Desa Anyar membangun secara seimbang

Anyar.jpg

Menghadapi musim hujan masyrakat Desa Anyar Gedhe Nusantara melaporkan kepada Ketua Tim Pakar Menteri Desa Haryono Suyono bahwa masyarakaat masih harus melewati jembatan kayu yang dibuat masyarakat. Ada kekhawatiran bila banjir menerpa, jembatan yang dibuat tidak permanen itu bisa mengalami kerusakan.

Biarpun begitu, Desa Anyar yang terletak di Kecamatan Kayuagung, Ogan Komering lir (OKI), Sumatra Selatan itu sekarang sedang bebenah. Dimasa lalu, pembangunan infrastruktur yang kurang memadai ditambah dengan lokasinya yang berada jauh dari pinggir jalan lintas timur Sumatera sempat menyebabkan Desa Anyar tertinggal dibandingkan dengan desa lainnya. Karena keadaannya itu, Desa Anyar sering menjadi sasaran bantuan pemerintah daerah seperti pemberian 4.000 ekor bibit Gurame pada Mei 2016 lalu.

 

Kini, Desa Anyar menjadi desa percontohan untuk budidaya gurame di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kondisi memprihatinkan tersebut mulai berangsur-angsur membaik seiring dengan diterimanya Dana Desa. Pembangunan desa yang luas wilayahnya 248 Ha serta jumlah penduduk sebanyak 1.120 jiwa yang sebagian besar petani itu mulai menggeliat. Pembangunan diberbagai bidang pun sudah dilakukan dan penentuan prioritas pembangunan berasal dari usul masyarakat melalui forum musyawarah desa. Pembangunan fasilitas umum merupakan salah satu program prioritas desa tersebut, antara lain pembuatan sumur bor dan instalasi air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat desa yaitu air bersih. Dulu, bila kemarau tiba, masyarakat mengalami kesulitan air bersih. Sekarang, sudah dibangun sumur bor sedalam 60 meter dengan pompa untuk penyediaan air bersih yang airnya disalurkan ke rumah-rumah warga. WC Umum Desa pun dibangun untuk mencegah terjadi penyebaran penyakit akibat masih belum baiknya tempat pembuangan kotoran.

 

Selain itu, pembangunan siring sepanjang 200 Meter mengalirkan air kotor limbah rumah tangga pun dilakukan. Dilakukan pula pembangunan fasilitas umum untuk meningkatkan kualitas hidup serta kesehatan masyarakat desa. Dana desa juga digunakan untuk pembangunan dan peningkatan gedung sarana dan fasiitas olahraga seluas 600 m yang saat ini proses pengerjaan. Fasilitas yang dimiliki gedung olahraga tersebut lapangan Badminton dan Tenis Meja serta tempat pelatihan seni bela diri tradisional desa. Untuk halaman belakang gedung olahraga akan dibangun lapangan voli dan dan lapangan basket. Selain itu, gedung tersebut juga akan dimanfaatkan untuk disewakan sebagai tempat acara resepsi pernikahan dan balai pertemuan serta kegiatan lainnya. Hasil dari uang sewa tersebut akan disetor ke kas desa dan menjadi pendapatan desa.

 

Di bidang pemberdayaan masyarakat, dana desa dialokasikan sebesar Rp 19,42 juta per tahun untuk kegiatan pelatihan seni bela diri tradisonal di Desa Anyar. Selain itu, dana desa juga dialokasikan untuk pemberian insentif para guru PAUD. Keseimbangan pembangunan fisik dan non fisik desa yang terkonsep dan demokratis merupakan nilai lebih dari Desa Anyar.

Haryono SuyonoComment