TEKNOPRENEUR TANAMAN HIAS; AGLAONEMA

Ada benarnya pepatah mengatakan bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi. Yang abadi ternyata “Perubahan”. Apapun  mengalami perubahan. Begitupula dunia bisnis, secara signifikan sudah mengubah dari konvensional, menjadi serba teknologi digital.

Koleksi Aglaonema Cantik

Koleksi Aglaonema Cantik

            Perkembangan zaman, juga mengubah jenis pekerjaan. Banyak jenis pekerjaan popular menjadi kurang diminati bahkan menghilang. Sebaliknya tidak sedikit lahir berbagai jenis pekerjaan baru yang sangat diminati dan menguntungkan. Inilah konsekuensi  dinamika perubahan.

            Perubahan yang dirasakan akibat perkembangan teknologi tersebut menciptakan  teknopreneur baru. Apa itu teknopreneur? Technopreneur berasal dari dua kata yaitu teknologi dan entrepeneur. Ini berarti technopreneur dapat diartikan sebagai upaya memanfaatkan teknologi untuk dijadikan sebagai peluang usaha (bisnis).

Teknologi yang dimaksudkan di sini tentu saja teknologi yang sedang berkembang pesat, misalnya teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi ini bisa dalam proses produksi, inovasi, ataupun pemasaran. Misalnya semula produksi menggunakan teknologi sederhana beralih dengan memanfaatkan teknologi terbaru. Begitu pula pemasaran yang semula konvensional door to door, beralih menjadi online marketing dengan memanfaatkan internet. 

Varians Aglaonema

Varians Aglaonema

            Ibu Yuni Sugiarti (IG/FB: Yuni Anwas) adalah salah satu contoh teknopreneur baru. Ia berbisnis tanaman hias khususnya Aglaonema dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pemasarannya dilakukan dengan memanfaatkan media sosial, seperti: facebook, instagram, whatsapp, dan media sejenisnya. Ia tidak memiliki web khusus. Pemasaran via medsos jauh lebih efektif dan efisien. Melalui media ini, ia bisa menjangkau konsumen dan memasarkan ke berbagai pelosok tanah air. 

            Menurut ibu tiga anak ini, menjadi pelaku technopreneur tidak sulit. Mungkin semua orang bisa melakukannya. Menjadi teknopreneur juga bisa dilakukan sebagai pekerjaan sambilan. Hal ini telah dibuktikannya. Di sela-sela kesibukan sehari-hari sebagai dosen berpangkat Lektor Kepala di Fakultas Saintek UIN Jakarta, ia bisa menjalankan bisnis ini dengan senang.

Menjadi technopreneur juga fleksibel. Melalui perangkat gadgetnya, ia dengan mudah dapat melayani transaksi binis dan pesanan  konsumen di berbagai pelosok nusantara. Pelayanan tersebut dapat ia lakukan dimanapun dan kapanpun. Melalui hp nya, ia juga dapat mengendalikan dan mengecek berbagai pengiriman barang, bekerjasama dengan perusahaan ekpedisi langganannya. “Saya sangat care dengan pesanan dan pengiriman pesanan, karena tidak mau mengecewakan konsumen”. Menurutnya, prinsip bisnis online adalah menjaga kepercayaan dan memuaskan konsumen.

Aglaonema, siap dikirim ke pelosok Nusantara

Aglaonema, siap dikirim ke pelosok Nusantara

Bisnsi technopreneur juga tidak terlepas dari suka dan dukanya. Sukanya, tentu saja selain mendapatkan keuntungan juga bisnis ini lebih fleksibel. Dukanya, persaingan mulai ketat. Dalam hal pengiriman,  harus tepat sesuai permintaan konsumen. Ia menuturkan pengalamannya,  suatu ketika pengiriman barang ke kota Timika. Pengiriman ke kota itu biasanya butuh waktu sekitar dua hari saja. Kasus ini baru sampai sepuluh hari. Akibatnya, barangnya menjadi rusak. Solusinya, segera ia  mengirim ulang jenis barang yang sama. “Saya rugi lumayan besar, tetapi gak apalah untuk memuaskan pelanggan”, imbuhnya sambal tersenyum.

Menjadi technopreneur khsusunya memanfaatkan teknologi digital memang mengasyikan. Handphone yang kita miliki, selain untuk alat komunikasi dan hiburan juga dapat mendatangkan rezeki. Tentu saja menjadi technopreneur tidak harus berjualan Aglaonema. Hampir semua bisnis barang dan saja bisa dilakukan secara technopreneur, yang penting halal dan berkah. Technopreneur juga bisa dilakukan siapa saja, tua ataupun muda. Bisnis ini juga bisa dilakukan tidak hanya di kota, tetapi juga di pedesaan. Kuncinya adalah adanya kemauan, kreatif, ulet, dan jujur, serta keberanian memanfaatkan peluang sekecil apapun. Tidak percaya, silahkan mencoba!.

(Oos)

Haryono SuyonoComment