Target Sejuta Jamban Hampir Tuntas
Gemari.id - JAKARTA : Kamis, 7 Januari 2019, Dr. dr. Budi Laksono dari Semarang yang sangat terkenal dengan perjuangannya menganjurkan pembangunan jamban keluarga di rumah penduduk di desa-desa di seluruh Indonesia. Perjuangannya yang sangat mengagumkan adalah target pembangunan jamban keluarga sebanyak satu juta unit oleh TNI yang dibangun bersama oleh jajaran Babinsa bersama rakyat di seluruh tanah air. Menurut penuturan Dr. dr. Budi pembangunan sejuta jamban keluarga itu sudah mencapai lebih dari 700.000 dan sedang giat dilaksanakan di seluruh desa di Indonesia, artinya target itu sangat mendekati selesai. Melihat semangat yang menggebu, diperkirakan pada akhir bulan Februari atau awal bulan Maret sebanyak satu juta jamban keluarga yang dibangun oleh TNI ABRI bersama rakyat di desa-desa itu akan selesai dan langsung dimanfaatkan rakyat beserta keluarganya.
Pembangunan yang dikerjakan bersama rakyat tersebut berjalan lancar karena TNI terjun langsung ke desa dan ikut serta menggali tanah, memasang besi beton serta keramik yang indah menjadi tempat buang kotoran sederhana yang relatif “sangat mewah” karena setelah Indonesia merdeka lebih 70 tahun ini banyak rakyat desa terpaksa setiap pagi masih terpaksa “semedi” atau ”nongkrong buang air” di pinggir sungai atau sembunyi di semak-semak di belakang rumahnya.
Sementara itu Haryono Suyono menjelaskan bahwa melalui dana desa di seluruh Indonesia, selama tiga tahun pertama telah dibangun 350.000 jamban keluarga dan apabila pada tahun keempat dibangun sama dengan tahun ketiga, maka selama empat tahun telah dibangun sebanyak lebih dari 600.000 jamban keluarga. Menurut Dr. dr. Budi masih dibutuhkan untuk seluruh Indonesia tidak kurang dari 20 juta - 25 juta jamban keluarga agar keluarga Indonesia seluruhnya bisa menikmati buang air dalam jamban sehingga menghindari polusi udara di desa dan di kota padat penduduk yang akan menjauhkan keluarga dari penyakit menular.
Oleh karena itu perlu digerakkan tidak saja TNI tetapi juga relawan Polisi, Pegawai Negeri, para pedagang dan penduduk biasa untuk secara gotong royong menggerakkan pembangunan jamban keluarga menolong keluarga miskin yang selama Indonesia merdeka masih belum “merdeka” dalam membuang kotoran setiap hari bahkan menutupinya dengan “semedi” di pinggir sungai, dipinggir pantai atau sembunyi di belakang rumah mencemari udara dan menyebar penyakit kepada tetangganya tanpa sadar melakukan pembunuhan yang keji kepada sesama. Semoga kita semua tergerak hati kita untuk segera bangkit dengan gerakan jamban keluarga bagi seluruh anak bangsa yang sangat kita cintai. Semoga.