Menteri Desa PDTT jelaskan prioritas Pemberdayaan Masyarakat
Malam ini Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, Sekjen Anwar Sanusi dan Kepala Biro Perencanaan Mohammad Rizal lengkap dengan pejabat jajarannya bertemu dengan Tim Pakar pimpinan Haryono Suyono lengkap lengkap dengan anggotanya Renald Khazali, Bibit Samad Rianto, Jimmy M. Rifai Gani, Aviliani, Ilya Avianti, Rossary Tyas Wardani, Kartika Djoemadi, Aisa Wahid dan Masril Koto lengkap dengan para Asisten Tim Pakar antara lain Abdullah Kamil, Yudha dan para anggota yang biasa dengan gigih rajin mempersiapkan acara para anggota Tim Pakar dalam Rapat di Kantor Pusat atau meninjau lapangan sampai ke pelosok desa.
Pertemuan dimulai dengan paparan rencana kegiatan oleh Kepala Biro Perencanaan selama satu tahun, baik dalam bentuk pertemuan rutin di tingkat pusat, kegiatan diskusi masyarakat di tingkat desa, koordinasi dan konsultasi antar kementerian, antar lembaga, antar perguruan tinggi serta pembahasan khusus Akademi Desa 4.0 dan rencana peluncuran Kulian On Line bekerja sama dengan Universitas Terbuka di Jakarta.
Setelah paparan rencana kerja selanjutnya para anggota Tim Pakar dimulai dari Ketuanya memberikan tanggapan berdasarkan pengalaman kerja Tim Pakar di masa lalu, baik tentang pertemuan di Kantor Pusat maupun kunjungan dan pertemuan di tingkat desa dalam bentuk Fokus Group Discussion (FGD) atau peran Tim Pakar dalam memperlancar hubungan Kementerian Desa dengan berbagai Kementerian dan Lembaga lain atau Perguruan Tinggi, baik melalui Pertides, Perguruan Tinggi sahabat Kementerian Desa PFTT atau perluasan ke Perguruan Tinggi lainnya.
Setelah itu Sekjen Anwar Sanusi dan Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo memberikan arahan kebijakan yang diharapkan dapat dipertajam oleh para anggota Tim Pakar guna menyempurnakan kebijakan dan manfaat program dan kegiatan Kementerian Desa PDTT dalam Pembangunan Desa dan masyarakat desa lebih baik lagi dibanding dengan hasil-hasil gemilang yang mendapat banyak pujian dari masyarakat dunia maupun penduduk desa yang makin mudah melaksanakan kegiatan pembangunan desa maupun keluarganya di desanya.
Secara panjang lebar Menteri menggariskan agar upaya pembangunan infrastruktur di desa tetap mendapat perhatian, dengan tidak lupa menentukan target yang jelas manfaatnya untuk rakyat banyak sehingga dari padanya di turunkan pada program dan kegiatan pendukung untuk mencapai target yang jelas arah dan manfaatnya tersebut. Dicontohkan agar target infrastruktur itu tidak terpaku pada target makro tetapi mulai dilihat pada infrastruktur yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan strategis dengan pasar sehingga para petani dapat menjual produk pertanian lebih mudah tanpa hambatan serta memperoleh keuntungan yang memadai.
Menteri dalam perjalanan ke desa dan pulau melihat betapa kayanya tanah air Indonesia ini dengan keindahan yang oleh banyak desa telah disulap menjadi desa wisata yang marak dan mendatangkan keuntungan bagi masyarakatnya dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan dan kekayaan hayati. Menteri meminta agar daerah dan desa-desa di didorong mengembangkan wisata desa yang bervariasi sehingga kekayaan pulau, alam, pantai dan gunung di Indonesia ini mendatangkan keuntungan kepada masyarakatnya dengan tetap memelihara kelestarian alam untuk anak cucu kita. Tentu proses itu harus tetap memelihara budaya bangsa sehingga kita tidak mengorbankan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam mengejar keuntungan semata. Oleh karena itu proses pengembangannya diharapkan tetap bertumpu atau berbasis budaya dan adat istiadat masyarakat luas di setiap daerah.
Kalau selama ini kita konsentrasi pada pembangunan infrastruktur maka di tahun 2019 kita mulai memperluas usaha untuk meningkatkan kapasitas peningkatan pendapatan keluarga dan masyarakat sehingga upaya-upaya mendorong peningkatan mutu sumber daya manusia perlu mendapat perhatian. Program-program Prukades, Bumdes, Embung Desa dan Sarana Olah Raga bisa menjadi pasar untuk produk lokal dalam gelar pasar di tingkat desa yang mendatangkan banyak pembeli. Menteri bahkan menyinggung barangkali perlu ada semacam bioskup tancap di desa untuk mendatangkan hiburan sekaligus mengundang pasar yang memotivasi penduduk untuk rajin memproduksi kebutuhan rakyat banyak yang variasi atau demandnya meningkat di atas kebutuhan pokok makanan, minuman dan kesehatan.
Berkenaan dengan pengembangan kualitas para Pendamping Desa dan Relawan desa pada umumnya Menteri sepakat bahwa kegiatan Akademi Desa 4.0 akan mulai melakukan pendaftaran peserta tanggal 11 – 25 Maret sehingga kuliah tahun ini akan dibuka dengan Kuliah Perdana oleh Menteri Desa Eko Putro Sandjojo pada tanggal 25 Maret yang akan datang. Akademi Desa 4.0 dengan sistem on line tersebut melibatkan Universitas Terbuka, Balai Pelatihan Kementerian Desa PDTT serta Perguruan Tinggi anggota Pertides atau perguruan tinggi lain yang sekarang mulai bergabung dengan Pertides di seluruh Indonesia. Suatu terobosan teknologi dalam alam industri 4.0 yang diharapkan memberikan dukungan sumber daya manusia yang lebih bermutu dalam waktu yang relatif singkat. Insya Allah.