Menyambut Hari Pendidikan Nasional Belajar dari Rakyat

IMG_3074.JPG

Hari ini kita sambut gembira Hari Pendidikan Nasional. Kita hormati Ki Hajar Dewantara yang bekerja keras menganjurkan pendidikan untuk rakyat banyak, belajar bersama dan dari rakyat, membangun sekolah mulai tingkat dasar dengan menempatkan orang tua, masyarakat dan guru sebagai sumber ilmu secara terhormat. Pendekatan ini sering di salah artikan bahwa dikira sekolah harus sederhana, padahal sesunguhnya anak-anak desa yang miskin harus menjadi sasaran utama untuk ditingkatkan. Gaya ini ini ditiru oleh pak Harto dengan membuka secara besar-besaran Sekolah Dasar diseluruh tanah air dengan bangunan sederhana, baru SMP, SMA dan setereusnya.

IMG_3023.JPG

                Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional tersebut, dua hari lalu, kami bersama Tim Kementerian Desa PDTT, diantar Kepala BKKBN Provinsi Jatim Drs. Yenrizal Mamur dan seluruh jajarannya belajar kepada Bupati Madiun, H. Ahmad Dawam Ragil Saputra SSos, Wakil Bupati H. Hari Wuryanto SH, MAk, di kediaman dan di Desa Jetis bersama Kepala Desa Jetis Bapak Suprapto, dengan melihat dan mengamati bagaimana Bupati lengkap dengan jajarannya mendengarkan aspirasi rakyat dalam pembangunan. Tidak itu saja, sebelumnya, Bupati menugasi Kepala BKKBN Kabupaten Madiun menterjemahkan Peta Keluarga yang selama ini dipergunakan jajaran BKKBN sebagai roadmap mengembangkan program KB, termasuk mengentaskan keluarga prasejahtera dan sejahtera I dari lembah kemiksinan, dikembangkan menjadi Peta system digital yang canggih sehingga setiap petugas bisa mengikuti perkembangan pembangunan keluarga melalui Peta yang dubah menjadi alat koordinasi, arahan dan monitoring hanya melalui hp personal yang dibawa kemana saja yang setiap waktu bisa menghubungi pejabat di desa, kecamatan atau bahkan mengecek langsung ke nama yang ditunjuk di desa, suatu kemajuan jaman era 4.0 bukan dari Jakarta tetapi dari Madiun.

Paginya Bupati menugaskan Sekda Madiun, Ir Tontro Pahlawanto untuk mendampingi Kepala BKKBN Madiun, Dra. Siti Zubaidah menjelaskan kepada kami, Haryono Suyono, yang konon pada jaman pengembangan system Peta Keluarga adalah salah satu pendukung kuatnya, sekarang terbalik belajar dari Madiun pada staf yang mampu mengembangkan peta tersebut menjadi peta system digital yang bisa diakses melalui hp pribadi dan dibawa dinas kemana saja sehingga semua infonya bisa diakses dan kalau perlu diberi petunjuk bagaimana membantu keluarga prasejahtera langsung di lapangan oleh jajaran petugas dari instansi sektor mana saja di lapangan. Suatu revolusi kerja yang kalau dilakukan dengan baik niscaya kemiskinan dan peningkatan IPM segera dapat diselesaikan dengan baik. Kasus-kasus stunting yang kita lengah dalam duapuluh tahun ini dapat ditangani dengan baik dan secara bertahap dapat diselesaikan. Suatu kuliah lapangan model Ki Hajar Dewantara dengan system pendidikan dengan gaya terbuka, dan menyelesaikan masalah dengan tuntas di lapangan.

Karena kebetulan Ibu Siti Zubaidah adalah isteri Bapak Drs. Mokh Sodiq Triwidiyanto MSii, Sekda Kabupaten Ngawi, maka dengan meminta maaf, saya mohon agar Ngawi segera mengikuti jejak Kabupaten Madiun, mengembangkan Peta Keluarga Digital dan menggunakanya sebagai roadmap untuk memberikan intervensi kepada keluarga prasejahtera dan sejahtera I yang sekitar 90 persen miskin, agar segera bisa mengatasi stunting, bebaskan kemiskinan dan meningkatkan IPM agar setiap keluarga segera bisa memanfaatkan aliran dana besar ke desa untuk membangun keluarga dan desa yang maju dan sejahtera. Semoga, selamat Hari Pendidikan Nasional.