Universitas Gadjah Mada Sediakan Gratis Sekolah Pertanian di Desa

IMG_0707.JPG

Dalam suatu kesempatan Dialog Interaktif melalui  Televisi RI Yogyakarta, dalam Acara plengkung Gading , bersama Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Prof. Dr. Haryono Suyono yang didampingi oleh Ibu Siwi Lungit dari TVRI, Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Prof. Dr. Panut Mulyono,  yang didampingi Guru Besar Fakultas Pertanian Gajah Mada, Prof. Dr. ir. Lilik Soetiarso, serta dua Kelompok BUMDes dari Panggung Lestari yang dipimpin oleh Ketua Bumdesnya, Eko Pambudi serta kelompok Bumdes Selopamioro yang dipimpin Ketuanya Danang Kumorojati, Rektor membeberkan tersedianya hasil penelitian dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) para Dosen dan Mahasiswa semester tujuh perguruan tingginya berupa berbagai produk-produk yang dikembangkan dari bahan baku yang tersedia melimpah desa. Produk-produk itu dilengkapi cara pembuatannya dan hasil-hasil yang dianggap layak, sangat berguna dan bisa dianggap laku jual. Produk-produk itu, apabila dikehendaki oleh masyarakat Desa yang ingin maju bisa dipelajari dari Pusat Pengabdian Masyarakat (LPPM) yang ada di Perguruan Tinggi Gama. Para Kepala Desa yang memiliki Bumdes dan ingin mengembangkan Bumdesnya dapat berhubungan dengan Ketua LPPM untuk mendapatkan waktu dan bantuan penjelasan dari para Dosen yang mengembangkan produk-produk itu dalam penelitiannya, atau dari para Mahasiswa yang telah melakukan KKN di desa. Prof. Lilik menambahkan keterangan Rektor bahwa pada Universitas Gadjah Mada, khususnya di Fakultas Pertanian, tersedia “Sekolah Tani Gratis” bagi para Punggawa Desa yang ingin lebih lanjut mengembangkan lembaga Bumdes yang dibentuk setiap kelompok di desanya.

Dalam dialog yang dipandu secara santai itu, setiap kali menanyakan kegiatan yang bisa dibagi dengan masyarakat desa, Rektor yang sangat  simpatik, Prof. Dr. Panut Mulyono berulang menyatakan bahwa kegiatan Universitas Gadjah Mada tidak saja memberikan kuliah di Perguruan Tinggi, tetapi juga melakukan penelitian yang bersifat pemberdayaan dan pengembangan di desa di seluruh Indonesia. Hasil dan penelitian, pemberdayaan dan pengembangan itu, seperti juga dilakukan Perguruan Tinggi lain, sangat mungkin untuk dipelajari dan dipergunakan oleh Masyarakat Desa dalam mengembangkan ekonomi kreatif di desa. Dalam hal ini, masyarakat desa tidak perlu harus susah-susah mengembangkan penelitian dan pengembangan sendiri, kalau sudah ada pada Perguruan Tinggi bisa langsung diadopsi atau dipergunakan untuk kepentingan rakyat banyak. Bahkan apabila diperlukan, para Dosen dan mahasiswa, dapat diundang menjadi pendamping di desa yang dikehendaki sebagai bagian dari Pengabdian kepada masyarakat. Setiap tahunnya jumlah mahasiswa yang melakukan pengabdian kepada masyarakat atau KKN itu tidak sedikit, dalam acara yang besar bisa melebihi 5000 mahasiswa masuk dan tinggal di desa sampai satu bulan atau lebih.

IMG_0734.JPG

Prof. Lilik menjamin bahwa bahan yang siap untuk diolah dan diadopsi atau di kembangkan di desa sebagai hasil penelitian dan pengembangan dalam bidang pertanian, peternakan dan yang erat hubungannya dengan pengolahan sumber daya alam di desa, sungguh sangat melimpah sehingga para punggawa desa diharapkan tidak segan-segan berhubungan dengan Perguruan Tinggi dan menyambut kedatangan dosen atau mahasiswa yang mengadakan kegiatan penelitian atau KKN ke desa-desa dengan baik. Kerja sama yang erat pasti akan sangat menguntungkan Pembangunan Desa dan Masyarakat Desa yang digalakkan dewasa ini. Semoga antara Mahasiswa KKN dan masyarakat makin erat bersinergi dan memanfaatkan kerja sama membangun untuk kesejahteraan dan masa depan yang menguntungkan rakyat banyak. Amin.

Haryono SuyonoComment