Strategi Persiapan Calon Alumni SMK Memasuki Dunia Kerja

SMK.jpg
smk bekasi.jpg

Masih adanya kekurangan pengenalan dunia kerja bagi siswa calon lulusan Sekolah Lulusan Tingkat Atas (SLTA) khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi salah satu penyumbang besarnya angka pengangguran. Hal itu terjadi, karena ternyata dunia sekolah dengan dunia kerja masih adanya perbedaan. Sehingga sangat penting membekali siswa siswi calon lulusan yang akan memasuki dunia kerja itu dengan ilmu.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi Drs Edi Rochyadi, MM saat membuka acara Workshop Pengenalan Dunia Kerja Angkatan I bagi SMK se-Kabupaten Bekasi, belum lama ini di Hotel Primebiz Cikarang, Bekasi, Jawa Barat..

Kegiatan yang diinisiasi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi bersama CV Alwi Synergy Consultan ini diikuti 70 siswa dari 13 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bekasi. Acara pun langsung dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi Drs Edi Rochyadi, MM dan Direktur CV Alwi Synergy Consultant Drs Muhammad Alwi, MM.

Workshop yang mengangkat tema "Strategi Persiapan Memasuki Dunia Kerja" ini menghadirkan langsung narasumber yang kompeten di bidangnya. Di antaranya Konsultan Ahli di Bidang Strategi Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas SDM Drs Muhammad Alwi, MM bersama Tim Alwi Synergy Consultant.

Di hadapan puluhan siswa SMK, Edi Rochyadi lebih lanjut mengatakan, kegiatan itu dilakukan sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam rangka menuntaskan pengangguran atau angkatan kerja yang belum bekerja. “Saat ini jumlah pengangguran mencapai 500 ribu orang dari jumlah penduduk sebanyak 3,5 juta. Sedangkan yang sudah bekerja sebanyak sekitar 700 ribu orang. Jadi, masih banyak yang belum bekerja. Padahal sebanyak 5 ribu perusahaan tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Bekasi,” ujar Edi Rochyadi prihatin.

Oleh karena itu, lanjut Edi Rochyadi, Pemkab Bekasi melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi terus berupaya mencari formula untuk dapat menyalurkan atau membekali para calon lulusan SMK yang memang nantinya mencari kerja ini dengan ilmu dan pelatihan.

Tampak hadir dalam acara itu Kepala Bidang Informasi Pasar Kerja dan Peningkatan Produktivitas Eman Sulaeman, SE, MM, Kepala Seksi Informasi Kerja Richi Agung Ervanto, SPt, Kasie Pelatihan dan Konsultasi Peoduktivitas Drs Juli Suhartono, MM, Kasie Pengukuhan dan Analisa Produktivitas H Supriyadi, SAg, MM, Staf Disnaker Kabupaten Bekasi Gustanti Listyani, SKM, Lilis Suryani, SAp, Sulaeman Sidik, Bastian Nugroho, AMD dan Mohamad Ridhwan, SIP, MSi serta sejumlah guru pendamping

Menanggapi paparan Kadisnaker Pemkab Bekasi itu, Konsultan Ahli di Bidang Strategi Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas SDM Drs Muhammad Alwi, MM, mengangkat tema Strategi Calon Alumni Dalam Mempersiapkan Diri Memasuki Dunia Kerja” saat menyampaikan paparannya di hadapan peserta workshop.

Mengawali kegiatan itu, pria kelahiran Soppeng, 12 Mei 1963 ini mengajak seluruh peserta workshop untuk mengungkapkan semua harapan dan mimpinya. "Sekarang adik-adik coba pejamkan matanya, lalu bayangkan semua harapan dan cita-cita yang selama ini sangat diidam-idamkan," tutur pria yang sejak kecil bercita-cita ingin menjadi orang kaya dan pintar ini. Sontak, seluruh peserta pun langsung mengikuti arahannya.

Putra daerah yang lahir dari keluarga sederhana ini pun menjelaskan mengapa pentingnya mempunyai harapan dan cita-cita. "Dulu waktu saya di SLTA, merangkap, pagi masuk sekolah di STM, siang hingga sore masuk SMA, malamnya saya bekerja. Ada yang begitu di sini?" tanya pria lulusan STM (Sekolah Teknik Menengah) Pembangunan Makassar salah satu sekolah unggulan di wilayahnya ini kepada seluruh peserta.

Singkat cerita, lanjutnya, sebelum lulus STM dirinya sudah diterima bekerja di Pertamina, Garuda, PLN, lolos juga di perusahaan pabrik kayu lapis. “Dan saya paling tertarik masuk pabrik kayu lapis, karena masuk perusahaan itu, sebelum bekerja langsung dikirim ke Jepang selama 6 bulan. Dan pulang langsung menduduki jabatan kepala bagian setingkat manajer,” kenangnya.

"Anda bisa bayangkan seperti apa kerja kerasnya saya saat masih di bangku SLTA?" tanya pria putra ketiga dari enam bersaudara dari pasangan Abu Bakri dengan Patimang ini seraya bersyukur ternyata Alloh SWT memberinya yang lebih baik lagi karena dia mendapatkan beasiswa penuh dari Bank Dunia untuk melanjutkan Pendidikan ke IKIP Negeri Yogyakarta, sehingga semua tawaran pekerjaan yang disodorkannya itu tidak jadi diterima.

