Selamat jalan Ibu Nani Soedarsono SH, mantan Menteri Sosial RI
Hari ini sekitar pukul 15.10 di RS Medistra di Jakarta, Ibu R. Ayu Nani Soedarsono SH, Menteri Sosial RI tahun 1983-1988, dalam usia 90 tahun, karena sakit, dipanggil Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Pada waktu menyampaikan duka cita di rumah duka, kami Haryono Suyono yang pernah menjabat pada periode bersamaan dengan beliau, setelah Mahgrib segera mendatangi rumah duka. Secara kebetulan kedatangan kami bersamaan waktunya dengan Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi oleh Sekjen Kementerian Sosial RI. Dalam menunggu jenazah dimandikan kami merenung mengingat banyaknya permasalahan sosial yang terjadi keadaan porak poranda setelah serbuan Belanda pada akhir tahun 1948 karena keadaan yang porak poranda disebabkan serbuan Belanda pada akhir tahun 1948. Setelah Yogyakarta kembali, pada bulan Juli 1949 di kota Yogyakarta, untuk meredakan suasana, Kementrian Sosial mengadakan penyuluhan sosial bagi tokoh masyarakat dan kursus bimbingan sosial bagi calon pekerja sosial.
Pemerintah melalui Kementerian Sosial menghargai peran para tokoh masyarakat dan menilai kesetiakawanan dan kepedulian yang dimiliki masyarakat Indonesia sungguh sangat tinggi sehingga perjuangan masyarakat, khususnya di Yogyakarta pada waktu itu, diyakini sempat memperkokoh kekuatan perjuangan sehingga harus selalu dilestarikan dan ditumbuh kembangkan agar menjadi budaya bangsa Indonesia. Untuk itu para pelaku sosial harus berdiri paling depan sebagai pelopor dan contoh utama solidaritas sosial yang mendorong perjuangan bangsa tersebut.
Oleh karena itu Kementrian sosial mengambil prakarsa membuat lambang pekerjaan sosial dan kode etik sosiawan yang diciptakan pada tanggal 20 Desember 1949. Tanggal itu diambil karena pada saat itu seluruh lapisan masyarakat, dipelopori masyarakat di Yogyakarta, terpanggil solidaritasnya untuk bersatu membela kedaulatan negara yang pada tanggal 20 Desember 1948 dicoba diganggu oleh Belanda dalam serangan yang brutal. Sehari setelah serbuan kolonial Belanda dengan menduduki Yogyakarta, sebagai Ibukota RI pada waktu itu, tanggal tersebut oleh kementrian sosial dijadikan momentum hari solidaritas sosial atau sebagai HARI SOSIAL.
Selanjutnya atas dorongan dan usul Ibu Nani Soedarsono sebagai Menteri Sosial RI, hari itu diperingati sebagai Hari Sosial atau Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) sebagai upaya untuk mengenang bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki jiwa kesetiakawanan, memiliki semangat persatuan dan kesatuan, kegotong royongan dan kekeluargaan yang secara bahu membahu mengatasi permasalahan dalam mepertahankan kedaulatan bangsa atas pendudukan kota Yogyakarta, yang saat itu sebagai Ibu Kota negara Indonesia.