Pembangunan Desa Anyar yang Seimbang Nan Demokratis
Desa Anyar terletak di Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering lir (OKI), Sumatra Selatan. Keadaan infrastruktur yang kurang memadai ditambah lokasi yang jauh dari pinggir jalan lintas timur Sumatera menyebabkan Desa Anyar tertinggal. Dalam keadaan musim hujan, dari Banding Anyar ke Desa Anyar, masyarakat harus melewati jembatan kayu yang dibuat masyarakat, yang bila musim banjir menerpa, jembatan yang sengaja dibuat tidak permanen itu akan mengalami kerusakan.
Karena keadaan itu, desa ini sering menjadi tujuan bantuan dari pemerintah daerah seperti pemberian 4.000 ekor bibit Gurame pada tahun 2016. Kini, Desa Anyar menjadi desa percontohan budidaya gurame di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kondisi yang memprihatinkan tersebut kini mulai berangsur-angsur membaik seiring dengan diterimanya Dana Desa. Pembangunan desa yang memiliki luas wilayah seluas 248 Ha serta jumlah penduduk 1.120 jiwa yang sebagian besar bermata pencaharian petani mulai menggeliat. Pembangunan diberbagai bidang dilakukan dengan prioritas pembangunan berasal dari usul masyarakat melalui musyawarah desa.
Laporan pada awal bulan ini yang sampai pada Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono mengabarkan bahwa pembangunan fasilitas umum merupakan prioritas desa, antara lain pembuatan sumur bor dan instalasi air bersih memenuhi kebutuhan dasar masyarakat desa. Dulu, bila kemarau tiba, masyarakat mengalami kesulitan air bersih. Sekarang, dibangun sumur bor beserta mesin pompa untuk penyediaan air bersih disalurkan ke rumah-rumah warga. WC Umum Desa dibangun mencegah penyebaran penyakit.
Selain itu, telah dibangun siring sepanjang 200 Meter untuk mengalirkan air kotor limbah rumah tangga. Pembangunan tersebut bertujuan meningkatkan kualitas hidup serta kesehatan masyarakat. Selain itu, dana desa digunakan untuk pembangunan dan peningkatan gedung sarana dan fasiitas olahraga seluas 600 m. Fasilitas gedung olahraga tersebut adalah lapangan Badminton dan Tenis Meja serta tempat pelatihan seni bela diri tradisional. Pada halaman belakang dibangun lapangan voli dan lapangan basket. Gedung tersebut disewakan sebagai tempat resepsi pernikahan dan balai pertemuan lainnya. Hasil dari sewa disetor ke kas desa dan menjadi pendapatan desa.
Di bidang pemberdayaan masyarakat, dana desa sebesar Rp 19,42 juta untuk kegiatan pelatihan seni bela diri tradisonal. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dihasilkan bibit-bibit muda berbakat dan terampil dalam bidang seni bela diri di kalangan remaja Desa Anyar. Selain itu, dana desa dialokasikan untuk pemberian insentif para guru PAUD. Pemberian insentif memacu semangat kerja dan meningkatkan kesejahteraan para guru PAUD. Keseimbangan pembangunan fisik dan non fisik desa yang terkonsep dan demokratis merupakan nilai lebih dari Desa Anyar dalam memajukan desa menggunakan dana desa.