Trenggalek Bikin Warung BUMN

IMG_5798.JPG

Dalam acara Dialog Semanggi Di Surabaya  hadir Wakil Gubernur Jatim Bapak Emil Dardak didampingi Ibu Arumi yang sekaligus adalah Ketua Tim Penggerak PKK Jatim. Dalam acara itu Pak Emil dengan cemerlang menjelaskan kebijakan Gubernur Jatim dalam pembangunan di seluruh Kabupaten Jawa Timur. Pak Emil, mantan Bupati Trenggalek itu masih sangat ingat Kabupaten yang baru ditinggalkannya setelah terpilih menjadi Wakil Gubernur mendampingi Ibu Khofifah Indar Parawansa yang terpilih menjadi Gubernur Jawa Timur untuk masa lima tahun ke depan. Acara Semanggi yang antara lain disponsori oleh BKKBN Provinsi Jatim itu membahas bagaimana Provinsi yang dewasa ini keadaan fertilitasnya mencapai angka 2,1 anak atau dalam bahasa Demografi disebut sebagai provinsi yang tumbuh seimbang di mantapkan agar benar-benar menjadi provinsi yang kaya dengan sumber daya manusia yang kaya dengan penduduk usia subur yang kualitasnya tinggi. Penduduk yang dewasa, menikah pada usia yang tepat, pendidikannya tinggi dan terampil serta siap bekerja keras untuk keluarga dan membangun desa dan bangsanya.

Kabupaten Trenggalek di Jawa Timur konon ditinggal tugas tersebut di masa lalu termasuk kabupaten yang miskin dan tertinggal. Kini konon mulai menggeliat dan makin menonjol dengan adanya jalan lintas selatan yang menghubungkan wilayah barat dan wilayah timur dari Jawa Timur lainnya. Menurut informasi Google, salah satu tokoh terkenal di Trenggalek adalah Dyan Arya Menak Sopal lebih dikenal dengan nama Menak Sopal, salah seorang bupati atau penguasa Trenggalek. Menak Sopal dikenal sebagai pahlawan bagi kaum tani di Trenggalek, usahanya membangun sebuah dam atau waduk dan saluran irigasi menyertainya berkembang menjadi sebuah legenda yang mengiringi tradisi sedekah bumi yang sampai saat ini dilaksanakan oleh kaum tani di kelurahan Ngantru pada bulan Sela.

Konon, saat membangun waduk tersebut, Menak Sopal dan pengikutnya mengalami kesulitan karena selalu saja bangunan yang membendung kali Bagong itu jebol. setelah bertapa beberapa hari akhirnya, Menak Sopal mengetahui jika penyebab jebolnya bangunan waduk tersebut karena ulah siluman bajul putih yang menguasai sungai tersebut. Setelah bertemu dengan siluman bajul putih, akhirnya sang siluman bersedia untuk tidak mengganggu pekerjaan besar Menak Sopal dengan meminta tumbal seekor gajah yang berkulit putih pula.

Trenggalek.jpeg

Disamping sebagai daerah pertanian, Trenggalek memiliki kekayaan obyek wisata patai karena memiliki Pantai Prigi yang menawan, Pantai Gemah, Pantai Popong dan Pantai Pelang, yang masing-masing memiliki kelebihan yang bisa dikembangkan menjadi obyek turis wisata. Menariknya lagi, biarpun kota Trenggalek relatif kecil, tetapi memiliki banyak sekali patung yang menghiasi jalanan di kota. Dalam gegap gempitanya pembangunan dari Desa yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi, Kabupaten Trenggalek di bawah kepemimpinan Bupati baru, Muhammad Nur Arifin, tidak kalah gesitnya dibanding dengan Bupati cerdas yang terpilih jadi Wakil Gubernur Jawa Timur. Dalam rancangan pengembangan ekonomi pedesaan, minggu lalu Tim Kementrian Desa PDTT yang dipimpin oleh Ibu Dirjen Lina Adityawarman dengan seluruh stafnya, anggota Tim Pakar Ibu sari tyas dan Uda yang dinamik bertemu dengan Tim BUMN seperti dari Bank BNI dan lainnya serta Tim dari Kabupaten Trenggalek yang kabarnya sangat dinamik dan siap kerja siang malam mempersiapkan segala sesuatunya dengan cepat dan rapi.

Dalam kunjungan dan pertemuan yang dipimpin langsung Bupati, telah berhasil diedentifikasi tidak kurang dari 9 Bumdes/Bumdesma sekaligus sedang dilakukan pendataan oleh Dinas PMD Trenggalek agar secara lengkap meinimal ada tidak kurang dari 30 Bumdes/Bumdesma agar cukup menguntungkan untuk persediaan stock barang untuk keperluan supply bagi pelanggan retail atau pelanggan grosir yang menjadi agen-agen di tingkat dukuh dan jaringannya yang makin luas. Prinsip yang harus kita pegang adalah bahwa Warung BUMN tidak mematikan warung tradisional milik penduduk desa, tetapi malah menguntungkan karena setiap warung dapat mengambil barang dagangan dari Warung BUMN yang dikelola bersama antara BUMN dan Bumdes atau Bumdesma yang ada di setiap desa.

Akan sangat ideal kalau Warung-warung tradisional bisa mengambil barang dengan harga yang lebih ringan, bahkan dengan sistem konsinyasi, sehingga rakyat desa dapat makin sejahtera karena tidak perlu modal besar tetapi dapat memiliki stok barang yang lebih murah dan bervariasi.

Warung Bumdes BUMN akan memiliki arti mendorong kemajuan desa dan keluarganya apabila mampu menjadi pemodal bagi Unit Bumdes Industri Desa atau warga Desa yang mengolah sumber daya alam lokal untuk menjadi barang konsumsi jadi atau siap konsumsi yang dijual melalui Warung BUMN tidak saja untuk keperluan konsumen desa penghasil tetapi dipasarkan ke desa atau kabupaten atau provinsi lain melalui perdagangan on line atau perdagangan  antar wilayah. Semoga.

Haryono SuyonoComment