Agrowisata Bulak Barokah, Desa Langgongsari Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Desa

Bulak Barokah.jpg

Awalnya Bulak Barokah sekadar tanah desa yang tidak produktif. Desa ini berinovasi mengembangkan Agrowisata Bulak Barokah dengan komoditi utama buah durian dipadu dengan peternakan dan perikanan. Berkat inovasi ini, Desa Langgongsari mampu menyajikan eduwisata pertanian, sekaligus meningkatkan pendapatan asli desa (PAD).

 Desa Langgongsari terletak di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dipimpin oleh Pak Rasim sebagai Kepala Desa. Agrowisata Bulak Barokah merupakan tanah milik desa seluas 4 hektar. Dulu, tanah ini terbengkalai dan dikenal angker oleh warga sekitar. Karena itu, setiap lelang tanah tersebut tak pernah laku. Pada tahun 2015, Langgongsari merintis inovasi agrowisata untuk mengubah image itu. Pohon durian dipilih sebagai komoditas utama karena memiliki nilai ekonomis tinggi, termasuk perawatannya cukup mudah. Kelemahannya, durian merupakan komoditas musiman sehingga pengelola mengembangkan wisata produksi seperti membuat gula semut, memelihara kelinci, dan lain-lain.

 Bulak Barokan dikembangkan menjadi ekosistem yang menyeluruh, yakni ternak diberi pakan rumput odot yang ditanam di lokasi. Untuk mengelola limbah/kotoran ternak di buat sumur resapan yang selanjutnya diuraikan oleh tanah dan berubah menjadi pupuk organik yang sangat bagus bagi tanaman durian. Kini, perekonomian masyarakat di Desa Langgongsari mulai meningkat. Agrowisata Bulak Barokah menjadi sarana edukasi pertanian, perikanan, peternakan, dan perdagangan. Umumnya, para pengunjung agrowisata adalah anak-anak sekolah.

 Pengelolaan wisata diserahkan ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Langgongsari. Selain mengelola wisata BUMDes Langgongsari juga mengelola unit air bersih dan panti pijat. Lengkap ya, usai keliling kebun untuk icip-icip durian, manjakan dirimu dengan bersantai , dan menikmati Agrowisata Bulak Barokah Langgongsaridan menikmati pijit tradisional yang luar biasa.

Haryono SuyonoComment