Perpaduan Kampung KB dan Desa Tertinggal

Gemari.id - JAKARTA : Hari ini mantan Kepala BKKBN, Haryono Suyono mengadakan rapat bersama Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Dwi Listyawardani di kantor BKKBN Pusat di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Rapat hari ini membahas kerjasama antara BKKBN dengan Kementerian Desa PDTT terkait dengan pembangunan di Kampung KB dan Desa Tertinggal. Haryono mengusulkan agar masalah stunting menjadi perhatian yang lebih serius dan perlu adanya penanganan yang sungguh-sungguh. Disamping itu juga BKKBN diharapkan membuat usulan apa-apa saja yang bisa dikerjasamakan dengan Kemendes, terutama untuk daerah tertinggal. Haryono menambahkan, biasanya Kampung KB itu berada di desa atau daerah tertinggal, untuk perlu dipadukan antara Kampung KB dan Desa Tertinggal, agar kemiskinan di daerah tersebut bisa segera dientaskan. Peta Keluarga menjadi andalan dalam program pengentasan kemiskinan dan peta ini dimiliki oleh BKKBN. Untuk desa tertinggal yang belum memiliki Posyandu ataupun Polindes, BKKBN disarankan untuk mengusulkan ke Kemendes agar bisa dibangun kedua pos tersebut. Dalam kesempatan ini, Deputi KB dan KR, mengusulkan adanya sharing data, bisa dalam bentuk software antara data Kemendes dan data BKKBN. Turut hadir dalam rapat antara lain Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak, Ivi Ratnawati dan beberapa eselon 2 dan 3 di bawah Deputi KB dan KR. (mdp).

upload.jpg

Haryono Suyono (tengah), bersama pejabat eselon 1, 2 dan 3 BKKBN yang bertugas mengembangkan Kampung KB. 

Mulyono PrawiroComment