Tirta Mandiri di Desa Ponggok yang moncer

ponggok.jpg

Wisata di Desa Ponggok menjadi makin moncer, mampu mendatangkan turis keluarga, anak-anak dan keluarganya, bermain di air kolam sederhana yang diisi aneka rupa hiburan yang membuat anak-anak betah main di kolam air dan orang tuanya dengan ceria saling ngobrol dengan orang tua lain mengantar anak-anak itu menikmati permainan dengan riangnya berkecimpung di air yang jernih dan nampak terpelihara dengan b aik. Anak-anak yang menikmati hiburan aneka ragam itu menarik karena tidak selalu ada di kolam renang manapun di dunia. Desa Ponggok  terletak agak jauh dari jalan raya antara Solo Yogya, menjorok ke kampung tetapi terhubung dengan jalan mulus sehingga seakan jarak menjadi bukan masalah. Ponggok menjadi terkenal karena desa ini telah berhasil “dengan kolam air dengan atraksi sederhana” hasil rekayasa murni dari desa, bukan meniru “gaya luar negeri” menjadi desa yang mampu menghasilkan pendapatan yang fantastis, yaitu omzet sebesar 10,36 milyar dengan laba bersih 6,5 milyar selama satu tahun terakhir ini.

Perolehan ini tidak lepas dari BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) yang bernama Tirta Mandiri yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa sederhana tetapi selalu tersenyum membuka usahanya dengan memberi kesempatan luas dan terbuka pada banyak orang, banyak keluarga, yang dengan segala kesederhanaannya menciptakan sesuatu untuk diterjunkan pada kolam kuno yang mungkin tidak lagi banyak gunanya, menjadi sesuatu tontonan menarik dan mendatangkan keinginan untuk terjun dan bermain di dalamnya. Usaha yang digagas oleh BUMDes Tirta Mandiri Desa Ponggok bergerak dalam bidang kepariwisataan, utamanya kolam air. Dari sini, mereka berhasil mengembangkan usaha lainnya, seperti mendirikan minimarket dan rumah makan tenda. Disamping memberi kehidupan kepada keluarga lain dengan menggelar dagang jualan mainan anak-anak sederhana, murah harga dan mudah di bawa pulang oleh turis desa maupun kota yang senang sesuatu yang baru, biarpun sekali pakai segera rusak juga. Mereka tidak peduli dan orang tuanya juga tidak peduli karena harganya murah dan terkesan meriah.

Awal usaha wisata di Desa Ponggok adalah wisata air, yaitu kolam renang dalam kolam tua yang didalamnya di isikan bermacam permainan seperti sepeda, sepeda motor, dan lainnya yang menarik. Para penumpangnya tentu tidak bisa naik dan berkeliling dengan sepeda atau motor itu tetapi naik sepeda di dalam air dan di potret dengan wajah ceria merupakan suatu kenangan indah yang tahan uji dan bisa ditunjukkan kepada siapa saja dalam pertemuan atau sesama kawan dalam kesempatan pertemuan ceria lainnya. Suatu kebanggaan yang bisa melawan kenikmatan mengalahkan konsumsi narkoba yang dilarang oleh negara dan merusak kesehatan anak muda.

Walaupun hanya itu saja, tetapi “itu” sudah cukup menarik perhatian masyarakat karena variasi yang ditawarkan hampir tidak ada tandingannya di tempat wisata modern karena gagasannya yang sederhana serta alat yang digunakan juga sangat sederhana tetapi asli Indonesia yang tidak ada di arena internasional. Bahkan mungkin investasinya juga sangat ringan sehingga tempat wisata yang sederhana itu selalu penuh sesak biarpun bukan hari libur. Wisata kolam air di Desa Ponggok menjadi sanagat ramai oleh wisatawan keluarga yang mendatangkan untung bari penjaja mainan maupun makanan untuk keluarga. Konon wisata yang datang setiap harinya bisa mencapai 600 orang dan jumlah ini akan menjadi dua kali lipat selama masa liburan sekolah atau akhir pekan. Tempat ini sudah sangat sering mendatangkan rombongan dengan menggunakan Bus Wisata yang berderet sepanjang jalan yang kini menjadi sangat mulus biarpun relatif masih sempit. Jangan lupa siapkan catatan untuk berkunjung karena anak-anak pasti sangat ceria dan terbuka wawasannya yang optimis memelihara kekayaan alam peninggalan nenek moyangnya.

Haryono SuyonoComment