BUMDes Dewi Lestari Desa Medewi Jualan Beras
Dengan adanya gerakan pembangunan dari desa pada masa Pak Jokowi, diluncurkannya dana desa maka marak terbentuk Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes. Desa Medewi mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dewi Lestari. Salah satu unit bisnis adalah menampung dan membeli gabah petani dengan harga sesuai pasar sehingga petani tidak merugi.
Awal bulan lalu Gedhie menulis laporan yang terbaca oleh Ketua Tim Pakar Mendes PDTT Haryono Suyono bahwa Desa Medewi yang terletak di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, sebagian besar masyarakatnya adalah petani pengolah lahan basah (sawah) untuk ditanami padi sebagai komoditas unggulan. Selain itu, petani juga menanam sejumlah jenis palawija dan sayur-mayur sebagai sampingan di pematang atau kebun.
Sebelum didirikan Bumdes, petani padi menghadapi rendahnya harga produk pertanian pada saat musim panen raya sehingga merugikan petani. Sebaliknya, pada saat musim paceklik, harga produk pertanian tinggi sehingga memberatkan konsumen. Situasi itu merugikan petani, terlebih pendapatan petani yang rendah menjadi semakin terpuruk karena jerat tengkulak yang menguasai harga komoditas.
Sejak didirikan Bumdes, Unit bisnis BUMDes Dewi Lestari melakukan pembelian gabah petani saat panen raya. Gabah dikeringkan hingga kadar airnya 14 prosen siap giling, kemudian dilakukan pengepakan (packaging) dalam kemasan 5 kg, 10 kg, dan 25 kg. Akhirnya, BUMDes memasarkan beras ke publik dengan pendekatan local branding, yaitu Beras Lokal Medewi yang dijamin bebas bahan pengawet.
Awal bisnis beras ini tidak gampang, BUMDes Dewi Lestari bekerja keras meyakinkan dan menjalin kerjasama dengan petani untuk pembelian hasil panen gabah. Mereka berhadapan dengan kekuatan tengkulak yang menguasai pasar gabah. Berkat dukungan Pemerintah Desa Medewi dan komitmen BUMDes Dewi Lestari untuk membeli gabah petani sesuai harga yang ditetapkan pemerintah maka bisnis itu mampu berjalan. Akibatnya harga beli gabah meningkat dan pendapatan petani semakin besar.
Untuk pemasaran produk, BUMDes Dewi Lestari menggandeng seluruh BUMDes di Kecamatan Pekutatan sebagai mitra utama. Untuk membangun branding produk, BUMDes Dewi Lestari memanfaatkan media sosial. Mereka sadar bahwa dunia bisnis tengah memasuki era digital, karena itu segala bentuk informasi bisa diperoleh dengan cara cepat, efektif, dan ter-update. BUMDes Dewi Lestari sangat mengandalkan pemasaran produk secara on-line, selain memasarkan produk secara tradisonal melalui jaringan pedagang beras yang sudah ada.
Kini unit bisnis BUMDes Dewi Lestari mampu menyumbang pendapatan asli desa cukup besar. Ke depan, BUMDes Dewi Lestari membutuhkan dukungan permodalan untuk mengembangkan usaha, sekaligus membangun gedung tempat usaha yang memadai. Inovasi desa seperti yang dilakukan Desa Medewi menjadi sumbangan nyata gerakan desa membangun Indonesia. Desa Hebat, Indonesia Hebat!