Pasar Pancingan diubah jadi Potensi Wisata Desa Bilebante
Awal bulan ini dlaporkan dari Bilebante kepada Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono suasana pasar tempo dulu yang ditawarkan sebagai Pasar Pancingan yang ternyata mampu mendongkrak kunjungan wisata ke Pulau Lombok.
Pasar Pancingan Bilebante diubah menjadi tujuan wisata semata dengan memadukan nuansa tempo dulu dan keingin tahuan di masa kini. Di Pasar ini, aneka kuliner masyarakat Sasak maupun kuliner masa kini didesain ala tempo dulu. Lapak jualan menggunakan bambu dan alang-alang, wadah tempat makan menggunakan daun pisang dan alat pembelian menggunakan uang kepeng. Semua pengelola dan pedagang juga menggunakan pakaian adat sasak.
Harga kuliner yang ditawarkan sangat bersahabat. Apabila pengunjung ingin melakukan transaksi, harus menukar uang di tempat penukaran uang. Pihak pengelola menyediakan uang kepeng dengan nilai dari 2,5, 5, dan 10. Uang kepeng 2,5 bernilai Rp 2.500, kepeng 5 bernilai Rp 5.000 dan kepeng 10 bernilai Rp 10.000. Bila uang kepeng masih sisa, dapat menukar kembali sisanya di tempat yang sama untuk menjadi uang biasa.
Pasar Pancingan terletak di Desa Bilebante, Kecamatan Priggerate, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Dinamakan Pasar Pancingan, karena atraksi utamanya adalah memancing. Hasil pancingan diolah menjadi makanan kuliner berbahan dasar ikan. Selain memancing, tersedia juga aneka kuliner khas Lombok. Ada lebih dari 30 jenis makanan yang dapat dinikmati para pengunjung Pasar Pancingan.
Gagasan awal berasal dari sekelompok anak muda Lombok-Sumbawa yang tergabung dalam komunitas Generasi Pesona Indonesia (Genpi). Mereka berkolaborasi Desa Bilebante untuk menghadirkan sebuah atraksi baru yang menarik bagi wisatawan, sekaligus mengangkat potensi desa. Konsep Pasar Pancingan lahir karena lokasi pasar berupa area bekas lokasi galian C yang diubah menjadi kolam-kolam pancingan. Puas dengan menikmati kuliner pasar tempo dulu, pengunjung istirahat sambil berfoto ria. Di Pasar Pancingan tersedia spot-spot yang menawarkan suasana masyarakat tempo dulu, seperti rumah pohon dan tempat ayunan. Area parkir yang disediakan cukup luas sehingga memudahkan para pengunjung yang menggunakan kendaraan sendiri. Pemerintah Desa Bilebante melihat sudah banyak perubahan positif setelah Pasar Pancingan hadir. Selanjutnya, pembenahan akan terus dilakukan sambil jalan. Untuk tahap awal Pasar Pancingan hanya buka setiap hari Minggu, pukul 07:00-11:00 Wita. Selain mancing dan kuliner, ada wisata sepeda keliling menikmati suasana perdesaan dengan menyewa sepeda.
Untuk menuju ke lokasi Pasar Pancingan Bilebante, dari arah kota Mataram, bisa lurus ke timur hingga perempatan Sweta, kemudian belok kanan hingga melewati pertiga Pasar Kediri, lalu belok kiri melewati Pondok Pesantren Ishlahuddin Kediri. Pada pertigaan jembatan depan Pondok Ishlahuddin, ada jalan ke timur terus lurus hingga memasuki Gapura Desa Bilebante. Lokasi Pasar Pancingan terletak sekitar 10 meter dari Pondok pesantren Hadil Ishlah Bilebante.