Jatim Jadi Contoh Nasional Cegah Stunting

Ketua Tim Pakar Kementerian Desa PDTT Prof Dr Haryono Suyono bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsim Emil Dardak saat menjadi narasumber dengan moderator acara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur H Yenrizal Mak…

Ketua Tim Pakar Kementerian Desa PDTT Prof Dr Haryono Suyono bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsim Emil Dardak saat menjadi narasumber dengan moderator acara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur H Yenrizal Makmur, SP, MM.

(GEMARI.ID) Surabaya – Senin pagi, 15 April 2019 ini Ketua Tim Pakar Kementerian Desa PDTT Prof Dr Haryono Suyono memberi pengarahan pada acara Pertemuan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Program Prioritas Nasional Provinsi Jawa Timur 2019. Acara yang berlangsung dua hari di Aula Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Jl Raya Darmo No 68-78, DR Soetomo, Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur ini mendapat antusias peserta yang mayoritas para ketua TP PKK dan Para Kepala Dinas Keluarga Berencana (KB) dari 15 Kabupaten di Jawa Timur.

 

Acara yang mengangkat tema “Cegah Stunting, Tinggalkan Kemiskinan, Percepat Peningkatan IPM di Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2019” ini dibuka langsung Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak.

 

Dalam paparannya, Menko Kesra dan Taskin era Presiden HM Soeharto dan BJ Habibie ini, mengangkat tentang upaya untuk meningkatkan IPM suatu wilayah khususnya di Jawa Timur. Di antaranya, pemerintah daerah harus memastikan di wilayahnya tidak ada anak muda yang tidak sekolah. “Jadi ukurannya, bukan pintarnya anak-anak usia sekolah, tetapi berapa tahun anak-anak usia sekolah ini bisa sekolah. Sehingga setiap anak kalau perlu masuk SD, SMP, SMA, masuk perguruan tinggi menempuh S1, S2 dan S3,” jelas pria yang menempuh S2 dan S3 di Universitas Chicago, Amerika Serikat yang kunjungannya kali ini didampingi Dr Mulyono D Prawiro dari Yayasan Damandiri.

Ketua Tim Pakar Kementerian Desa PDTT Prof Dr Haryono Suyono saat menyampaikan paparannya.

Ketua Tim Pakar Kementerian Desa PDTT Prof Dr Haryono Suyono saat menyampaikan paparannya.

Selain itu, lanjut Ketua Umum PWRI ini, setiap orang harus bekerja. “Jadi, bukan setiap orang itu kaya. Tidak, tetapi setiap orang harus bekerja, mau jadi buruh, TNI, pegawai negeri, maupun jadi pedagang. Tetapi tidak boleh seorang anak dari orang kaya tidak bekerja, itulah yang akan menurunkan IPM,” tutur Menteri Kependudukan dan Kepala BKKBN era Presiden HM Soeharto ini seraya menegaskan IPM tidak saja tergantung kepada orang miskin tetapi juga orang kaya.

Di hadapan puluhan peserta dirinya pun menegaskan kembali indikator naik turunya IPM suatu wilayah. “Jadi naiknya IPM itu bisa dilihat dari umur panjang manusia di suatu wilayah, lamanya sekolah dan bekerja,” ujar pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur, 6 Mei 1938 ini menegaskan kembali.

 

Di hadapan puluhan peserta, Begawan KB nasional ini pun memaparkan seputar terjadinya masalah stunting.  "Munculnya masalah stunting tidak bisa mendadak, tetapi memerlukan proses, seperti tidak ikut KB, ibu dipaksa hamil meskipun kondisinya miskin, sehinggu muncul stunting," jelas Prof Haryono

 

Dirinya pun meyakinkan, bahwa Provinsi Jawa Timur bisa menjadi contoh nasional. "Karena BKKBN Jatim bukan hanya mengurusi soal kontrasepsi seperti spiral, kondom, pil KB tetapi mulai bergerak menangani dan mencegah masalah stunting, pengentasan kemiskinan dan upaya mempercepat peningkatan IPM," tegas Prof Haryono. 

 

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsim Emil Dardak.

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsim Emil Dardak.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsim Emil Dardak dalam sambutannya mengajak seluruh peserta untuk melakukan perkuatan Program PKK, bukan saja hanya memperkuat program-program Posyandu. “Karena PKK desa ini adalah ujung tombaknya PKK,” tegas Arumi meyakinkan.

Dirinya mengibaratkan, kalau dalam pemerintahan, harapannya dengan para ketua TP PKK desa memperkuat PKK desa ini, nantinya ibu-ibu Ketua Tim Penggerak PKK desa dapat menguatkan bapak-bapaknya.

“Apalagi saat ini dengan bergulirnya dana desa, itu sangat strategis untuk dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di desa langsung dari akarnya. Jadi kalau kita rangkul ibu-ibu ketua tim penggerak PKK desa, maka harapannya dapat menyentil bapak-bapaknya,” ujar Arumi seraya optimis selama ini TP PKK Provinsi Jatim sudah terjalin kerja sama yang baik dengan berbagai sektor terkait demi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Jawa Timur.

Untuk itu, dirinya pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas pencapaian itu dan berharap kerja sama ini bisa terus terjalin dan bersemangat untuk dapat membangun masyarakat Jawa Timur agar lebih maju. “Melaui acara ini besar harapan kami agar tujuan dan kegiatan ini tercapai dan dapat memberi manfaat bagi kita semua khususnya bagi perkembangan program pembangunan keluarga di Jawa Timur,” pungkas Ketua TP PKK Jatim Arumi seraya membuka secara resmi acara pertemuan itu. Selamat! ADS

Para peserta tampak antusias mengikuti berlangsung acara.

Para peserta tampak antusias mengikuti berlangsung acara.

Ade SudrajatComment