Acara Hari Disabilitas Internasional dimulai di Surabaya

Vera3.jpeg

Ibu Vera Nixon salah satu staf dari Lembaga Pendidikan Anak Autis, SLB Harapan Bunda, di Surabaya, yang baru-baru ini lulus dari Universitas UNESA di Surabaya, yang memiliki program studi khusus untuk anak-anak yang kariernya akan didedikasikan mengasuh anak dengan kebutuhan khusus, anak disabilitas, atau anak yang dianggap perlu penanganan khusus, pada hari Sabtu pagi ini melaporkan bahwa di Kebun Binatang Surabaya pagi ini diadakan berbagai Lomba yang diikuti anak-anak berkebutuhan khusus atau anak-anak yang berasal dari sekolah yang menyelenggarakan kegiatan melayani anak-anak penyandang disabilitas dengan penuh kasih sayang. Acara yang bersifat hiburan itu sekaligus merupakan acara yang sangat menarik bukan saja untuk anak-anaknya tetapi juga orang tua dan pengasuh yang mendapat perhatian yang tinggi. Acara ini sekaligus bisa dianggap sebagai awal dari Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember mendatang. Sesuai dengan seruan dari Menko PMK dan Kementerian Dalam Negeri, setiap Provinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia dianjurkan agar memberikan perhatian dan mengadakan kegiatan untuk menyambut Hari Disabilitas Internasional tersebut.

Vera4.jpeg

Karena itu acara bersama yang meriah di Surabaya itu bisa dianggap sebagai salah satu acara peringatan yang sangat menyentuh hati. Acara yang dianjurkan termasuk acara menyanyi, menari atau kegiatan yang melibatkan anak-anak disabilitas, orang tuanya dan organisasi yang bergerak dalam penanganan anak dan keluarga yang memiliki warga disabilitas dalam rangka memberikan penghormatan dan penghargaan serta rasa saling -peduli terhadap keluarga atau warga yang anaknya menyandang disabilitas. Oleh karena itu peringatan atau acara yang sederhana dapat menjadi acara yang menarik serta memberi dorongan moril kepada keluarga dengan anggota yang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa di berikan keadaan dengan kebutuhan khusus atau disabilitas.

Acara di Kebun Binatang yang dipenuhi anak-anak dari berbagai sekolah luar biasa, panti asuhan dan lembaga khusus untuk anak dengan segala jenis kebutuhan khusus itu merupakan apresiasi bagi kemajuan setiap anak, guru pengasuhnya dan sekaligus membesarkan hati kedua orang tuanya bahwa ternyata anak-anak mereka masih tetap menikmati hidup ini seakan tidak memiliki kebutuhan khusus sehingga bisa merasakan kebahagiaan yang maksimal. Secara bergantian anak-anak yang berusia balita, masih anak-anak sangat kecil, melakukan kegiatan mewarnai gambar-gambar yang sudah disiapkan sesuai kategori usia mereka sehingga bisa menciptakan gambar tanpa warna diubah mereka menjadi lukisan berwarna yang menarik dengan pilihan aneka warna yang sangat mengagumkan.

Kepada anak yang lebih besar dipilihkan lukisan yang lebih rumit tetapi ternyata mereka bisa dengan ciptaannya menyajikan pilihan warna yang sering bisa mengalahkan anak normal seusianya. Ada juga anak-anak yang diberi kesulitan yang lebih tinggi yaitu menciptakan sendiri lukisannya, tidak sekedar mewarnai lukisan yang ada. Karya seperti ini tentu sangat mengagumkan ibu bapaknya yang sebelumnya pasti sangat gundah karena memiliki anak dengan kebutuhan khusus, sehingga sewaktu melihat kemajuan dan kepandaian anaknya setelah mendapat perawatan dan pemberdayaan dari guru yang pendidikan dan yang berdedikasi tinggi hasil garapan perguruan tinggi yang peduli terhadap semua anak bangsanya bisa langsung menitikkan air mata rasa syukur dan terima kasih.

Acara lomba lain yang dikelola dan dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan itu meliputi lomba menyanyi yang menghasilkan penyanyi yang pantas di pentaskan melalui Televisi yang setiap bulan, dalam acara Semanggi asuhan Prof. Dr. Haryono Suyono, menayangkan penyanyi anak disabilitas dengan suara merdu. Kegiatan menyanyi itu dikombinasikan dengan fashion show dengan gaya “lagak lagu” di atas panggung yang sangat menarik dan eksotik. Orang tuanya sering menyaksikan gaya anaknya dengan linangan air mata haru melihat anak mereka lenggang lenggok di atas panggung diiringi tepuk tangan pujian penonton sesama orang tua yang bangga anaknya berani tampil tanpa rasa malu dan rendah diri. Sungguh suatu tontonan penuh rasa haru yang harus mendapat dukungan yang makin membesar untuk anak-anak kecintaan bersama.

Vera1.jpeg

Sayangnya acara seperti ini dilakukan di tempat terbuka yang panas sekali sehingga ada beberapa anak yang gelisah minta pulang sebelum acara selesai, sehingga dalam beberapa hal mengganggu acara berikutnya. Kalau pemilik gedung ber-AC bisa berbagi, mungkin lebih baik dilakukan di gedung dengan peralatan AC sehingga kenyamanan bisa terjamin. Anak-anak penyandang kebutuhan khusus lebih tenang dan orang tua serta kerabatnya mendapat dukungan fasilitas yang memadai. Semoga ada uluran tangan menjelang Hari Disabiltias Internasional tanggal 3 Desember mendatang. Insya Allah.

Haryono SuyonoComment