Jawa Timur siap atasi Stunting, entaskan kemiskinan dan naikkan IPM

TVRIJatim2.jpg

Pada akhir bulan April, di studio TVRI Surabaya, setelah selama hampir satu bulan, Ibu Gubernur Khofifah Indar Para Wansa, menghadiri, membuka dan memberikan pengarahan pertemuan BKKBN dari seluruh Jawa Timur bersama Pimpinan PKK se Jawa Timur, yang sekaligus ditunggui oleh Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, Ibu Arumi Backsin, seluruh Ketua PKK dari seluruh Kabupaten Kota, Kepala Kantor BKKBN Kabupaten Kota, para anggota mitra BKKBN, termasuk TNI Polri dari seluruh daerah dan unit-unit dari berbagai perguruan tinggi bertemu, disusul pertemuan lebih operasional dengan lima belas Daerah tingkat II yang dianggap sasaran pokok, mendengarkan paparan penggunaan peta keluarga yang telah dikonversi ke dalam sistem digital dari Madiun, dua orang Bupati, Ibu Ketua Tim Penggerak PKK, Rektor Brawijaya dan Kepala BKKBN Provinsi yang didampingi Deputy Keluarga Sejahtera dari Jakarta, tampil pada Acara Semanggi TVRI Jawa Timur. Semuanya, bersama Haryono Suyono, Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT, mengadakan dialog membahas tindak lanjut upaya menghapus stunting, menurunkan kemiskinan dan meningkatkan nilai IPM.

Kepala BKKBN Jawa Timur Drs. Yenrizal Makmur bersama Drs. Sugiyono yang mewakili BKKBN menyatakan siap untuk bersama seluruh jajaran BKKBN di Jawa Timur menggelar staf di daerahnya yang telah mencapai nilai TFR sebesar 2,1 anak untuk mengerahkan jajarannya membantu upaya mendorong pembangunan keluarga sejahtera sebagai upaya utama, baik di desa yang memiliki Kampung KB atau desa-desa yang nilai IPM-nya rendah untuk mendorong upaya mengatasi stunting, mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan nilai IPM. Jajaran BKKBN siap membantu menggelar peta untuk dikonversi ke dalam sistem digital sehingga bisa menjadi roadmap untuk membangun keluarga sejahtera yang bebas stunting, kemiskinan dan menaikkan IPM. Penggunaan peta keluarga yang mengantar suksesnya program KB di Indonesia, yang di Kabupaten Madiun telah di konversikan ke dalam sistem digital akan sangat memudahkan upaya bersama tersebut. Peta ini bisa menjadi roadmap yang efektif untuk operasional.

Bupati Lamongan, H Fadeli SH, MM, yang telah dua kali selama delapan tahun menjabat Bupati sangat siap memberikan dukungannya karena di Kabupatennya, sampai langkah yang kecil tetapi sangat berguna untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan IPM, seperti penanganan MCK, telah  tidak ada lagi keluarga yang tidak memiliki MCK. Perhatian tersebut merupakan komitmen sehingga anak-anak balita dijamin berada dalam lingkungan yang sehat, sehingga bisa tumbuh dengan baik. Bupati yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK dan Kepala Dinas Kesehatan siap menjadi pelopor, bahkan di Kabupatennya siap mengembangkan peta keluarga dalam sistem digiital agar mudah dijadikan roadmap untuk melakukan intervensi keluarga yang perlu di dorong untuk meningkat dengan terarah. Anggaran daerah telah disediakan untuk menjamin agar tingkat kesehatan, termasuk ibu hamil dan mereka yang memiliki anak balita, mendapat prioritas yang tinggi.

IMG_3324 - Copy - Copy.JPG

Bupati Pamekaan, M. Badrut Taman, SPi, yang baru enam bulan memangku jabatan sebagai Bupati, karena pengalamannya yang panjang sebagai anggota DPRD, rupa-rupanya tidak kalah gesit dalam memberikan perhatian terhadap masalah stunting, kemiskinan dan upaya meningkatkan IPM. Bupati yang didampingi stafnya lengkap dalam acara TVRI itu lebih dari siap memberikan perhatian yang tinggi terhadap upaya prioritas pembangunan sumber daya manusia tersebut. Beliau, seperti juga Bupati Lamongan, siap segera memberikan pelatihan kepada stafnya untuk melakukan konversi peta keluarga manual ke dalam sistem digital agar setiap petugas dapat menggunakan peta itu untuk mengecek hasil kerja melalui sistem digital yang bisa diakses dengan mudah. Bupati telah siap meningkatkan anggaran untuk meningkatkan pelayanan kepada ibu muda, ibu hamil, anak menyusui dan anak balita serta siap mengembangkan Kebun Bergizi di halaman rumah untuk ibu hamil, keluarga prasejahtera serta keluarga yang sedang hamil dan menyusui agar masukan gizi setiap hari dapat terjamin.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanan, SP, MM, menyatakan bahwa pada bulan Juni nanti akan mengerahkan ribuan mahasiswa ke Kabupaten Malang guna bekerja sama dengan jajaran Kementerian Kesehatan untuk mengatasi masalah stunting setidaknya di delapan kecamatan. Secara kebetulan beliau adalah ahli pertanian sehingga salah satu tema dari mahasiswa KKN nanti adalah pengembangan Kebun Bergizi di setiap halaman rumah ibu hamil, ibu muda, ibu menyusui dan ibu keluarga miskin agar masukan gizi dari keluarga tertinggal itu menjadi lebih baik dan lestari karena bisa makan sayuran segar dari keben sendiri. Para mahasiswa akan membantu pembentukan kader dan memperkuat pembekalan mereka di lapangan sehingga stunting, kenaikan IPM dan pengentasan kemiskinan akan terhapus secara lestari.

Ketua Tim Penggerak PKK Jatim Ibu Arumi dengan ceria menyambut kesepakatan dalam acara yang sangat marak tersebut dan akan menggerakkan seluruh anggota PKK untuk bekerja sama dengan kekuatan yang ada di lapangan, termasuk para lansia anggota PWRI, sehingga seluruh Pokja PKK akan bisa bergerak serentak sebagai kekuatan gerak bersama secara gotong royong dari seluruh kabupaten dan desa di seluruh pelosok akan mejadi keuatan yang luar biasa, utamanya dipadukan dengan program pembangunan infrastruktur yang telah dimulai dengan dana desa serta pemberdayaan masyarakat yang tahun ini akan lebih di dorong pada upaya pengembangan Bumdes yang bisa menjadi kekuatan ekonomi rakyat desa sebagai pendukung upaya entaskan kemiskinan secara lebih lestari.

Kepala BKKBN Drs. Yenrizal Makmur dan Drs. Sugiono yang mewakili Deputy Keluarga Sejahtera yang menjadi salah satu pendukung acara ini, sangat menghargai partisipasi dari seluruh nara sumber yang diwakili dalam acara ini. Haryono Suyono, Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT yang didampingi anak muda dari TVRI, Ira yang lincah, yang mengantar acara ini sangat puas dengan ratusan mahasiswa dan penonton di studio yang datang dari kampus di Malang, staf senior dari Lamongan dan Pamekasan yang sejak siang telah memadati studio TVRI Jatim yang sore hari itu di tunggu langsung oleh Kepala Studio TVRI yang baru, Akhbar Sahidi, SSos. Semoga acara bulan depan lebih meriah dari acara bulan April yang sangat mengesankan tersebut. Semoga.