Kunjungi Taman Mahkota Ratu di Desa Sukaratu yang Hijau dan Segar
Kalau Anda kebetulan pulang kampung ke daerah Banten, secara langsung lihatlah pemandangan baru yang dilaporkan oleh Gedhe Nusantara yang terbaca oleh Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono tentang perkembangan yang menarik di Desa Sukaratu mewarisi tradisi dan budaya Banten yang bercorak agraris. Dewasa ini Desa Sukaratu telah terbangun ruang terbuka hijau berupa taman desa bernama Taman Mahkota Ratu yang menampilkan konsep ethnic dan agroculture. Dengan taman itu Sukaratu berubah menjadi desa wisata terkemuka di Provinsi Banten dengan sumbangan Rp 16.263.000,- untuk pendapatan asli desa (PADes).
Desa Sukaratu terletak di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pembangunan Taman Mahkota Ratu secara sengaja ditujukan untuk mengurangi stigma negatif pada lahan pertanian karena sebagian besar warga Desa Sukaratu menggantungkan hidup dari sektor pertanian, namun tak sedikit generasi muda yang melihat dunia pertanian sebagai sektor yang ketinggalan zaman.
Oleh karena itu Kepala Desa Sukaratu, Irman Supriatman, mengusung revitalisasi pertanian dan adat/budaya Banten melalui Musyawarah Desa 2016 yang memutuskan pembangunan ruang publik yang memiliki nilai edukasi dan estetika yang tinggi. Untuk itu pemerintah desa merayu warga yang memiliki sawah di hamparan Sukaratu untuk melakukan kerjasama pengembangan wisata bertema agraris. Pembagian keuntungan kerjasama itu terbagi dengan pola 40% untuk pengurus, 10% untuk PADes, 27% untuk BUMDes, 11% untuk Kas BUMDes, 5% untuk CSR dan 2-5% untuk pemilik lahan.
Menurut Dodi, Direktur BUMDes Sukaratu, pembangunan taman dimulai pada 2016 dengan pembiayaan dari APBDesa 2016 dan dana swadaya (gotong-royong). Pembangunan Taman Mahkota Ratu mengubah daerah pesawahan yang kotor dan dipenuhi semak-semak menjadi tempat yang menarik dan nyaman. Selanjutnya, BUMDes Sukamaju mendapat kewenangan untuk pengelolaan taman desa dengan penyertaan modal dari Dana Desa sejumlah Rp 50.000.000,-
Desa Sukaratu sendiri memiliki Saung Tani Pos Penyuluhan Desa (POSLUHDES) yang representatif untuk tempat pertemuan, musyawarah, pembinaan, serta pelatihan pertanian di area Taman Mahkota Ratu. Saung ini telah dilengkapi dengan perpustakaan, Taman Desa menjadi tempat favorit bagi warga desa berkumpul. Secara rutin, Taman Mahkota Ratu menjadi ruang untuk; (1) musyawarah kelembagaan desa (PKK, Karang Taruna, RT dan RW); (2) musyawarah terkait pertanian, (3) musyawarah lainnya ang bersifat umum atau insidentil.
Pengunjung Taman Mahkota Ratu datang dari berbagai daerah, seperti Cilegon, Tangerang, Pandeglang, dan juga dari DKI Jakarta. Sebagian besar pengunjung adalah anak-anak muda yang menyukai swafoto (selfie). Kreativitas Pemerintah Desa Sukaratu, Kecamatan Cikeusal dengan membangun Taman Mahkota Ratu menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia. Kolaborasi antarpihak dan integrasi pertanian-wisata dapat meningkatkan pembangunan desa dan pertanian yang tangguh. Pada 2017, Desa Sukaratu meraih Juara 1 dalam kategori Desa Ketahanan Pangan di Provinsi Banten.