Bersahabat dengan sampah plastik amankan lingkungan cantik

Hari Sabtu yang cerah di kawasan Bekasi dipergunakan oleh Haryono Suyono, Ketua Umum PWRI bersama Ibu Sapto Yuly Ismiarti dengan suami, anak-anak dan sahabat binaannya  penyandang disabilitas diantar mas Randy Pratama berkunjung ke Penggilingan Plastik Majestic Buana di Bekasi melihat bagaimana beberapa orang asuhan Mohmmad Baedowy bergelut mengolah sampah plastik menjadi butiran-butiran apik sekaligus  membebaskan lingkungan menjadi bersih kembali. Plastik yang konon susah didaur ulang, ditangan anak muda yang selama bertahun ini menekuni usaha bisnis sosial mengolah sampah telah bisa mendaur ulang sehingga plastik bekas diolah menjadi biji-biji plastik yang bisa di ekspor untuk dijadikan bahan baku olahan di negara maju yang produknya di kirim kembali ke negara-negara berkembang.

            Plastik bekas gelas air, botol air, botol minuman, botol kecap, bekas bungkus belanja, dan bekas apa saja yang biasa dibuang sembarangan, di tangan terampil dan cekatan Muhammad Baedowy serta karyawannya bisa dipilah dan didaur ulang menjadi bahan baku berharga yang indah dan siap diekspor ke luar negeri sebagai komoditas yang berharga untuk dijadikan bahan baku produk yang lebih canggih dan dijual dengan harga tinggi ke negara-negara berkembang seperti Indonesia. Suatu proses daur ulang yang menjadi bagian dari hukum alam bahwa sesuatu itu selalu memiliki daya guna sepanjang masa.

            Kunjungan ke pusat pengolahan plastik bekas garapan Muh Baedowy tersebut didorong oleh  keinginan rekan-rekan dari PWRI yang ingin memberikan sumbangan kepada kelompok disabilitas yang dibina oleh Ibu Yuli dan kawan-kawannya agar dalam kegiatan gotong royong yang inklusif bisa menjadi penggerak pemberdayaan di masyarakat luas sehingga kelompok tersebut tidak dipandang rendah sebagai peminta minta atau tergantung pada pemberian tanpa kerja yang semata mengharapkan belas kasihan. Dalam asuhan Ibu Yuli, Yayasan Anugerah, PWRI sebagai bagian dari DNIKS berjuang keras melalui pemberdayaan agar kelompok ini bisa menjadi contoh kelompok lainnya bahwa dengan kerja cerdas, keras dan konsisten mereka bisa mandiri dan berguna untuk masyarakat luas.

            Bagi PWRI yang dewasa ini terpanggil memberikan dukungan terhadap upaya pembangunan desa dan masyarakatnya ingin menunjukkan bahwa biarpun sudah pensiun tetapi masih tetap bisa bergotong royong bersama masyarakat luas melalui pancingan sederhana dalam sistem silang sehingga setiap modal yang ditanamkan dapat digulirkan untuk masyarakat lain di sekitarnya, sehingga modal itu tidak hilang dalam satu dua kelompok tetapi selalu bergulir tidak ada hentinya karena menguntungkan kelompok dan keluarga lain yang membutuhkan pemberdayaan. Semoga.

Haryono SuyonoLingkungan, BUMDES