Pertanian Lahan Kering Desa Laindeha Solusi Padang Sabana
Siang itu beberapa perangkat dan masyarakat Desa Laindeha berkumpul di Balai Desa yang merupakan Desa Transmigrasi Lokal (Translok) Laimbaru terletak di Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Untuk mencapai desa memakan waktu kurang lebih 45 menit dari Kota Waingapu. Dalam perjalanan menuju Desa, kanan kiri terdapat padang sabana yang luas membentang sebagai ciri khas wilayah Sumba. Dengan jalan selebar kurang lebih 3 meter, setiap kendaraan yang berpapasan harus berhati-hati dan memberikan kesempatan satu dengan lainnya.
Laindeha memiliki luas wilayah 23,3 km2, didominasi sabana dengan iklim kering, dihuni oleh 1.338 jiwa, dimana sebagian besar penduduk mengembangkan budidaya hortikultura dan peternakan. Sebagian menganggap ketandusan itu sebagai kesulitan, tetapi warga Laindeha justru melihat peluang mengembangkan pertanian lahan kering. Optimisme ini menunjukkan bahwa dibalik keterbatasan sumber daya alam, ternyata terdapat potensi dahsyat ditanah Laindeha.
Optimisme Laindeha tergambar dengan pendirian perpustakaan desa. Meskipun sebagian besar masyarakat Desa Laindeha tidak mengenyam pendidikan dasar, seluruh warga bertekad agar generasi anak-anak tumbuh dengan pengetahuan yang mengangkasa. Pada bukulah harapan itu mereka gantungkan, kertas bertinta yang akan membawa petualangan jiwa penuh makna, yang akan menghantarkan anak-anak Laideha pada tanah-tanah baru yang belum pernah mereka kunjungi.
Pada tahun 2017, Desa Laideha mempunyai pendapatan sebesar Rp1,21 miliar dengan proporsi Dana desa mencapai Rp. 772 juta. Dalam rangka peningkatan kemandirian ekonomi, perangkat desa Laideha meluncurkan program unggulan berupa pemberdayaan ekonomi dan pembangunan kapasitas masyarakat desa, difokuskan pada pengembangan potensi unggulan desa berupa pertanian lahan kering dan peternakan. Untuk pengembangan pertanian lahan kering, pemberian bantuan telah dilakukan untuk 8 kelompok tani yang menggarap lahan pertanian kering seluas 338 Ha. Sedangkan bidang peternakan, bantuan diberikan berbentuk hewan ternak berupa kerbau dan sapi.
Dengan luas ladang penggembalaan mencapai 6.234 Ha dan dilengkapi dengan 2 sungai besar, 4 sungai kecil, 11 sumber mata air, serta 2 buah embung kecil, peternakan akan berkembang dengan baik Kemandirian ekonomi akan tercapai apabila penerima bantuan secara simultan mendapatkan pembinaan langsung dari pemerintah ataupun pihak swasta yang memiliki kompetensi. Dengan menggilir bantuan kepada warga lain, kemandirian perekonomian akan tercapai dengan cepat.
Dana Desa memberi dampak signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Laindeha. Dengan pengelolaan yang transparan dan akuntabel, Dana Desa akan menjadi trend baru penyaluran anggaran negara kepada masyarakat desa. Pelajaran penting yang dapat diambil dari pengelolaan Dana Desa di Desa Leideha adalah bagaimana melihat potensi lokal yang bisa dikembangkan. Sebagai desa dengan karakteristik lahan kering, maka pertanian yang dikembangkan harus berbeda dengan desa pada umumnya. Peternakan dilirik sebagai pelengkap yang dapat menunjang perekonomian warga. Sebuah pilihan yang logis dan tertata.