Membangun Industri dan Ekonomi keluarga membangun Desa
Pada waktu Bapak Dr. Hasto Wardoyo SPOG mulai menjabat Bupati Kulon Progo, sebagai dokter ahli kandungan, kami mengajak beliau membangun Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) mempersatukan keluarga di Kulon Progo yang sudah rajin ber-KB untuk membangun keluarganya dengan menurunkan angka kematian ibu hamil dan anak, utamanya anak-anak balita. Pada kunjungan-kunjungan berikutnya sebagai Ketua Yayasan Damandiri, kami ajak pak Bupati dan aparatnya mengembangkan ketrampilan penduduk muda dengan memberi prioritas agar anak perempuan muda bersekolah atau mengikuti berbagai pelatihan ketrampilan membangun pertanian modern, industri dan kegiatan perdagangan di desanya. Bupati tidak saja menyambut ajakan tersebut tetapi lari maraton mengerjakan sesuatu jauh lebih cekatan, lebih lengkap dan lebih cepat dari ajakan itu. Bupati mengajak semua kekuatan pembangunan termasuk TNI ABRI bekerja sama dan bersama-sama menggali potensi Kulon Progo dan dengan kekuatan seluruh jajaran melalui petunjuknya Kulon Progo disulap menjadi pusat pertanian dan industri yang didukung pemasaran produk dengan menggali motivasi rakyatnya menjadi pembeli yang fanatik, karena produk yang dijual diolah dan dipasarkan berasal dari Kulon Progo yang digali dengan cinta kasih dan rasa solidaritas membela desa, kecamatan dan kabupatennya. Rakyat Kulon Progo diajak berjuang dan menjadi keluarga bahagia dan sejahtera dengan bertekad menghidupkan ekonomi desa dan kabupatennya dengan moto “Bela Kulon Progo, cinta Kulon Progo dan beli Kulon Progo”.
Melalui gagasan dan motivasi perjuangan itu masyarakat Kulon Progo diajak melihat potensi dirinya, mengolah potensi itu menjadi produk laku jual, menjual melalui sistem dagang bersama atau koperasi serta menggunakan keuntungan yang diperoleh untuk membangun keluarga bahagia dan sejahtera. Untuk membuktikan dukungan pemerintah pada rakyat banyak, tidak segan-segan usaha luar yang menjadi pesaing diambil alih, diubah nama dan operasionalnya dijadikan usaha bersama rakyat dengan ikut campurnya pemerintah daerah yang kuat dalam bentuk koperasi atau usaha bersama.
Untuk sangat lama gagasan dan kegiatan ini seakan tidak mendapat perhatian pusat dan kelihatan seperti dibiarkan berjalan sendiri tanpa ada tanggapan gegap gempita, bahkan timbul kesan tidak disebar luaskan dalam media masa yang luas sehingga tidak menimbulkan banyak tiruan oleh atau pada pemerintah daerah lain. Kalau ada mungkin tidak kita ketahui secara luas sehingga perlu segera di sebar luaskan agar menjadi gerakan masyarakat yang gegap gempita dan menjalar secara nasional. Apalagi dewasa ini masyarakat desa mendapat suntikan dana desa yang melimpah sehingga suatu kabupaten yang potensial dapat meniru gagasan yang luar biasa itu untuk membangun industri dan perdagangan dengan menggali desa potensinya dengan sekaligus membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera melalui pelatihan industri desa, wisata desa dan menggali potensi perdagangan antar desa, antar kabupaten dan akhirnya antar negara di dunia dengan sistem e-marketing yang saling mengisi dan memberi keuntungan serta perdamaian dunia. Selamat untuk Kulon Progo dan Bupatinya yang hari ini ditugasi pemerintah membangun keluarga dan potensi anggotanya menjadi sumber daya manusia potensial yang siap dan mau bekerja keras membangun bangsa mulai dari desa dan keluarganya di desa. Semoga.