Desa Calabai Kembangkan Wisata Konservasi Biota Laut

dompu.png

DMenurut laporan Kepala Desa Syaifudin Juhri awal bulan ini kepada Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono, desa Calabai mengembangkan wisata melestarikan terumbu karang dan biota laut. Kegiatah ini dituangkan dalam Peraturan Desa Calabai Nomor 4 Tahun 2013 tentang Konservasi Terumbu Karang dan Penetasan Penyu. Inovasi ini mengusung dua misi sekaligus, yaitu ekologi dan ekonomi. Kekayaan terumbu karang dilestarikan, masyarakat ditingkatkan ekonomi keluarganya dan pemerintah desa memperoleh tambahan Pendapatan Asli Desa (PADes).

             Menurut Syaifudin Juhri, S.Pd, Desa Calabai berada dalam wilayah Kawasan Taman Nasional Gunung Tambora sehingga mengemban tugas menjaga kelestarian sumber daya alam dengan baik. Tugas ini termasuk mengajak nelayan mencari ikan tidak menggunakan bom ikan agar tidak merusak ekosistem dan biota laut, termasuk menjaga keberlangsungan terumbu karang.

 Diusahakan agar tingkat abrasi pantai tidak meningkat akibat terumbu karang yang rusak. Terumbu karang merupakan penahan arus gelombang sehingga Pemerintah Desa Calabai bekerja keras melestarikan potensi terumbu karang dan spesies biota laut, termasuk memelihara pelestarian meningkatkan ekonomi masyarakat.Untuk itu, Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan tokoh masyarakat Desa bermusyawarah karena dengan pemilikan 50 hektar kawasan terumbu karang bersepakat mendongkrak ekonomi masyarakat sengan menyusun Peraturan Desa melindungi terumbu karang dan penetasan penyu sehingga biota laut tetap terjaga dan tidak punah. Pada 2015 BUMDes Calabai mendirikan usaha wisata desa yang mengusung konsep ekowisata dan edukasi.  Pemerintah Desa menyosialisasikan konsep pengelolaan potensi terumbu karang kepada masyarakat melalui musyawarah desa. Nama spot wisata terumbu karang adalah “Konservasi Rayuan Terlarang”.

 Sejak 2015, Pemerintah desa mengalokasikan dana dari APBDes sebesar 135 juta rupiah untuk pengadaan sarana dan prasarana penunjang usaha ekowisata. Secara rutin, Pemerintah Desa Calabai mengadakan pagelaran wisata konservasi pada saat hari jadi desa, HUT Kabupaten Dompu, dan perayaan hari besar lainnya guna mengundang masyarakat dan pihak-pihak peduli terumbu karang. Penerapan metode transplantasi melalui media besi dan beton berhasil menambah lebih 25 persen terumbu karang dari lima spesies berbeda pada zona konservasi.

 Pemerintah Desa melatih para pengurus BUMDesa supaya mengelola unit usaha ekowisata laut secara baik. Kini, BUMDesa Calabai telah memiliki perlengkapan wisata wahana air, seperti penyewaan speedboat, sampan viber, banana boat, dan peralatan snorkeling. Pengembangan ekowisata juga mampu meningkatnya penerimaan asli desa. Nama Desa Calabai semakin populer sebagai destinasi wisata berbasis ekowisata terumbu karang dan spesies ikan hias laut di Kabupaten Dompu. Selamat menikmati wisata kerumbu karang.

Haryono SuyonoComment