Curug Gomblang Desa Kalisalak Tawarkan Panorama Alam

gomblang.jpg

Menurut penutusan Gedhe Nusantara kepada Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono, Curug Gomblang yang berlokasi di Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terus dibenahi. Sejak dibuka untuk umum pada tahun 2015, kawasan wisata seluas lima hektar ini makin diminati pelancong di Kabupaten Banyumas.

Puncak pengunjung biasanya terjadi pada akhir pekan, jumlahnya bisa mencapai ratusan pengunjung yang menikmati swafoto selfie dengan latar belakang air terjun dan pemandangan alam pegunungan yang asri dan indah.

 Curug Gomblang merupakan air terjun yang alami, terlihat anggun airnya tidak pernah berhenti mengalir melalui rimbunnya pepohonan di sekitar air terjun yang membuat suasana kian menkjubkan. Pengelola juga terus meningkatkan pelayanan dengan membenahi jalur masuk dan membangun sejumlah fasilitas pendukung, seperti mushala, toilet, dan tempat untuk berteduh. Menurut Sadam Najib Abdullah, Kepala Desa Kalisalak, wisatawan yang ingin menikmati keindahan Curug Gomblang cukup membayar tiket marasuk sebesar Rp 5.000 per orang dan biaya penitipan kendaraan sebesar Rp 2.000 setiap unitnya.

Curug Gomblang berada di lereng selatan Gunung Slamet pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, memiliki ketinggian air terjun sekitar 50 meter berada di kawasan hutan damar yang dikelola Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyumas Timur. Karena lokasi wisata berada di kawasan Perhutani, pengelolaan objek wisata Curug Gomblang dilakukan oleh Perhutani KPH Banyumas Timur bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kalisalak. Pendapatan dari hasil penjualan tiket masuk dibagi dua, 60 prosen untuk LMDH dan 40 prosen untuk Perhutani. Bagi pengunjung yang malas berjalan kaki ke curug, pengelola wisata menyediakan layanan antar-jemput dengan ojek. Maklum, jarak antara pos loket masuk hingga lokasi curug mencapai 1 kilometer dengan kondisi jalan masih berbatu.

 Selain Curug Gomblang, Desa Kalisalak juga memiliki destinasi wisata lainnya, seperti Curug Lima dan camping ground (lahan untuk berkemah). Khusus untuk camping ground, peminat yang hendak berkemah bisa memesan satu minggu sebelum kegiatan. Tarifnya dipatok Rp 15 ribu per orang. Dari area camping ground, para pekemah dapat melihat keindahan pemandangan Kota Purwokerto di malam hari. Kerlap-kerlip lampu di jalan dan pemukiman terlihat santai indah.

 Pengelolaan objek wisata Curug Gomblang merupakan contoh praktik baik kerjasama desa dengan pihak ketiga untuk menumbuhkan roda perekonomian desa. Model kerjasama desa seperti ini dapat dikembangkan di desa-desa lain yang memiliki tipologi wilayah yang tak jauh beda untuk kepentingan kesejahteraan rakyat banyak dan membangun desa serta masyarakatnya. Semoga.