budaya gotong-royong.

Di hadapan anggota PWRI Jawa Tengah, Menko Kesra dan Taskin era Presiden HM Soeharto dan Bj Habibiie ini mengajak seluruh anggota PWRI untuk menjadi tokoh masyarakat di desa. 

"Jika kita ke desa  jadilah tokoh masyarakat yang mampu mendorong komitmen di desa. Segera lapor kepada kepala desa sebagai penguasa di desa. Kalau nantinya disepakati ada kegiatan pertemuan rembuk desa, sebagai tokoh maka ikutlah kegiatan pertemuan rembuk desa itu," imbuh Prof Haryono.

 

Dalam acara itu, lanjut Prof Haryono, jadilah tokoh yang mampu berpartisipasi dalam menghidupkan kembali budaya gotong royong,  rasa memiliki desa dan membuat kehidupan yang rukun antar masyarakat desa.


Saat ini, ujar Prof Haryono, yang masih menghambat, adalah masih terjadinya masalah kurang gizi sehingga anak yang lahir menjadi stunting, karena rakyatnya miskin.

Oleh karena itu, kata Prof Haryono, para anggota PWRI segera mengadakan pergerakan untuk mendorong kegiatan menolong masyarakat miskin, dan hidupkan kembali budaya gotong royong dalam bekerja.

Para peserta Rakerda PWRI Jateng tampak antusias mengikuti berlangsungnya acara.

Para peserta Rakerda PWRI Jateng tampak antusias mengikuti berlangsungnya acara.


 

Di desa para anggota PWRI bisa menggandeng  BKKBN yang mempunyai peta desa, untuk menentukan keluarga prasejahtra dan sejahtra I

"Langkah ini sangat penting sebagai upaya membantu pemerintah dalam rangka mengentaskan kemiskinan terutama menghilangkan keluarga prasejahtera sekaligus meningkatkannya menjadi keluarga  prasejahtera I.


Untuk bisa merealisasikan upaya itu, ujar Prof Haryono, yang segera harus dibangun adalah delapan fungsi keluarga, yaitu fungsi keagamaan, cinta kasih, perlindungan keluarga, kesehatan, pendidikan, wirausaha dan lingkungan hidup.

Selain itu, lanjut Prof Haryono, ada beberapa prioritas di desa yang perlu untuk diberdayakan di antaranya, Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), Badan Usaha Milik Dasesa (BUMDes), Embung Desa dan Sarana olahraga.

Di hadapan para pensiunan pegawai negeri sipil itu, Prof Haryono menegaskan, melalui langkah-langkah yang dilakukan itu, membuktikan bahwa para anggota PWRI Jawa Tengah masih berperan besar dalam membantu pemerintah utamanya upaya pengentasan kemiskinan.


"Program yang dapat dibantu di antaranya, para anggota PWRI bisa menjadi relawan atau Pengurus Posyandu. Carilah Posyandu yang kurang aktif, lalu uruslah Posyandu itu kalau perlu jadikan Pos Lansia," imbuh Prof Haryono.


Melalui kerja sama dengan BKKBN, lanjut Prof Haryono, para anggota PWRI bisa menggunakan kantornya yang ada di kecamatan karena sudah disetujui oleh BKKBN. Kantor itu bisa dijadikan perpustakaan desa dan digunakan untuk menampung file-file digital pada komputer yang ada di kantor kecamatan. Selamat! ADS

Suasana berlangsungnya acara Rakerda PWRI Jawa Tengah di Solo, Jateng.

Suasana berlangsungnya acara Rakerda PWRI Jawa Tengah di Solo, Jateng.

Ade SudrajatComment