"Adik-adik biasanya pulang sekolah ngapain?" tanyanya lagi.

"Main HP, makan, tidur," jawab peserta beraneka ragam.

"Saya kelas satu STM sudah bisa cari duit. Sabtu dan Minggu saya harus bisa mencari order untuk membuat tralis dan pagar. Kelas dua saya sudah ahli di bidang las," ungkap sosok yang selalu bertekad dulukan amalan akhirat maka dunia akan mengikuti.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang memberi kontribusi calon alumni berhasil dalam dunia kerja yaitu finansial yang menyumbang 10 persen. Kemudian keahlian di bidangnya sebesar 20 persen, lalu networking sebesar 30 persen. “Namun faktor paling besar memberi keberhasilan calon alumni SMK dalam dunia kerja adalah soft skill yaitu kemampuan interaksi sosial dalam meraih sukses yang menyumbang 40 persen,“ ujar pria keturuanan Makassar yang selama 30 tahun turut membesarkan Perusahaan Astra Honda Motor ini yang kini sudah purnabhakti dari perusahaan asal Jepang itu.

Dunia kerja, lanjut sarjana lulusan Teknik Mesin IKIP Negeri Yogayakarta ini menekankan, calon lulusan SMK harus memiliki karakter mau bekerja keras, kepercayaan diri tinggi, mempunyai visi ke depan, bisa bekerja dalam tim, memiliki kepercayaan matang, mampu berpikir analitis, mudah beradaptasi, mampu bekerja dalam tekanan, cakap berbahasa inggris dan mampu mengorganisasi pekerjaan. “Jadi, harapan dari dunia kerja lulusan SMK harus memiliki disiplin, sikap/prilaku jujur, team work atau Kerja sama, integritas dan loyalitas,”” tegas ayah tiga anak (Muhammad Ramadhan - 26 Tahun, Aisyah Putriani - 25 tahun dan Muhammad Rizqan - 13 tahun) ini buah pernikahannya dengan Dra Misijam Harini.

Selain itu, ayah yang ketiga anaknya hafidz al qur'an dan kerap meraih prestasi di setiap jenjang pendidikan formalnya ini pun membeberkan kunci sukses saat memasuki dunia kerja, mulai dari pandangan psikologi, yang perlu dipersiapkan saat wawancara, tips mengatasi gagal saat melamar pekerjaan dan langkah-langkah agar bisa tetap survive (bertahan hidup mandiri, red).

Di hadapan para peserta, Konsultan ahli yang pernah Mengikuti Konvensi QCC Nasional & International di Philipina, Taiwan, India, Thailand, Jepang 3 kali, Hongkong dan Singapura ini pun menekankan kunci penting dari semua tuntutan itu yaitu sikap diri dari calon alumni SMK yang mau merubah. Dirinya pun menukil dari salah ayat dalam alquran surat Ar Ra’d ayat 11 yang artinya Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

“Jadi apapun caranya, rumusnya adalah kita harus mampu memiliki ilmu yang dibutuhkan dalam dunia kerja, lakukan ikhtiar terbaik dengan kerja nyata dan hasilnya kita tawakal kepada Alloh SWT,” ujar pria yang meraih S2 dari Sekolah Tinggi Manajemen LABORA, Jakarta

Yang menarik, selama hampir empat jam dirinya berdiri menyampaikan paparan, diselingi dengan celotehan dan ungkapan anak muda, ternyata selama itu pula seluruh peserta sangat terpukau dengan semua paparan yang disajikannya. Hingga waktu yang ditetapkan selesai, seluruh peserta masih banyak dan penasaran ingin mengungkapkan keinginan serta pertanyaan.

Dihadapan generasi penerus, sosok yang senantiasa bersyukur karena semua cita-citanya kini sudah diraihnya berpesan, jadikanlah semua sarana yang kita miliki saat ini untuk meraih kebahagian hakiki di akhirat. "Jadikanlah hanya Alloh SWT satu-satunya tempat kita meminta dan bergantung, jangan kepada makhluk," tegasnya,

Revolusi Industri 4.0

Menurut Muhamad Alwi, tangtangan saat ini akan semakin berat dihadapi para alumni SMK yang akan memasuki dunia kerja. Dunia industri kini berada di ambang pintu revolusi teknologi yang secara fundamental akan mengubah cara hidup, cara bekerja, dan cara bekerja satu sama lain dalam lingkup domestik maupun Internasional.

Dijelaskannya, ekonomi global saat ini pun sedang berada pada puncak perubahan besar yang sebanding dengan munculnya Revolusi Industri Pertama, Kedua, dan Ketiga. "Sekarang kita segera masuk ke satu tahapan revolusi industri berikutnya yaitu, Revolusi Industri 4.0.

Pada awalnya, istilah Revolusi Industri 4.0 berasal dari sebuah proyek strategis teknologi canggih Pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pada semua pabrik di negeri itu. "Revoluasi Industri 4.0 berimbas semakin sedikit SDM yang terlibat dalam sebuah perusahaan. Karena sebagian besar produksi banyak mengunakan tenaga robot yang mampu bekerja efektif dan efisien," jelasnya. ADS

Ade Sudrajat1 Comment