Desa Silau Rakyat Produksi Gula Merah dari Air Pohon Sawit
Menurut pelaporan Gedhe Nusantara, Industri perkebunan sawit tengah memasuki masa peremajaan, terutama mengganti pohon yang sudah tua dan tidak produktif lagi. Umumnya, pohon-pohon sawit yang sudah tua ditebang dan dibiarkan hancur menjadi sampah. Desa Silau Rakyat memanfaatkan batang pohon sawit sebagai bahan baku gula merah.
Berkat rekayasa ini Desa Silau Rakyat yang terletak di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara warga desa menggantungkan penerimaan rumah tangga dari bekerja sebagai buruh perkebunan sawit dan megembangkan perkebunan sawit secara mandiri kegiatan ini sehingga sektor ini menjadi pekerjaan sampingan.
Potensi tanaman sawit tinggi, tapi kebanyakan hanya didayagunakan tandan buah segar sawitnya untuk memenuhi kebutuhan pasar coconut palm oil (CPO). Saat usia pohon sudah tua, maka dilakukan proses peremajaan (replanting). Batang-batang pohon sawit hanya ditebang dipotong-potong lalu dibiarkan membusuk. Namun, karena pohon Sawit mengandung kadar air yang cukup banyak dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku membuat gula merah.
Dari satu batang pohon sawit, didapatkan 600-an liter sebagai bahan baku gula merah berbahan dasar air pohon sawit yang sangat menguntungkan, terlebih bahan baku sangat mudah didapatkan pada proses peremajaan perkebunan sawit. Prosesnya sederhana, melalui identifikasi pohon sawit yang siap diremajakan, sehingga siap ditebang dan disadap airnya. Lalu, air sawit yang sudah disadap, direbus selama kurang lebih 6-7 jam, sampai kondisi airnya mengental. Air rebusan yang telah mengental, dicampuri gula putih (gula tebu).
Takarannya, untuk 25 liter air sawit (1 tong), campuran gula putihnya 15 Kg. Gula pasir dibutuhkan sebagai media agar bobot atau kuantitas produksi gula merahnya banyak. Setelah adonan gula merah sawit sudah kental, adonan gula merah dicetak dengan alat cetak, biasanya dari potongan bambu. Setelah gula hasil cetakan dingin, maka gula merah siap dipacking.
Kini, pohon-pohon sawit di Desa Silau Rakyat yang semula terbengkelai karena proses replanting menjadi ruang ekonomi warga. Ada 30-an lebih pengrajin gula merah sawit. Pendapatan para buruh perkebunan (relatif tak berlahan) dan petani sawit mandiri memiliki nilai tambah pendapatan keluarga. Desa bertambah produk unggulannya, yang sebelumnya monoton pada produk sawit untuk memenuhi kebutuhan pasar CPO. Produktivitas industri rumahan gula merah sawit di Desa Silau Rakyat tergolong maju dan berkelanjutan. Karena itu, Pemerintah Desa Silau Rakyat mengembangkan industri rumahan gula merah sawit untuk mengingkatkan sumber pendapatan keluarga buruh perkebunan dan petani sawit mandiri.