Era Terbuka perlu Pemimpin Siapkan Lapangan Kerja yang Luas

kerjaan.jpeg

Kebutuhan pemimpin dengan latar belakang sarjana pada era industry 4.0 yang sarat inovasi yang tinggi menciptakan lapangan kerja sungguh sangat tinggi. Era industry 4.0 adalah era kolaborasi yang berada dalam suasana penggunaan jaringan internet yang padat untuk seluruh dunia dimana mayoritas masyrakat mengacu pada penggunaan internet, khususnyta You Tube, yang secara yerbuka “menyajikan” sesuatu secara terbuka dan mentail sehingga suatu inovasi dapat dibuka, dipelajari berulang kali dan di lihat gambarnya secara jelas sehingga apabila ingin meniru dapat dengan mudah melihat gambar nyata yang disajikannya.

Selama empat tahun ini dikembangkan berbagai inovasi desa oleh Tim Kementrian Desa PDTT yang dipimpin oleh Menteri Eko Putro Sandjojo berbagai di hampir semua desa yang merespon ajakan tersebut. Berbagai inovasi diterbitkan oleh Kementrian Desa dalam bentuk cerita keberhasilannya melalui situs dan diulas kembali oleh Ketua Tim Pakar Haryono Suyono serta disiarkan langsung dalam berbagai media sosial di seluruh Indonesia secara bertahap.

Untuk pelaksanaan aplikasi inovasi itu, Presiden Jokowi dan Menteri Desa Eko tidak hanya mengandalkan pada dana yang dikirim ke desa saja, karena relatif terbatas, tetapi Menteri juga menghimbau kalangan swasta untuk terjun langsung ke desa menjadi off taker dari produk yang melimpah yang dianjurkan di tanam oleh petani di desa dalam bentuk inovasi pertanian modern, tetapi dengan gigih menganjurkan berbagai Kementrian dan kalangan swasta untuk terjun sebagai off taker ke tingkat desa. Off taker tersebut biasanya tidak saja membeli produk yang dihasilkan petani tetapi memberi bimbingan tehnis agar produknya memenuhi standard global sehingga produknya laku jual secara global pula.

Dengan mengirim dana pembangunan yang tidak sedikit langsung ke desa, sebayak Rp. 187 trilliun selama empat tahun, dan akan menjadi Rp. 250 trilliun pada tahun 2019, perlu segera di dukung dengan sumber daya manusia yang cerdas merancang dan mengawasi pelaksanaan pembangunan di desa, sehingga tingkat kemiskinan segera diturunkan. Dewasa ini banyak desa yang memerlukan tenaga sarjana cerads, memiliki dedikasi yang tinggi untuk membantu pemberdayaan di desa dan sanggup mengelola dana yang melimpah begitu besar langsung ke desa secara efisien dan tepat sasaran.

Disamping itu, dibutuhkan tenaga yang mampu membuat perencanaan pembangunan infrastrukutur dan pemberdayaan sumber daya manusia mengembangkan pelaksanaan program yang sifatnya masif dan memakan dana besar. Suatu program yang hampir tidak ada hentinya silih berdatangan setiap tahun membanjiri pedesaan yang memerlukan kecermatan dan kemampuan mengolah dana dengan baik agar pembangunan berjalan dengan baik dan cepat selesai karena tntutan masyarakat yang sangat luas.

Menanggapi kekurangan pengelola yang bermutu dewasa ini, Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo mengembangkan kerja sama dengan Universitas Terbuka memberi kesempatan kepada para Pendamping Desa, Punggawa Desa, Relawan Pembangunan Desa dan Masyarakat Desa yang peduli pada pembangunan desanya menjadi sarjana, biarpun terlambat pada usia senja. Mulai tanggal 11 – 25 Maret dibuka pendaftaran pada Universitas Terbuka secara on line (www.ut.ac.id) bekerja sama dengan Kementrian Desa PDTT (www.akademi.desa.kemendesa.go.id atau www.kemendesa.go.id) membuka kesempatan menjadi mahasiswa UT untuk mendapatkan informasi dan akhirnya menjadi sarjana yang mumpuni.

Haryono SuyonoComment