Waspadai Gejala Stroke

gambar-1-1.jpg

Oleh: Dr.dr. Al Rasyid,SpS(K) dan Muhamad Gifari Rasyidi

Stroke  merupakan penyakit yang menakutkan karena dapat menyebabkan kecacatan dan bahkan kematian.

Gejala  stroke sering diremehkan, sehingga kebanyakan pasien datang terlambat ke rumah sakit  dan sering datang dengan kondisi yang berat dan tidak mendapat pengobatan yang optimal (terapi trombolisis sarat waktu kurang 3 - 4,5 jam).

Sehingga kenali gejala stroke seawal mungkin.

gambar-2.jpg

Lengan lemas

Atau di Indonesia dibuat singkatan untuk mengenali tanda dan gejala stroke:                                                                                              

gambar-3.jpg.png

 

Gejala stroke yang tidak khas:
Gejala stroke yang tidak khas sering kita temukan dan pasien merasa gejalanya biasa saja dan sering diabaikan. Adapun gejalanya adalah sebagai berikut:

· Masalah penglihatan di salah satu atau kedua mata, termasuk penglihatan ganda dan kebutaan sementara

· Pusing, bingung dan lemah

· Kesulitan berbicara, termasuk berbicara dengan intonasi kacau

· Tidak dapat berjalan (ataxia).

· Kehilangan ingatan atau kesadaran secara tiba-tiba

gambar-4.jpg.png

· Kesulitan koordinasi tangan dan lengan

· Lemah atau lumpuh di satu sisi tubuh

 

Dokter akan memeriksa anda dan menanyakan riwayat kesehatan, apakah  Anda memiliki risiko stroke karena tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, merokok dan penyakit jantung tertentu. Pemeriksaan fisik mencakup pemeriksaan neurologis untuk mengevaluasi tingkat kesadaran, sensasi, dan fungsi (visual, motorik, bahasa) dan menentukan penyebab, lokasi, dan tingkat stroke. Dokter Anda akan mengevaluasi jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi dan tanda-tanda vital (yaitu, nadi, respirasi, suhu badan). Kepala (termasuk telinga, mata, hidung, dan tenggorokan) dan ekstremitas juga diperiksa untuk membantu menentukan penyebab dari stroke dan mengesampingkan kondisi lain yang menghasilkan gejala yang sama.

Setelah dokter memeriksa Anda, kemudian dokter melakukan permintaan untuk  pemeriksaan CT (computed tomography) atau MRI (magnetic resonance imaging) pada otak Anda untuk memastikan jenis stroke yang anda derita. Pemeriksaan lainnya yaitu jantung dan sirkulasi darah dengan menggunakan Doppler, MRA (magnetic resonance angiography) atau rontgen jantung juga mungkin dilakukan bila atas indikasi.

Penanganan
Bila Anda telah terkena stroke, dokter akan memberikan obat-obatan seperti trombolisis (rTPA) bila memenuhi waktu kurang dari 3 sampai 4,5 jam. Setelah 24 jam pasca pemberian trombolisis atau bila tidak diberikan trombolisis dapat diberikan obat penggumpalan darah untuk mengurangi risiko berulangnya stroke, yaitu  anti-platelet. Aspirin adalah jenis obat yang paling banyak diberikan pada pasien pasca stroke.

Bila pembuluh arteri di leher Anda mengalami penyempitan berarti, pembedahan atau stent arteri carotid mungkin dilakukan untuk mengoreksinya