Menjadi Presiden RI selama tigapuluh menit

Haryono Suyono

Haryono Suyono

Dalam mengenang Almarhum Presiden RI BJ Habibie, teringat suatu peristiwa pada tanggal 9 September 1999 yang adalah Hari Olah Raga Nasional ke 26. Peringatan hari yang sanat penting itu akan diperingati di Stadion Olah Raga di Solo yang merupakan monumen bersejarah. Dirancang Presiden RI Habibie akan hadir dan memberikan Sambutan pada gelar monumental peserta upacara yang disiapkan oleh Gubernur Jateng, Mardianto, Panglima Diponegoro Bibit Waluyo, dan Panitia Gabungan tingkat pusat dan tingkat daerah.

 Karena alasan keamanan, pada detik terakhir disarankan Presiden RI membatalkan kunjungan dan secara mendadak larut malam sebelum tanggal 9 September memerintahkan Menko Kesra mewakili Presiden RI dan pagi-pagi berangkat ke Solo, rencananya membacakan Pidato Presiden RI pada upacara gelar massa di Stadion yang megah itu.

 Pada pagi yang ditetapkan Menko Kesra RI Haryono Suyono di dampingi Pejabat yang berkepentingan datang ke Solo memakai pesawat terbang pertama untuk melaksanakan perintah Presiden RI. Tiba di lapangan terbang mendapat sambutan resmi ari Gubernur Jawa Tengah, Panglima Kodam Diponegoro yang secara berbisik mendapat himbauan Gubernur Jateng Bapak Mardianto dan Panglima Diponegoro Bibit Waluyo agar Menko “tidak mewakili” Presiden RI, tetapi langsung seakan Presiden RI datang secara pribadi, sehingga dalam Pidato tidak perlu menyebut mewakili Presiden RI. Pak Haryono, katanya, sama pendeknya dan sama kumisnya.

Karena itu, sejak perjalanan dari Lapangan Terbang sampai ke Stadion seakan Presiden Habibie datang secara pribadi, hanya bedanya Menko Kesra “dilarang” senyum-senyum dan bersalaman dengan tamu VIP di ruang upacara tetapi secara langsung “duduk manis “diapit Gubernur dan Panglima. Alasannya agar tidak ketahuan kalau mewakili sehingga tidak meresahkan tamu serta barisan di lapangan yang melimpah.

 Maka Menko Kesra pada RI tanggal 9 September 1999 mulai pukul 9.00 itu di Solo “bertindak seakan sebagai Presiden Habibie” yang hanya melambaikan tangan dengan cepat dan duduk manis diapit oleh Gubernur dan Panglima. Segera acara dibuka, dimulai dengan laporan Gubernur Mardianto langsung dipersilahkan Presiden Habibie, yang sesungguhnya Menko Kesra Haryono Suyono, tanpa menyebut mewakili Presiden, menyampaikan Pidato secara langsung. Setelah Pidato 15-20 menit, tanpa salaman dengan tamu VIP, “Presiden Haryono Suyono” dengan Helicopter diterbangkan langsung ke Yogyakarta terus ke Jakarta, seakan Presiden Habibie begitu sibuk sehingga tidak bisa tinggal lebih lama di Solo.

 Segera setelah Menko Kesra sampai Jakarta, langsung melapor bahwa pada 9 September itu di Solo “Menko Kesra bertindak seakan sebagai Presiden RI” sekitar setengah jam. Laporan Presiden RI itu disambut dengan tepuk tangan meriah sehingga segala sesuatu berjalan lancar tanpa ada halangan suatu apa, masyarakat yang melimpah tetap berbaris rapi merasa bersyukur Presiden Habibie bisa hadir di Stadion yang bersejarah di Solo, pada Upacara Peringatan Hari Olah Raga Nasional dengan penuh kebanggaan. Sayang tidak ada Surat Keputusan resmi sehingga tidak ada pensiun dengan fasilitas memadai dibanding pensiun Menko Kesra yang terbatas.

Haryono SuyonoComment